Banda Aceh, 7 Juni 2025 – Nuansa Idul Adha tahun ini terasa lebih hangat bagi warga Aceh Tenggara yang berdomisili di Banda Aceh. Untuk pertama kalinya, Ikatan Keluarga Aceh Tenggara (IKAGARA) Banda Aceh bersama Forum Bersama (FORBES) Anggota DPRA Daerah Pemilihan (Dapil) VIII menggelar kegiatan pemotongan hewan qurban yang ditujukan khusus bagi perantau Aceh Tenggara.
Sebanyak tiga ekor sapi berhasil dikumpulkan melalui sumbangan warga dan para anggota legislatif dari Dapil VIII. Daging qurban dibagikan secara merata kepada hampir 300 penerima manfaat yang merupakan warga Aceh Tenggara yang bermukim di Banda Aceh dan sekitarnya.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh kekeluargaan di salah satu titik pemotongan yang telah dipersiapkan oleh panitia. Antusiasme warga begitu tinggi, bukan hanya karena menerima daging qurban, tetapi karena momentum ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat kembali hubungan kekeluargaan antarwarga kampung halaman di tanah perantauan.
Plt. Ketua IKAGARA Banda Aceh, Ir. Azanuddin Kurnia, SP., MP, mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan warga dan para donatur. “Qurban ini adalah simbol cinta dan kebersamaan. Alhamdulillah, ini adalah kali pertama IKAGARA menggelar qurban, dan insyaAllah akan menjadi awal dari kegiatan sosial berkelanjutan,” ujarnya.
Azanuddin menekankan bahwa qurban bukan hanya soal ibadah individu, tetapi tentang memperkuat solidaritas kolektif. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari misi IKAGARA dalam membangun jaringan sosial yang saling peduli, terutama bagi sesama warga Aceh Tenggara yang sedang membangun kehidupan di Banda Aceh.
Hadir dalam kegiatan ini, drh. Nurdiansyah Alasta, M.Kes, anggota DPRA Dapil VIII, yang juga merupakan inisiator dukungan FORBES untuk pelaksanaan qurban ini. Ia menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras panitia dan semangat masyarakat dalam menyukseskan kegiatan tersebut. “Inisiatif seperti ini harus terus kita jaga. Ini bentuk nyata bahwa kebersamaan bisa menjembatani banyak hal – dari ibadah, sosial, sampai pemberdayaan warga di rantau,” katanya.
Nurdiansyah juga berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang semakin besar dan inklusif di tahun-tahun mendatang. Ia menilai, kolaborasi antara organisasi warga dan wakil rakyat merupakan kekuatan penting dalam mendorong keberdayaan komunitas perantauan.
Ketua Panitia, Tgk. Abdul Razak, dalam laporannya menyampaikan bahwa persiapan kegiatan qurban ini dimulai sejak sebulan terakhir. “Kami mengandalkan kekompakan warga dan komunikasi intensif dengan FORBES. Alhamdulillah, hasilnya sesuai harapan,” ucapnya.
Ia menambahkan, distribusi daging dilakukan secara tertib dan terorganisir dengan sistem kupon, guna memastikan setiap keluarga mendapatkan bagian yang adil. Ia juga mengapresiasi para relawan muda yang telah membantu dengan penuh semangat sejak pagi hingga sore hari.
Pelaksanaan qurban ini menjadi titik terang bagi perantau Aceh Tenggara yang selama ini mendambakan ruang kebersamaan yang lebih intensif. Melalui kegiatan ini, IKAGARA Banda Aceh menunjukkan bahwa jarak dari kampung halaman bukan halangan untuk tetap peduli, berbagi, dan membangun solidaritas yang kokoh di tanah orang.
Laporan : Edi Safutra