BANDA ACEH | Kelompok KKN Mahasiswa Universitas Seeambi Mekkah (Usm) Dorong pemberdayaan anggota Pkk Desa Meunasah Weh melalui penyuluhan pembuatan sabun cuci piring.
Kegiatan ini di berikan kepada para ibu anggota PKK Desa Meunasah Weh lamno kec,jaya.
Munazari, salah satu anggota kelompok KKN mengutarakan, desa meunasah weh sebenarnya memiliki sumber daya manusia yang sangat baik. Namun tingkat inovasi dan cara warga melihat peluang usaha masih tergolong rendah.
Selain itu warga juga di harapkan dengan terbatasnya media atau sarana belajar untuk lebih mengeksplore keahlian mereka.
Di gagasnya penyuluhan pembuatan sabun cuci piring, di harapkan menjadi salah satu jawaban bagi permasalahan tersebut.
Sehingga hasilnya tidak sekedar memberi manfaat, tapi dapat di jadikan peluang bagi anggota PKK untuk menambah penghasilan mereka.
Kami selaku mahasiswa yang sedang melakukan KKN di Desa Meunasah Weh berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat dalam menambah pengetahuan. Kami juga menginginkan kegiatan ini tidak hanya menjadi program mahasiswa KKN, tetapi dapat dijadikan peluang usaha bagi para ibu, sebagai sarana menambah penghasilan,” kata Mahasiswa Jurusan teknik Industri pertanian.
Munazari juga menjelaskan, penyuluhan pembuatan sabun cuci piring berlangsung satu hari selama dua jam. Kegiatan diikuti perwakilan kelompok PKK dari Dusun satu hingga dusun 4 Desa Meunasah Weh yang berjumlah 20 orang.
Sebelum memulai penyuluhan, Munazari menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. “Untuk bahan-bahan dibeli langsung dari toko kimia, sedangkan peralatan menggunakan sarana yang tersedia di sekitar rumah seperti ember, pengaduk, corong, dan gayung,” ujarnya.
Pada 19 Juli 2024, kegiatan penyuluhan mulai dilakukan di Salah satu rumah Warga Dusun Lambung. Penyuluhan diawali dengan pengenalan mengenai alat dan bahan yang digunakan dilanjutkan penjelasan fungsi sekaligus proses pembuatan. Pengenalan ini disampaikan oleh salah satu anggota kelompok, yaitu Munazari, mahasiswa Fakultas Pertanian Prodi Teknik Industri Pertanian Universitas Serambi Mekkah.
Beberapa bahan pembuat sabun cuci piring yang dikenalkan yakni, Texaphon (untuk mengangkat lemak dan kotoran), NaCl (sebagai pengental sabun), Sodium Sulfat (untuk mempercepat pengangkatan lemak), EDTA (sebagai pengawet), Camperlan (untuk mengangkat lemak membandel dan sebagai penambah busa).
Kemudian, Foam Booster (sebagai penambah busa), antibakteri (untuk membunuh bakteri), Gliserin (untuk melembutkan dan memberikan rasa licin), pewangi (memberikan bau harum pada sabun), pewarna (untuk memberi warna pada sabun), dan air (sebagai pelarut).
Selama praktik berlangsung, para ibu anggota PKK selalu dipantau oleh para anggota kelompok untuk memastikan pembuatannya sesuai proses yang telah dijelaskan sehingga, dapat meminimalkan kesalahan selama proses pembuatan.
Setelah seluruh proses pembuatan selesai dilakukan, cairan sabun cuci piring di diamkan dalam ember pengadukan. Cairan tersebut kemudian didiamkan selama satu hari hingga busa mengendap dan berbentuk cairan kental seperti sabun cuci piring pada umumnya.
Sabun cuci piring hasil karya para ibu anggota PKK akan digunakan untuk kebutuhan masing-masing anggota.