LANGSA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa, dari tahun ketahun Lomba O2SN selalu memperoleh Juara Umum. Tahun ini Delapan (8) Emas yang diperoleh,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa, Dra. Suhartini, M.P.d.
Adapun prestasi Jenjang SD diperoleh adalah.
1. Juara 1 Renang Putri
2. Juara 1 Karate Putra
3. Juara1 Pencak Silat Putri
4. Juara 1 Senam Lantai Puteri
5. Juara 2 Pencak Silat Putra
6. Juara 1 Senam Putra
Sementara Perolehan O2SN Jenjang SMP prestasinya adalah.
1. Juara 1 Silat putra
2. Juara 1 Silat putri
3. Juara 1 Renang putra
4. Juara 2 Renang putri
5. Juara 3 Badminton Putri
“Prestasi yang diperoleh ini akan mewakili Propinsi Aceh ke tingkat nasional,” ucap Ibu Kadis, Rabu (31/07/2024).
“Penguatan sumber daya guru terus ditingkatkan, pengawas diberi penguatan untuk mendampingi sekolah agar kegiatan ektra kurikulernya aktif, Sekolah Penggerak, Komite Penggerak, Guru Penggerak dan Komunitas Belajar serta Asasmen Nasional harus terus aktif di follow up ,” ungkapnya lagi.
“Namun menurut nya, dari serangkaian kegiatan pelaksanaan O2SN menyisakan sedikit permasalahan yang sudah dua (2) tahun belum ada titik temunya hingga kini, yaitu permasalahan Kewenangan pelaksanaan kegiatan Lomba tersebut. “Walaupun secara Panduan tertulis Tanggung Jawab Dinas Pendidikan Pvovinsi dan berkordinasi dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Aceh,” ujar Kadis.
Tetapi, kenyataannya sudah dua (2) tahun BPMP lah yang memfasilitasi Kabupaten/Kota melaksanakan kegiatan lomba di tingkat Provinsi walaupun secara tupoksi BPMP bukan sebagai pelaksana.
Namun melalui surat Balai Prestasi Talenta Indonesia (BPTI) yang mengharuskan ada perwakilan Provinsi Aceh maka di buatlah kegiatan tersebut atas dasar kesepakatan kabupaten/Kota untuk mendanai kegiatan di Provinsi mulai dari tranportasi, akomodasi, komsumsi bahkan uang pelaksanaan percabor Rp.500.000. Semua dibebankan dari Dana BOS sekolah yang sudah menang tingkat Kabupaten/Kota untuk berangkat ke tingkat Provinsi.
Lebih mirisnya lagi Disdik Provinsi Aceh sudah dua (2) tahun mengirim surat ke daerah tidak dapat melaksanakan kegiatan di karenakan bukan kewenangan jadi tidak di anggarkan.
Disayangkan, seharusnya ada perlakuan khusus terhadap anggaran karena daerah membawa nama Provinsi. Berbeda perlakuan ditempat Provinsi lain pelaksananya justru Disdik Provinsinya,” ungkapnya.
Suhartini juga meminta kepada BPTI untuk sekolah yang telah menang pada O2SN dan akan mengikuti tingkat nasional agar pendamping berasal dari sekolah yang bersangkutan. Karena menurut Suhartini secara psikologis anak-anak nyaman dengan guru yang selama ini melatih mereka, kalau orang lain belum dia kenal dan bisa mempengaruhi mentalnya saat bertanding,” tutup Kadis yang peduli dengan Pendidikan.(DANTON) Kaperwil Aceh