Banda Aceh – Dalam proses pemilihan calon legislatif DPRK (Dewan Perwakilan Rakyat Kota) Banda Aceh, hasil sementara menunjukkan dominasi yang kuat dari partai-partai seperti PAN, PKS, dan Demokrat. Dari hasil suara yang diperoleh misi Partai Nasdem meraih posisi Pimpinan DPRK Banda Aceh gagal dan pupus di tengah jalan.
Dengan peringkat tertinggi dalam perolehan suara di berbagai dapil, ketiga partai tersebut kembali menegaskan posisinya sebagai kekuatan politik utama di tingkat lokal.
Dalam dapil pertama, yang meliputi wilayah Baiturrahman hingga Lueng Bata, PKS berhasil menempati posisi teratas, diikuti oleh PAN dan PPP. Sementara itu, di dapil kedua yang mencakup Kuta Alam, PKS juga mampu mempertahankan dominasinya, disusul oleh NasDem dan PAN.
Di dapil ketiga, yang mencakup Syiah Kuala hingga Ulee Kareng, PKS tetap memimpin dalam perolehan suara, diikuti oleh PAN dan Golkar. Sedangkan di dapil keempat, NasDem berhasil meraih peringkat teratas, diikuti oleh PKS dan PAN.
Dalam dapil kelima yang meliputi Meuraxa hingga Kutaraja, NasDem juga berhasil menduduki posisi teratas, diikuti oleh PAN dan PKS. Walaupun Demokrat berada di posisi bawah dalam beberapa dapil, partai tersebut tetap menunjukkan keberadaannya sebagai salah satu kekuatan politik yang signifikan di Banda Aceh.
Namun, meskipun NasDem meraih peringkat tertinggi dalam beberapa dapil, posisi pimpinan bagi partai tersebut tidak menjamin dan ambisi nasdem meraih kursinya pupus. Dengan peringkat keempat yang mereka capai dalam beberapa dapil, NasDem harus menghadapi kenyataan gagal merebut kursi pimpinan. Dengan persaingan yang semakin sengit, NasDem harus bersiap untuk menghadapi pertarungan politik yang lebih keras guna memperoleh posisi yang diinginkan.
Partai Nasdem yang selama ini membawa nama Irwan Djohan sebagai bakal calon Walikota Banda Aceh ternyata juga tak mampu membuat partai besutan Surya Paloh itu meraih kursi pimpinan DPRK. Hal ini membuktikan Anies effect yang didengungkan tak berjalan sesuai harapan, hingga partai yang kini dinahkodai Heri Julius dan Daniel A Wahab itu tak mampu meraih hasil signifikan. .