Banda Aceh, 29 November 2023 – Hari ini, sejumlah Mahasiswa Pemuda Peduli Aceh melakukan aksi demonstrasi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, mengecam kedatangan etnis Rohingya yang disebut “masif” dalam beberapa pekan terakhir. Koordinator Aksi, Azizi Hubas, menyatakan bahwa kedatangan mereka telah menimbulkan kegelisahan dan mengganggu kestabilan keamanan di wilayah tersebut.
Hubas menuduh UNHCR sebagai dalang di balik arus masif pengungsi Rohingya yang memasuki Aceh. “UNHCR terindikasi ingin menjadikan Aceh sebagai objek operasi dan proyek tertentu terkait gelombang imigran ke Aceh, memanfaatkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian tinggi Aceh,” katanya.
Dalam aksinya, Mahasiswa Pemuda Peduli Aceh menegaskan penolakan tegas terhadap kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh. Mereka mendesak pemerintah Aceh untuk segera mengusir pengungsi tersebut dan meminta fokus penyelesaian permasalahan lokal, seperti banjir yang tengah melanda.
Tidak hanya menolak kehadiran Rohingya, kelompok ini juga meminta pengusiran UNHCR dari Aceh, dengan alasan adanya dugaan menjadikan Aceh sebagai proyek operasi. “Kami minta diusir karena menurut kami, ada objek tertentu kehadiran para imigran Rohingya di Aceh,” tegas Hubas.
Pemerintah Aceh diharapkan untuk memberikan perhatian serius terhadap tuntutan ini, sambil tetap memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat. (RED)