Harga Minyak Sere Stabil, Petani Gayo Lues Tagih Komitmen Pemerintah Jaga Nilai Jual

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 25 Mei 2025 - 01:01 WIB

50629 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues, Aceh – Sabtu, 24 Mei 2025 | Di tengah kabut pagi yang menyelimuti perbukitan Gayo Lues, kesibukan para petani sere kembali terlihat. Aroma khas tanaman sere yang sedang disuling perlahan menguar dari tungku-tungku tradisional, menjadi pertanda bahwa musim panen sedang berlangsung. Tahun ini, stabilitas harga minyak sere membawa kabar baik bagi masyarakat, khususnya para petani yang menggantungkan hidup dari komoditas ini.

Namun, di balik rasa syukur itu, tersimpan kekhawatiran. Masyarakat khawatir harga ini hanya sesaat. Karena itu, mereka menaruh harapan besar pada pemerintah daerah untuk menjaga agar harga minyak sere tetap kompetitif dan tidak kembali anjlok di pasar internasional.

Cacak Bes, seorang petani sere dari Desa Remukut, Kecamatan Pantan Cuaca, menyampaikan harapannya secara terbuka. Di tengah kesibukannya mengawasi penyulingan, ia menuturkan betapa pentingnya harga yang stabil bagi keberlangsungan hidup petani dan masa depan anak-anak mereka.

“Kerja menyuling sere itu berat, tidak semua orang kuat. Tapi kami menjalaninya demi bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anak. Kami butuh harga yang pasti, yang tidak berubah tiba-tiba hanya karena pasar luar negeri,” ungkapnya.

Stabilitas harga minyak sere menjadi sangat vital karena mayoritas petani di daerah ini tidak memiliki pendapatan alternatif. Mereka hidup dari hasil panen dan penyulingan sere yang dijual ke berbagai daerah bahkan diekspor ke luar negeri.

Minyak sere asal Gayo Lues dikenal memiliki kualitas unggulan yang banyak digunakan dalam industri parfum, farmasi, hingga kosmetik. Namun, keterikatan dengan pasar global justru menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Harga yang fluktuatif membuat mereka sering berada dalam posisi yang rentan.

Di tengah kondisi ini, warga Desa Remukut telah menyampaikan aspirasi kepada Bupati Gayo Lues. Mereka meminta agar pemerintah daerah tidak tinggal diam. Salah satu permintaan utama adalah adanya regulasi atau sistem yang dapat melindungi harga komoditas sere dari gejolak pasar dunia.

“Kalau pemerintah bisa bantu menstabilkan harga, kami tidak hanya tenang bekerja, tapi juga bisa menabung dan menyekolahkan anak-anak sampai kuliah,” lanjut Cacak Bes. Ia menyebut banyak petani yang terpaksa memutus sekolah anaknya karena hasil panen yang tak cukup membayar biaya pendidikan.

Permintaan masyarakat ini menjadi catatan penting bagi masa depan sektor pertanian di Gayo Lues. Minyak sere bukan sekadar produk ekspor, tetapi fondasi ekonomi ribuan keluarga. Ketika harganya stabil, ekonomi desa menguat. Sebaliknya, ketika harga anjlok, bukan hanya dapur yang tak berasap, tetapi harapan untuk masa depan pun ikut padam.

Pemerintah daerah diharapkan tidak hanya menjadi penyalur bantuan sesaat, tetapi hadir dengan kebijakan jangka panjang. Dari penguatan koperasi, pembukaan pasar ekspor yang lebih adil, hingga pengembangan industri hilir di tingkat lokal, semua bisa menjadi langkah nyata menjaga nilai jual sere Gayo Lues.

Kini, bola berada di tangan pemangku kebijakan. Petani telah menyuarakan harapan mereka. Pertanyaannya, apakah pemerintah siap menjawab dengan tindakan nyata? (*)

Berita Terkait

Pelecehan Seksual di Dalam Mobil Travel: Seorang Sopir di Gayo Lues Dilaporkan ke Polisi
Bupati Suhaidi Serukan Komitmen Bersama Tingkatkan PAD Gayo Lues: Wujudkan Kemandirian Daerah dari Potensi Lokal yang Terlupakan
Bupati Gayo Lues Suhaidi, S.Pd, M.Si Ungkap Strategi Besar Tingkatkan PAD 2025–2029: Dari Ketergantungan ke Kemandirian
Polsek Blangkejeren Intensifkan Patroli Malam untuk Ciptakan Lingkungan Aman, Nyaman, dan Bebas Gangguan Kamtibmas
Dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79, Kapolres Gayo Lues Salurkan Bantuan Sosial kepada Warga Kurang Mampu di Desa Agusan
Pelepasan Tim Ekspedisi Leuser di Gayo Lues, Kombes Pol Zuhdi: Pengibaran Merah Putih di Puncak Leuser Jadi Simbol Nasionalisme
Bupati Gayo Lues Suhaidi Hadiri Langsung Pemberangkatan Tim Ekspedisi Lauser dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79
Menembus Kabut Pegunungan, Menjaga Merah Putih Tetap Berkibar: Tim Ekspedisi Lauser Resmi Diberangkatkan dari Gayo Lues

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 14:09 WIB

Bea Cukai dan Polres Aceh Timur Gagalkan Dugaan Penyelundupan Moge dan Hewan, Oknum TNI AL Diduga Terlibat

Senin, 2 Juni 2025 - 21:34 WIB

YPI Nurul Hidayah IDI Cut Sukses Gelar Tasyakuran Kelulusan Perdana 58 Santri

Senin, 2 Juni 2025 - 04:37 WIB

Ketua LAKI Aceh Timur Desak Bupati Tindak Tegas PNS yang Rangkap Jabatan Sebagai Pengurus Koperasi Desa

Minggu, 25 Mei 2025 - 03:35 WIB

29 Nelayan Aceh Timur Ditahan di Thailand, Bupati Desak Kemlu RI Lakukan Advokasi Diplomatik

Rabu, 21 Mei 2025 - 01:25 WIB

Pendidikan Terabaikan: Anak SD di Aceh Timur Menulis di Lantai Tanpa Meja

Senin, 12 Mei 2025 - 00:30 WIB

Tudingan Tak Berdasar, Pemkab Aceh Timur Luruskan Isu dana BOP

Sabtu, 10 Mei 2025 - 04:45 WIB

Babak Baru Dari Klaiman Sengketa Lahan PTPN l Dan Warga Desa Seuneubok Bayu, Pemkab Aceh Timur Minta Ground Check

Jumat, 9 Mei 2025 - 04:27 WIB

Lapas Kelas IIB Idi Lakukan Koordinasi dan Audiensi dengan Polres Aceh Timur

Berita Terbaru

ACEH TENGGARA

Kegiatan UPTD Puskesmas Lawe Dua Berjalan Normal

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:02 WIB