Gayo Lues – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, sejak Senin sore, 17 November 2025, menyebabkan dua daerah aliran sungai meluap dan mengakibatkan banjir di dua desa berbeda. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan, banjir terjadi pada Selasa malam, 18 November, dan merendam lahan pertanian milik warga hingga mencapai 70 hektare.
Laporan resmi dari BPBA menyebutkan banjir melanda Desa Ulun Tanoh di Kecamatan Kuta Panjang dan Desa Badak di Kecamatan Dabun Gelang. Kedua wilayah tersebut terdampak akibat meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Tripe dan DAS Ulun Tanoh setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur selama beberapa jam sejak pukul 16.30 WIB. Luapan sungai itu menyebabkan kerusakan pada beberapa infrastruktur penting, termasuk bendungan dan tanggul desa.
Plt Kepala Pelaksana BPBA Aceh, Fadmi Ridwan, menyampaikan bahwa dampak paling signifikan terjadi di Desa Ulun Tanoh, di mana fasilitas bendungan rusak parah dan menyebabkan ancaman gagal panen pada 68 hektare lahan sawah warga. Sementara di Desa Badak, kerusakan tanggul sungai telah mengakibatkan dua hektare sawah turut terendam.
“Dampak material akibat rusaknya bendungan di Desa Ulun Tanoh menyebabkan sebanyak 68 hektare lahan persawahan terendam air dan terancam gagal panen. Di Desa Badak, tanggul daerah aliran sungai jebol, dan saat ini dua hektare sawah ikut terendam,” ujar Fadmi Ridwan dalam keterangannya di Banda Aceh, Rabu (19/11).
Menyusul bencana tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gayo Lues segera menurunkan satu regu Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk meninjau langsung kondisi lapangan serta melakukan pendataan. Selain itu, BPBD juga mengerahkan alat berat untuk mendukung penanganan darurat di lokasi terdampak. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kerusakan lebih lanjut dan mempercepat proses pemulihan.
Fadmi juga menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun warga yang mengungsi akibat banjir tersebut. Tim BPBD masih terus mendata dampak dan jumlah warga terdampak di dua desa yang terendam.
“Untuk sementara belum ada warga yang mengungsi, dan kondisi terkini air sudah mulai surut. Tim di lapangan masih terus melakukan asesmen terkait kerusakan dan jumlah warga terdampak,” katanya.
Sejumlah pihak terkait turut diminta bersiaga melihat kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem dalam sepekan ke depan. Pemerintah daerah diimbau untuk terus memantau perkembangan cuaca serta mengambil langkah-langkah pencegahan guna meminimalisasi dampak jika banjir kembali terjadi.
Bencana ini menambah daftar wilayah di Aceh yang mengalami curah hujan tinggi dan banjir dalam sebulan terakhir. BPBA dan BPBD mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama masyarakat yang tinggal di dekat bantaran sungai atau lereng bukit yang rawan longsor.
Untuk keperluan penanganan lanjutan, BPBD Gayo Lues terus berkoordinasi dengan dinas terkait, termasuk dinas pertanian, guna menindaklanjuti potensi kerugian yang akan dialami para petani terdampak. Penanganan banjir akan terus berlanjut seiring dengan pemantauan cuaca dan kondisi sungai di kabupaten tersebut. (*)














































