Wamen LH: Sustainability Bukan Beban, Tapi Kunci Masa Depan Industri

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 18 September 2025 - 15:50 WIB

504,973 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH) Diaz Hendropriyono menegaskan bahwa keberlanjutan (sustainability) bukan sekadar kewajiban tambahan bagi sektor industri, melainkan fondasi utama untuk kelangsungan bisnis di masa depan. Hal tersebut ia sampaikan dalam pernyataan resminya pada Kamis (18/9/2025).

“Perusahaan tidak bisa lagi memandang sustainability sebagai beban tambahan. Justru ini syarat utama agar industri bisa bertahan di masa depan. Pertumbuhan tanpa keberlanjutan itu mustahil,” tegas Diaz, yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH).

Menurut Diaz, tantangan terbesar bagi perusahaan saat ini adalah bagaimana menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab terhadap lingkungan. Apalagi di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata dan berdampak langsung pada kehidupan.

“Kalau kita terus business as usual, 2050 nanti bisa ada 2.000 pulau di Indonesia yang tenggelam karena kenaikan permukaan laut,” ujarnya memberikan peringatan serius.

Data terkini memang menunjukkan bahwa suhu global tengah berada pada titik tertinggi dalam sejarah modern, dan tren ini diperkirakan akan terus meningkat. Pemerintah pun menanggapi kondisi tersebut dengan menyusun target ambisius dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Beberapa target yang disorot Wamen LH antara lain:

  • 100 persen sampah terkelola pada 2029
  • Penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen (dengan upaya domestik)
  • Penurunan hingga 43,2 persen (dengan dukungan internasional) pada 2030
    Seluruh target ini mengacu pada komitmen Indonesia dalam dokumen iklim Enhanced Nationally Determined Contributions (NDCs).

Di sisi lain, Diaz juga menekankan bahwa sektor privat memegang peran kunci sebagai motor inovasi hijau. Ia mendorong perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi hijau, memperbaiki manajemen lingkungan, dan semaksimal mungkin mengadopsi prinsip ekonomi sirkular.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Sektor swasta harus menjadi motor inovasi hijau agar kita bisa mencapai Net Zero Emission 2050,” ujarnya.

Upaya tersebut kini juga tercermin dalam penyempurnaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) yang tak hanya menilai pencemaran dan pengelolaan lingkungan, tetapi juga mulai mengintegrasikan aspek pengelolaan sampah, emisi, dan kontribusi terhadap ekonomi hijau secara menyeluruh.

Wamen LH optimistis bahwa sinergi multi-stakeholder, antara pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan komunitas internasional akan mempercepat capaian Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan yang inklusif.

“Kita butuh semua pihak bergerak. Keberlanjutan bukan tren sesaat, ini soal keberlanjutan hidup generasi mendatang,” tutup Diaz. (*)

Berita Terkait

Dewan Pakar PWI Pusat H. Muhammad Amru Ingatkan Pentingnya Peran Jurnalis dalam Menjaga Keberlanjutan Kebudayaan Lokal
Tomy Suswanto Resmi Pimpin Ikatan Alumni BEM Nusantara Periode 2025 2030
Dolar Tembus Rp16.581: Kemenkeu Tetapkan Kurs Pajak dan Bea Masuk Periode 22–28 Oktober 2025
Purbaya Siap Tangkap Mafia Perdagangan, Targetkan Penyelundupan dan Under Invoicing
Menkeu Purbaya Muncul sebagai Idola Baru Politik, Gaya Koboi dan Sikap Tegasnya Dinilai Jadi Ancaman bagi Praktik Usang
Purbaya Tampil Bersahaja dan Tegas, Gibran dan Dedi Mulyadi Kian Redup di Panggung Politik Nasional
Menuju Era Baru Gemilang, Perisai SI Apresiasi Glenny Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia
BNN dan PWI Perkuat Kolaborasi dalam Perang Melawan Narkoba

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:29 WIB

CSIS, Sentralisasi, dan Bayang Separatisme

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:51 WIB

DPSMAI Ajak Masyarakat Aceh dan Pelaku Usaha Meriahkan Selera Serumpun di TBG Kuala Lumpur

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:51 WIB

ASWIN Nagan Raya Bantah Isu Ancaman terhadap Wartawan Nagan Raya: “Berita Tidak Berdasar dan Tidak Terverifikasi”

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Terkait Salah Satu Berita Media Online Ancaman Terhadap Wartawan Di Nagan Raya,Jangan Sebarkan Berita Hoaks.

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Kejati Aceh Launching Adhiyaksa Peduli Stunting Aceh Tahun 2025 Di Nagan Raya

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:07 WIB

Ketika Polri Jadi Parcok: Krisis Etika dan Bayang Kekuasaan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Raja Sayang Wabup Nagan Raya Terima Ribuan Paket Bantuan Untuk Penanggulangan Bencana

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:50 WIB

TRK Bupati Nagan Raya Tinjau Penemuan Batu Giok Raksasa di Beutong

Berita Terbaru

OPINI

CSIS, Sentralisasi, dan Bayang Separatisme

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:29 WIB