Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat dua ton dalam sebuah operasi bersama yang melibatkan Bea Cukai dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom, memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja keras tim gabungan tersebut dalam menumpas jaringan narkoba yang sangat berbahaya ini.
Dalam konferensi pers yang digelar di kantor pusat BNN, Komjen Pol Marthinus Hukom memaparkan kronologi dan temuan penting selama operasi tersebut. Ia menyebutkan, penyelundupan narkoba ini merupakan bagian dari jaringan sindikat internasional yang menghubungkan tiga negara, yakni Thailand, Myanmar, dan Indonesia.
“Dari hasil penyelidikan kami, ada satu jaringan sindikat besar yang mengoperasikan jalur lintas negara antara Thailand dan Myanmar menuju Indonesia,” ujar Komjen Marthinus.
Lebih jauh, Komjen Marthinus mengungkapkan bahwa kapal pengangkut narkoba yang berhasil diungkap bernama Sea Dragon Tarawa. Kapal ini beroperasi di wilayah perairan yang sangat strategis dan rawan, mulai dari Selat Malaka di Provinsi Riau, kemudian Laut Cina Selatan, Filipina, hingga Taiwan.
“Sea Dragon Tarawa ini memang telah menjadi alat transportasi utama sindikat narkoba internasional. Kapal ini melayari rute dari Laut Andaman menuju Kepulauan Riau, dan beroperasi di beberapa perairan penting di Asia Tenggara,” jelasnya.
Menurut Komjen Marthinus, keberhasilan menggagalkan penyelundupan ini bukan hanya prestasi aparat penegak hukum, melainkan juga merupakan langkah besar dalam melindungi generasi muda Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa narkoba jenis sabu dengan jumlah besar ini berpotensi menghancurkan masa depan kurang lebih delapan juta anak bangsa.
“Inilah para patriot kemanusiaan yang dengan gigih berjuang menyelamatkan anak-anak bangsa dari bahaya narkoba. Kurang lebih delapan juta generasi muda kita terancam jika narkoba ini berhasil beredar luas,” katanya dengan tegas.
Lebih jauh, Komjen Marthinus menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh anggota tim gabungan BNN, Bea Cukai, dan TNI AL yang terlibat dalam operasi ini.
“Kami pastikan bahwa penghargaan akan diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam menumpas jaringan narkoba ini. Kerja sama yang solid antar lembaga inilah kunci keberhasilan operasi yang sangat strategis ini,” ujar Komjen Marthinus.
Operasi penggagalan penyelundupan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BNN dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia, khususnya yang melibatkan sindikat internasional yang menggunakan jalur laut sebagai sarana utama penyelundupan.
Pihak BNN juga mengingatkan masyarakat untuk terus waspada dan aktif memberikan informasi kepada aparat jika mengetahui indikasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri, dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberantas peredaran narkoba sampai ke akar-akarnya,” pungkas Komjen Marthinus. (*)













































