Berita Terbaru Hari Ini: Tiket Pesawat Mahal Tapi Maskapai Rugi. Operasionalnya Kacau!

Zulkifli,S.Kom

- Redaksi

Senin, 22 Juli 2024 - 21:38 WIB

50241 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sering jadi bahan sambat traveler, tiket pesawat lokal lebih mahal dari internasional. Benarkah ini akibat persaingan bisnis atau ada alasan lain di balik tiket pesawat yang mahal?

Merujuk pada pernyataan Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA), mereka mengatakan bahwa meski penumpang naik, bisnisnya rugi dan lesu.

Mereka menganggap bahwa harga tiket saat ini kemurahan dibanding biaya operasional yang harus ditanggung maskapai.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengapa Tiket Pesawat Mahal?

Usut punya usut, beberapa alasan tiket pesawat tinggi adalah harga avtur yang lebih mahal dari negara tetangga. Sistem antre di udara dan pendaratan belum efisien membuat bahan bakar jadi boros.ILI

Data dari International Air Transport Association (IATA) menunjukkan bahwa biaya bahan bakar dapat mencapai hingga 30-40% dari total biaya operasional maskapai.

Ditambah biaya non-operasional seperti pajak dan bea masuk yang diterapkan berganda. Menurut data Kementerian Keuangan Indonesia, pajak dan bea masuk untuk komponen pesawat dapat mencapai 20-30% dari nilai barang.

Dampak Operasional Buruk pada Bisnis

Kalau operasional yang semacam ini dibiarkan 3-5 tahun ke depan, bisnis bisa mati karena profit yang kecil.

Contoh nyata lainnya bisa dilihat pada bisnis ritel seperti Matahari Department Store yang terpaksa menutup beberapa gerai akibat operasional yang buruk.

Begitu pula dengan bisnis jasa seperti Gojek, yang meski populer, harus melakukan efisiensi besar-besaran untuk tetap bertahan di pasar.

Sering sekali terjadi, bisnis yang sudah running satu dua tahun, mati bukan karena marketing jelek.

Tapi karena terjadi kebocoran operasional dan owner tahu, tapi tidak segera dibereskan karena tidak tahu caranya.

Mengelola Operasional yang Efisien dan Efektif

Para pengusaha yang berlatar belakang marketing, sales, atau apapun, sering kali tidak begitu paham operasional sehingga ketika menjalankan bisnis, tidak sistematis.

Misalnya, seorang pengusaha dengan latar belakang marketing mungkin fokus pada peningkatan penjualan, namun mengabaikan pentingnya efisiensi dalam rantai pasokan atau pengelolaan inventaris.

Akibatnya, terjadi kebocoran biaya yang tidak terdeteksi hingga berdampak pada profitabilitas perusahaan.

Mengatasi Kebocoran Operasional

Bagaimana mengatasi kebocoran operasional bisnis yang sudah jalan bertahun-tahun?

Berdasarkan riset dari Harvard Business Review, ada beberapa langkah strategis yang bisa diambil untuk meningkatkan profit perusahaan melalui efisiensi operasional:

1. Audit Operasional: Lakukan audit menyeluruh untuk mengidentifikasi area yang menyebabkan kebocoran biaya.

2. Implementasi Teknologi: Gunakan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi, seperti sistem manajemen rantai pasokan yang terintegrasi.

3. Pelatihan dan Pengembangan: Tingkatkan keterampilan karyawan dalam mengelola operasional melalui pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan.

4. Benchmarking: Bandingkan praktik operasional dengan perusahaan terbaik di industri untuk menemukan area yang bisa ditingkatkan.

Apakah harus direset dari awal atau ada solusi sistematis yang bisa menolong?

Solusi sistematis yang bisa menolong adalah dengan mengadopsi best practice dari industri dan melakukan perbaikan berkelanjutan.

Hadi Kuncoro: Mentor untuk Sistemasi Operasional yang Profitable

Kabar baiknya, untuk kamu para owner yang sedang ingin menaikkan profit lewat efisiensi operasional, Hadi Kuncoro, seorang praktisi terbaik dalam manajemen rantai pasokan dan operasional, siap menjadi mentormu.

Dengan pengalaman mengelola operasional di perusahaan besar seperti Eiger dan Zalora, Hadi Kuncoro memiliki track record yang terbukti dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan melalui sistemasi operasional yang efektif.

Buat Profit Bisnismu Melejit

Kami mengundang Anda untuk join di workshop Sekolah COO langsung.

Segera daftarkan diri Anda ke Mba Reny di kontak berikut:
wa.me/6281392077733
renybisnishack@gmail.com

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Penetapan Nilai Kurs untuk Pelunasan Bea Masuk dan Pajak Periode 19-25 Maret 2025
Indonesia dan ExxonMobil Teken Kerja Sama Senilai Rp162 Triliun
PT Socfindo Seumayam Nagan Raya Serahkan Sertifikat Tanah Untuk Petani Mitra PT Socfindo
Aris Wandi Ucap Selamat Atas Terpilih Kembali Sutarto Alimoeso Ketum Perpadi.
Aris Wandi Direktur CV.KP Ricky Perkasa Mengikuti MUNAS Perpadi Di Solo.
PT. Socfindo Kebun Seumanyam Berbagi Jum’at Berkah di Desa Serbajadi
Presiden: PPN 12 Persen hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
PPN 12 Persen Resmi Berlaku, Pemerintah Siapkan Stimulus 2025 Senilai Rp38,6 Triliun

Berita Terkait

Kamis, 20 Maret 2025 - 01:50 WIB

Kapolres Pidie Jaya Sidak Pasar dan SPBU: Pastikan Stok Sembako dan BBM Stabil Selama Ramadhan

Senin, 17 Maret 2025 - 23:04 WIB

Semangat Profesionalisme! Kapolres Pidie Jaya Pimpin Upacara HKN dan Beri Reward untuk Personel Terbaik

Senin, 17 Maret 2025 - 23:03 WIB

Terawih & Ceramah Nuzulul Qur’an 1446 H, Kapolres Pidie Jaya Ajak Masyarakat Perkuat Iman & Taat Hukum

Senin, 17 Maret 2025 - 23:01 WIB

Polres Pidie Jaya & Pemkab Gelar Pasar Murah: Beli Kebutuhan Pokok Lebih Hemat!

Senin, 17 Maret 2025 - 22:58 WIB

Kapolres dan Bupati Pidie Jaya Hadiri Prosesi Peusijuk Pimpinan Baru Ponpes Darul Munawwarah

Senin, 17 Maret 2025 - 22:58 WIB

Solidaritas Ramadhan: Kapolres Pidie Jaya dan Polsek Meurah Dua Sebar 200 Kotak Takjil Gratis

Senin, 17 Maret 2025 - 22:56 WIB

Sinergi Polres Pidie Jaya dan HMI: 400 Paket Takjil Dibagikan untuk Pengguna Jalan

Senin, 17 Maret 2025 - 22:54 WIB

Safari Subuh Kapolres Pidie Jaya: Perkuat Silaturahmi dan Jaga Kamtibmas di Bulan Ramadhan

Berita Terbaru

BANDA ACEH

ARAH Berlangsungkawa Atas Meninggalnya Sang Pejuang Abu Razak

Kamis, 20 Mar 2025 - 02:09 WIB