Banda Aceh – Operasi penegakan syariat Islam yang semakin gencar dilakukan Pemko Banda Aceh melalui Satpol PP/WH mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Dalam bulan puasa sekalipun, semangat penegakan syariat di ibukota tak mengendur.
Salah satu apresiasi datang dari Pusat Studi Pemuda Aceh (Pusda). LSM bidang kepemudaan ini menilai, Pemko Banda Aceh di bawah komando Pj Wali Kota Amiruddin tetap memiliki komitmen yang kuat untuk mempertahankan Banda Aceh sebagai barometer penegakan syariat Islam di Aceh.
“Dari kacamata kami, walau pucuk pimpinan datang silih berganti, tapi semangat dan upaya penegakan syariat di Banda Aceh tetap terjaga. Kehadiran wilayatul hisbah juga kian dirasakan oleh masyarakat,” ujar Ketua Pusda Heri Safrijal, Selasa, 26 Maret 2024 kepada awak media.
Menurutnya, operasi rutin yang dilakukan Satpol PP/WH mampu meminimalisir pelanggaran syariat seperti Khamar, Maisir, Khalwat, dan Ikhtilath. “Oleh sebab itu, kami mendukung WH untuk terus menggencarkan patroli ke lokasi-lokasi rawan maksiat hingga ke hotel-hotel seperti yang dilakukan selama ini.”
Di samping itu, Pusda juga mengapresiasi pembukaan layanan call center aduan pelanggaran syariat yang dibuka Satpol PP/WH di nomor 081219314001. “Karena memang dengan segala keterbatasannya, petugas tak dapat bekerja sendiri dan tak mungkin dapat menjangkau seluruh kawasan,” ujarnya.
Ia turut mendorong masyarakat kota agar dapat memanfaatkan layanan call center tersebut dengan optimal. “Dibutuhkan peran aktif masyarakat dalam menjaga kota ini dari tindak jarimah yang dapat menodai Bumi Serambi Mekkah.”
“Mari bersama kita bergandengan tangan. Jangan beri ruang sedikitpun bagi pelanggaran syariat Islam di kota kita. Insyaallah dengan sinergitas pemerintah dan masyarakatnya, Banda Aceh akan tetap menjadi contoh dan barometer penegakan syariat,” ujarnya. (*)