Kutacane — Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Baranews dan masyarakat Aceh Tenggara atas berpulangnya Hj. Sri Wahyuny, S.Pd binti Muhammad Jacub, Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 10.15 WIB di kediaman keluarga, Jl. Rikit–Trt. Payung, Desa Kuning I, Kecamatan Bambel, Kabupaten Aceh Tenggara, Kutacane.
Pimpinan Redaksi Baranews, Abdiansyah, menyampaikan ucapan bela sungkawa yang tulus atas kepergian almarhumah. Melalui pernyataan resminya, Abdiansyah menyampaikan rasa duka cita mendalam dan mengajak seluruh keluarga besar Baranews serta masyarakat luas untuk mendoakan almarhumah agar diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Atas nama pribadi dan keluarga besar Baranews, saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Hj. Sri Wahyuny. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah beliau, mengampuni segala khilaf serta menempatkannya di surga bersama orang-orang saleh,” ujar Abdiansyah saat dihubungi di Kutacane.
Menurut Abdiansyah, almarhumah dikenal sebagai sosok yang bersahaja, pendidik yang berdedikasi, dan pribadi yang hangat dalam berinteraksi dengan sesama. Kepergiannya menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat yang pernah merasakan bimbingannya maupun kedekatan secara pribadi.
“Kepergian beliau adalah duka bagi kami semua. Semasa hidup, beliau dikenal memiliki semangat berbagi dan keteladanan yang begitu melekat. Kiprah dan kebaikannya akan selalu dikenang,” tambahnya.
Almarhumah Hj. Sri Wahyuny meninggal dunia dalam usia yang penuh hikmah, setelah menjalani kehidupan yang sederhana dan penuh pengabdian, terutama dalam bidang pendidikan dan pembinaan masyarakat. Pemakaman direncanakan akan dilangsungkan pada hari yang sama, Rabu sore, di pemakaman keluarga di kawasan Bambel, dengan prosesi yang akan dihadiri sejumlah sanak keluarga, kerabat, dan warga sekitar.
Abdiansyah mengajak masyarakat Aceh Tenggara khususnya, untuk mendoakan almarhumah dengan penuh keikhlasan serta memberikan dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan agar senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan.
“Ini saatnya kita merajut doa terbaik untuk almarhumah. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kebesaran hati dan kesabaran oleh Allah SWT,” tutupnya.
Suasana duka begitu terasa di kediaman almarhumah. Para pelayat dari berbagai kalangan terus berdatangan sejak pagi hari. Warga sekitar tampak turut membantu prosesi pemulasaraan jenazah, menandakan kedekatan serta rasa hormat mereka terhadap almarhumah dan keluarga besar.
Kepergian Hj. Sri Wahyuny meninggalkan kesan dan kenangan mendalam, terutama bagi mereka yang pernah bersinggungan langsung dengan sosoknya—baik sebagai sahabat, sesama warga, maupun sesama pelayan masyarakat. Bagi banyak orang, beliau bukan hanya seorang ibu dan pendidik, melainkan juga seorang panutan dalam hal ketulusan dan keikhlasan berbuat baik. (TIM)












































