Banjir Rendam Dua Desa di Gayo Lues, 70 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 21 November 2025 - 02:34 WIB

5090 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, sejak Senin sore, 17 November 2025, menyebabkan dua daerah aliran sungai meluap dan mengakibatkan banjir di dua desa berbeda. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan, banjir terjadi pada Selasa malam, 18 November, dan merendam lahan pertanian milik warga hingga mencapai 70 hektare.

Laporan resmi dari BPBA menyebutkan banjir melanda Desa Ulun Tanoh di Kecamatan Kuta Panjang dan Desa Badak di Kecamatan Dabun Gelang. Kedua wilayah tersebut terdampak akibat meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Tripe dan DAS Ulun Tanoh setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur selama beberapa jam sejak pukul 16.30 WIB. Luapan sungai itu menyebabkan kerusakan pada beberapa infrastruktur penting, termasuk bendungan dan tanggul desa.

Plt Kepala Pelaksana BPBA Aceh, Fadmi Ridwan, menyampaikan bahwa dampak paling signifikan terjadi di Desa Ulun Tanoh, di mana fasilitas bendungan rusak parah dan menyebabkan ancaman gagal panen pada 68 hektare lahan sawah warga. Sementara di Desa Badak, kerusakan tanggul sungai telah mengakibatkan dua hektare sawah turut terendam.

“Dampak material akibat rusaknya bendungan di Desa Ulun Tanoh menyebabkan sebanyak 68 hektare lahan persawahan terendam air dan terancam gagal panen. Di Desa Badak, tanggul daerah aliran sungai jebol, dan saat ini dua hektare sawah ikut terendam,” ujar Fadmi Ridwan dalam keterangannya di Banda Aceh, Rabu (19/11).

Menyusul bencana tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gayo Lues segera menurunkan satu regu Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk meninjau langsung kondisi lapangan serta melakukan pendataan. Selain itu, BPBD juga mengerahkan alat berat untuk mendukung penanganan darurat di lokasi terdampak. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kerusakan lebih lanjut dan mempercepat proses pemulihan.

Fadmi juga menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun warga yang mengungsi akibat banjir tersebut. Tim BPBD masih terus mendata dampak dan jumlah warga terdampak di dua desa yang terendam.

“Untuk sementara belum ada warga yang mengungsi, dan kondisi terkini air sudah mulai surut. Tim di lapangan masih terus melakukan asesmen terkait kerusakan dan jumlah warga terdampak,” katanya.

Sejumlah pihak terkait turut diminta bersiaga melihat kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem dalam sepekan ke depan. Pemerintah daerah diimbau untuk terus memantau perkembangan cuaca serta mengambil langkah-langkah pencegahan guna meminimalisasi dampak jika banjir kembali terjadi.

Bencana ini menambah daftar wilayah di Aceh yang mengalami curah hujan tinggi dan banjir dalam sebulan terakhir. BPBA dan BPBD mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama masyarakat yang tinggal di dekat bantaran sungai atau lereng bukit yang rawan longsor.

Untuk keperluan penanganan lanjutan, BPBD Gayo Lues terus berkoordinasi dengan dinas terkait, termasuk dinas pertanian, guna menindaklanjuti potensi kerugian yang akan dialami para petani terdampak. Penanganan banjir akan terus berlanjut seiring dengan pemantauan cuaca dan kondisi sungai di kabupaten tersebut. (*)

Berita Terkait

Pengadilan Tipikor Banda Aceh Sidangkan Terdakwa Kasus Dugaan Korupsi Dana Bumdesma Gayo Kita
Peran Aktif Bea Cukai Langsa dalam Operasi Pemusnahan 51,75 Hektare Ladang Ganja di Gayo Lues
Joint Investigation dan Pemusnahan Ladang Ganja oleh Personel Gabungan Ungkap 51,75 Hektare Areal Ilegal di Gayo Lues
Brimob Aceh, Back Up Direktorat Tipidnarkoba Bareskrim Dalam Rangka Ops Ladang Ganja
Polres Gayo Lues Tanggap Bencana Longsor, Bantu Warga Melintas dan Atur Lalin di Jalur Blangkejeren–Kutacane
Alam Gayo Terancam: Dugaan Pencemaran Industri Harus Diusut, Masa Depan Harus Diselamatkan
Gayo Lues Kehilangan PAD dari Getah Pinus, Bupati Dorong Regulasi Pemungutan Retribusi
DPRK dan Pemkab Gayo Lues Bahas KUA–PPAS 2026, Tekankan Anggaran Pro Rakyat dan Tepat Sasaran

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 23:22 WIB

Peredaran Rokok Ilegal di Mataram Meningkat, KPK-PD NTB Desak Bea Cukai Bertindak Tegas

Kamis, 20 November 2025 - 03:05 WIB

Transparansi Zakat ASN Ogan Ilir Disoal: Potensi Rp8 Miliar per Bulan, Pelayanan Baznas Dinilai Berbelit dan Tak Berpihak pada Rakyat Miskin

Selasa, 18 November 2025 - 02:22 WIB

Negara yang Terperosok dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 21:47 WIB

IWOI DPW Jateng Walk Out Dari Rapat Pemkab Jepara, Jawaban PLN dan Pemdes Dinilai Tidak Sesuai dan Penuh Kejanggalan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:24 WIB

Kebakaran SMA di Tebing Tinggi, DPRD Riau Minta Pemerintah Segera Bertindak

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:48 WIB

Kapolda Riau Ajak Polwan Tingkatkan Integritas dan Pelayanan Inklusif

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:15 WIB

Kabid SMA Riau Klarifikasi Isu Seragam: “Tidak Pernah Tunjuk Penjahit, Itu Tanggung Jawab Orang Tua”

Rabu, 24 September 2025 - 17:17 WIB

Mifa Bersaudara Konsisten Dorong Kemajuan Ekonomi Aceh.

Berita Terbaru