Banda Aceh – Jika mutiara biasa ditemukan dari tengah lautan, namun intan berlian juga ditemukan berasal dari tengah hutan. Kalimat itu seakan menukilkan tentang sosok yang berasal dari sebuah desa terpencil bernama Desa Seuradeuk, Woyla Timur. Tokoh itu bernama H Aminullah Usman SE Ak MM, pria kelahiran 1 Agustus 1958 yang kaya akan prestasi sekaligus multi talenta layak ditabalkan pada figur ini. Terbukti sukses memimpin bank besar di Aceh, dan Walikota berprestasi hingga dia pun cukup dikagumi masyarakat serta dikenal sebagai sosok yang sangat merakyat. Di balik kesuksesannya tentu tak luput dari dukungan sang istri Nurmiati AR dan juga keluarga.
Menimba ilmu pendidikan di MIN/MTSN/SMEA Negeri, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala dan Magister Management Universitas Syiah Kuala tahun 2001, menjadikan Aminullah sukses sebagai pekerja tangguh untuk kepentingan rakyat.
– Sukses Memimpin Bank Besar
Karir Aminullah mulai menanjak pada tahun 2000 di kala dilantik menjadi Dirut BPD Aceh. Saat itu, aset awal bank Rp. 660 Miliar, namun di bawah kepemimpinannya selama dua periode, pada tahun 2010 aset Bank Aceh sudah menembus angka fantastis mencapa Rp. 13 triliun yang menjadikan Bank kebanggaan rakyat Aceh itu menjadi sehat, berkembang dan karyawannya sejahtera, hingga peran Bank Aceh di tengah masyarakat saat itu sangat dirasakan.
Namun dibalik semua itu, tersirat pula kisah suka duka di saat Aminullah memimpin Bank BPD Aceh, ada tiga peristiwa besar yang harus dihadapinya. Mulai dari krisis moneter tahun 1999, konflik Aceh, dan musibah gempa disertai tsunami pada 2004 silam. Berkat kegigihan dan keuletannya, Aminullah mampu menjadikan Bank Aceh sehat dan sangat bagus hingga saat ini. Bahkan, Aminullah mendapatkan penghargaan spektakuler dari Mendagri tahun 2006 sebagai CEO On Crisis Management karena mampu mengatasi krisis tersebut.
– Walikota Berprestasi dengan Kepedulian Sosial Tinggi
Karir Aminullah Usman berlanjut setelah diamanahkan rakyat menjadi Walikota Banda Aceh pada tahun 2017. Peristiwa monumental itu menukilkan kisah seorang anak desa terpencil yang mampu memimpin ibukota provinsi Aceh.
Bukan hanya sebatas terpilih melalui pesta demokrasi, namun berkat pengalaman dan sepak terjangnya dalam memimpin, Aminullah menunjukkan bukti sebagai satu-satunya Kepala Daerah di Provinsi Aceh periode 2017-2022 yang berhasil meraih 120 penghargaan dari Daerah, Nasional dan Internasional atas dedikasi kinerja baik selama memimpin Kota Banda Aceh.
Ketika Aminullah mengabdi sebagai orang nomor satu di Banda Aceh, kesan yang sangat melekat di masyarakat adalah terbiasa melayani warga tanpa pandang bulu dan tiada batasan. Dan menjadikan pendopo Walikota sebagai rumah zikir yang dihadiri seribuan warga kota saban pekannya.
Kerja-kerja sosial yang sangat menyentuh masyarakat Banda Aceh, dia menuangkan kegemarannya membantu fakir miskin, membangun 800 rumah duafa, menghadirkan anak yatim dalam setiap kegiatannya, hingga mendirikan baitul yatama yang merupakan satu-satunya di Aceh, memberdayakan kalangan disabilitas, menjauhkan pemuda dari narkoba dengan memberikan ruang kreativitas baik itu berupa pelatihan skill dan modal usaha guna menurunkan angka pengangguran. Hingga tak heran jika Aminullah disebut-sebut sebagai Bapak Yatim dan Duafa.
Selain itu, Aminullah juga terbukti sukses mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tercatat dari 8.900 pada tahun 2016 alhasil menjadi 17.300 UMKM di akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Banda Aceh pada Juli 2022 silam. Solusi efektif memberantas rentenir juga dia lancarkan dengan melahirkan LKMS Mahirah Muamalah demi membantu permodalan usaha bagi masyarakat dan pelaku UMKM. Alhasil, Rentenir di Banda Aceh berkurang drastis, dari sebelumnya 80 persen (2017) hanya tersisa 2 persen saja di akhir masa jabatannya.
Karya besar yang tak pernah dilupakan rakyat Banda Aceh dalam pemerataan pembangunan yakni relokaasi pasar Peunayong ke pasar Almahirah Lamdingin yang berjalan lancar dalam waktu relatif sangat singkat, bahkan pedagang yang awalnya pesimis menjadi optimis dan ekonomi rakyat pinggira Banda Aceh mulai bangkit dan bergairah dengan kehadiran pasar yang presentatif tersebut. Tak luput pula, dengan kerja kerasnya Aminllah juga berhasil meningkatkan pelayanan air bersih yang menjadi salah satu persoalan urgen masyarakat hingga mencapai 93 persen, serta menyehatkan keuangan Rumah Sakit Meuraxa hingga akhirnya Rumah Sakit tersebut berhasil meraih akreditasi paripurna.
Dan Aminullah juga sukses majukan pendidikan dan bidang agama, menurunkan angka kemiskinan 7,13 persen dengan pertumbuhan ekonomi 5,53 persen, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Banda Aceh meraih 85,71% Terbaik II Nasional. Bahkan Kota Banda Aceh di tangan Aminullah berhasil meraih penghargaan KI Hajar Dewantara.
Saat memimpin Banda Aceh, Aminullah juga tercatat berhasil mempertahankan hasil audit dengan capaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI 14 kali berturut-turut. Bahkan, di bawah kepemimpinan Aminullah, Pemko Banda Aceh Berhasil meraih hasil survei penilaian integritas (SPI) tertinggi se Indonesia dengan skor 77,39 dan juga meraih penghargaan sebagai pemerintah daerah dengan peningkatan skor indeks pencegahan korupsi (MCP) tertinggi di Aceh dengan skor 93,06 yang menunjukkan bahwa kinerja pemerintahannya clear and clean.
Tak hanya itu, Aminullah saat ini merupakan Ketua DPD PAN Banda Aceh, juga tercatat memimpin belasan organisasi kemasyarakatan diantaranya, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Aceh, Ketua Umum Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (BAVETI) Provinsi Aceh, dan 10 organisasi lainnya.
Aminullah tak ingin berhenti mengabdi, dia ingin kerja-kerja sosial yang selama ini dilakukan dapat terus berlanjut. Maka, pada tahun 2024 ini Aminullah melangkah maju sebagai caleg DPR RI untuk melanjutkan program sosial tersebut. Untuk itu, tentunya ia memohon doa rakyat Aceh dan dukungan wabil khusus dari rakyat Aceh yang berdomisili di daerah pemilihan Aceh II yakni Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Demikian sekilas lebih dekat mengenal Aminullah Usman, sosok lentera dari desa terpencil beserta sepercik harapannya untuk masa depan Aceh agar lebih baik.