Banda Aceh – Protection Associate UNHCR Indonesia, Faisal Rahman meluruskan informasi perihal pengungsi Rohingya yang direncanakan mau ditempatkan di Kabupaten Gayo Lues.
Seperti dilansir dari Dialeksis.com, Faisal menerangkan bahwa rencana itu memang ada dibahas dalam rapat koordinasi antara Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, dan Pj. Bupati Gayo Lues, pada Selasa (12/12/2023). Namun, hingga saat ini belum ada petunjuk atau tindaklanjut dari Pemerintah Provinsi Aceh terkait rencana tersebut.
“Di awal memang sempat ada opsi, bahwa Pemprov Aceh sedang mencari tempat untuk memindahkan pengungsi Rohingya sementara di Aceh Tamiang atau Gayo Lues,” kata Faisal saat diwawancarai Dialeksis.com, Sabtu (16/12/2023).
Kata Faisal, pilihan itu muncul karena Pemerintah Aceh ingin menyelesaikan permasalahan pengungsi Rohingya yang semakin hari semakin banyak dan tersebar di beberapa daerah di Aceh.
“Namun dalam perjalanannya ada kondisi yang dipertimbangkan kembali, maka opsi itu tidak lagi ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Jadi, kata Faisal, kepada semua pihak tidak perlu khawatir yang berlebihan karena rencana penempatan tersebut tidak ada keputusan final.
Lalu, ketika ditanya Pewarta Dialeksis.com, apakah perlu aparat penegak hukum menelusuri sang provokator yang menyebarkan informasi bahwa Rohingya tetap akan ditempatkan di Gayo Lues, Faisal langsung merespons perlu untuk diluruskan.
“Hingga saat ini belum ada lagi pembahasan untuk menindaklanjuti ide tersebut,” ujarnya.
Faisal juga menjelaskan, semua keputusan itu ada di tangan Pemerintah Provinsi dan Daerah. Jika pemerintah belum resmi menyatakan pernyataannya maka media pun jangan mengutip.
Seperti diberitakan media ini sebelumnya Dari penelusuran media ini, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues tidak pernah membuat pernyataan resmi terkait menerima pengungsi Rohingya.
Adapun informasi yang beredar yang mengatakan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menyetujui, bukan pernyataan resmi dari Pemerintah Gayo Lues , melainkan tulisan yang beredar tidak memiliki sumber yang jelas.
Kenapa kita gaduh? Sementara Pemerintah Kabupaten Gayo Lues juga tidak pernah mempublikasikan di akun media sosial resminya seperti Akun resmi Facebook Protokoler dan Diskominfo, termasuk website Resmi Pemda, bahwa Pemda menerima pengungsi Rohingya, coba cek faktanya.
Jangankan terkait hal urgensi masalah Rohingya, masalah acara potong pita saja Pemda mempublikasikan di akun media sosial resminya, apalagi masalah Rohingya, tapi kenyataannya memang tidak ada.
Silahkan buka akun Facebook Protokoler Gayo Lues dan Diskominfo Gayo, termasuk website Resmi Pemda Gayo Lues, tidak ada satupun yang menginformasikan terkait hal yang berbau Rohingya, mari cek bersama sebelum terbawa suasana kisruh akibat informasi yang tak jelas?
Hal ini bisa dikatakan bahwa, telah terjadi disinformasi (Informasi tak bertuan) di tengah-tengah masyarakat Gayo Lues yang telah membuat suasana gaduh.
Dari penelusuran media ini dilapangan, Pemerintah Kabupaten Gayo Lues hanya sedang melakukan rapat tertutup vicon bersama Gubernur, Polda, dan pejabat lainnya terkait isu Rohingya. Dalam rapat itu, hadir juga sejumlah Forkompinda.
Itu saja, setelah itu tidak ada membuat pernyataan resmi apapun terkait setuju atau tidaknya. Masih dalam pembahasan, wajar dibahas, karena seperti kita ketahui bersama, soal pengungsi Rohingya pembahasannya sudah ranah internasional, yang kebetulan keberadaannya sekarang di Aceh, wajar dibicarakan di setiap Kabupaten/Kota di Aceh.
Tapi sudah jelas, belum ada keputusan apapun, dan tidak ada pertanyaan resmi apapun, kalau seandainya pun nantinya akan dilakukan pembahasan setuju atau tidaknya pasti Pemda menghadirkan semua unsur Pemerintahan dan stokholder lainnya.
Lalu membuat press release (Berita resmi) yang akan dilempar ke Publik melalui media resmi Pemda Gayo Lues, seperti biasanya.
Sekarang lihat akibat kita terlalu cepat menerima informasi tanpa saringan, banyak terjadi kegaduhan dan mohon maaf bahkan ada yang rasis terhadap orang Rohingya. Sedih.
Kalau tolak ya tolak saja, kenapa harus tuding pihak lain, ini, itu, dan yang lebih sadis ada bilang mereka dekil, hitam, dan rakus, ini rasis, dan penulis merasa tersinggung, sebenarnya yang di hina Rohingya atau sedang nyindir penulis? Hehe
Satu lagi kalau memang benar ada pernyataan resmi di media Pemda Gayo Lues bahwa mereka menerima Rohingya, kita siap ikut demo menolak Rohingya.
(TIM MEDIA)