Kepala BPP Nurusalam Diduga Lakukan Pungli  dan Persulit Petani Jelang RDKK Pupuk Subsidi

- Redaksi

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:05 WIB

50786 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Foto : Ilustrasi

FoBaranewsaceh.co,ACEH TIMUR |Aroma busuk birokrasi kembali mencuat dari tubuh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Nurussalam, Aceh Timur. Kepala BPP setempat kini menjadi sorotan tajam publik dan kalangan petani karena diduga melakukan pungutan liar (pungli) sebesar Rp200 ribu terhadap sejumlah kelompok tani dalam proses administrasi kelembagaan dan penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) pupuk subsidi tahun 2026. Jum’at.( 17/10/2025).

Informasi dari lapangan menyebut, setiap kelompok tani yang ingin memperbarui data atau melakukan revisi anggota kelompok dimintai uang sebesar Rp200 ribu, dengan alasan untuk “biaya administrasi.” Namun, tidak ada dasar resmi ataupun surat perintah yang menjelaskan pungutan tersebut. Akibatnya, banyak petani merasa tertekan dan enggan melapor karena takut dipersulit dalam pendataan RDKK.

“Kalau tidak bayar, data kami dibilang belum lengkap. Jadi terpaksa ikut saja,” ungkap salah satu petani yang meminta identitasnya dirahasiakan karena takut mendapatkan intimidasi.

Selain dugaan pungli, Kepala BPP Nurussalam juga disorot karena gagap teknologi (gaptek) dan tidak mampu menjalankan sistem input data elektronik RDKK. Kelemahan ini menjadi hambatan serius di tengah upaya pemerintah mempercepat digitalisasi pertanian. Kondisi tersebut bukan hanya soal ketidaktahuan, tetapi sudah masuk pada ranah kelalaian birokratis yang merugikan ribuan petani.

Padahal, BPP seharusnya berfungsi sebagai “guru dan sahabat petani”, tempat belajar dan pendampingan menuju swasembada pangan. Namun, di tangan Kepala BPP Nurussalam, lembaga ini justru berubah menjadi “lumbung pungli dan tembok penghalang” yang menekan petani dengan beban administrasi tidak wajar.

Situasi ini mencederai semangat Good Governance yang digaungkan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan bertentangan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat kedaulatan pangan nasional. Kalangan petani pun mendesak Bupati Aceh Timur dan Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan untuk segera menurunkan tim investigasi independen dan mengevaluasi total Kepala BPP Nurussalam.

Langkah tegas dianggap perlu agar Balai Penyuluh Pertanian benar-benar kembali menjadi rumah pembelajaran petani, bukan birokrasi transaksional yang menindas rakyat kecil.

Berita Terkait

Sengketa Lahan Antara Warga dan Perusahaan Sawit di Aceh Timur, Pemerintah Mediasi dan Bentuk Tim Verifikasi
Jalan Belangkejeren–Lukup Rusak dan Ditumbuhi Semak, Pengendara Minta Dinas Terkait Segera Bertindak
Operasi Gabungan Bea Cukai Langsa dan Satpol PP-WH Berhasil Sita 14.100 Batang Rokok Tanpa Cukai di Aceh Timur
Harta Bawaan Alm Marwan Lenyap Tanpa Diketahui Husna Selaku Orang yang Diamanahkan
Kurir Ganja 67 Kg Asal Gayo Lues Ditangkap Saat Isi BBM di Aceh Timur
Warga Gampong Seuneubok Timu Diduga Halangi Liputan Media saat Rapat Pengembalian Anggaran Dana Desa
ARPA Kecam Tindakan Gubernur Sumut Hentikan Truk Berpelat Aceh
RIbuan Warga Dan 32 ORMAS Dan OKP Siap Ramaikan Aceh Timur For Palestine

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 02:48 WIB

Bea Cukai Tanjung Pinang Pelajari Strategi Pengelolaan Media di Aceh Customs Media Hub

Rabu, 22 Oktober 2025 - 01:44 WIB

Peusijuek Mahasiswa Baru, 220 Anak PAI UIN Ar-Raniry Resmi Disambut Penuh Khidmat

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:10 WIB

Wakil Rektor IV USM Ditunjuk Sebagai Penceramah Kualifikasi Utama BPIP 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:58 WIB

Prodi PAI & HMP PAI UIN Ar-Raniry Peduli Palestina

Senin, 20 Oktober 2025 - 20:21 WIB

Fakultas Hukum USM Jalin Silaturahmi dan Audiensi dengan PERATIN Aceh

Senin, 20 Oktober 2025 - 04:24 WIB

Aminullah Usman: Menumpas Kemiskinan dari Akar, Membangun Aceh Lewat UMKM dan Wisata

Senin, 20 Oktober 2025 - 00:37 WIB

Pemilik Akun TikTok Saif Lofitr : Tuduh Wartawan Tak Bisa Dipercaya. Ini Tanggapan PWI Aceh

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:33 WIB

Camat Diminta Buka Suara, Kritik IMPS Dinilai Sebagai Tanda Kepedulian Anak Muda Samadua

Berita Terbaru