ACEH TENGGARA — Ribuan masyarakat memadati Lapangan Jenderal Ahmad Yani di Jalan Cut Nyak Dhien, Kutacane, Jumat (24/10/2025), untuk mengikuti Tabligh Akbar dan doa bersama dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW serta Hari Santri Nasional ke-10. Peringatan yang diselenggarakan oleh Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Tenggara bersama UPTD Khusus Masjid Agung At-Taqwa ini berlangsung penuh khidmat dan kekeluargaan.
Peringatan keagamaan tersebut dihadiri oleh Bupati Aceh Tenggara, H.M. Salim Fakhry, S.E., M.M., beserta jajaran pejabat pemerintah daerah, unsur Forkopimda, para tokoh agama, santri dari berbagai pondok pesantren, serta perwakilan masyarakat dari berbagai kecamatan. Acara dirangkai dalam tiga kegiatan besar dalam satu momentum; Maulid Nabi, Hari Santri, dan doa tolak bala bagi keselamatan daerah.
Dalam sambutannya, Bupati Salim Fakhry mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi bukan sekadar agenda seremonial, tetapi sebagai sarana memperkuat kecintaan kepada Rasulullah SAW dan meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari.
“Pada hari yang penuh kebahagiaan ini, kita tidak hanya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi sekaligus memaknai semangat Hari Santri sebagai bentuk penghormatan kepada jasa ulama dan santri yang telah berkontribusi besar dalam mempertahankan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan,” ujar Bupati di hadapan para peserta yang memadati lapangan.
Bupati menambahkan bahwa doa bersama yang menjadi bagian dari acara ini merupakan bentuk ikhtiar spiritual masyarakat Aceh Tenggara untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai musibah serta harapan akan keberkahan, ketenteraman, dan kesejahteraan bagi daerah yang dikenal dengan sebutan Sepakat Segenep tersebut.
Tabligh Akbar kali ini menghadirkan penceramah kondang dari Sumatera Utara, Al Ustadz Irfan Yusuf, S.Pd.I, yang dalam tausiyahnya mengingatkan pentingnya meneladani sikap Rasulullah dalam membangun kehidupan masyarakat yang penuh rahmat, toleransi, dan kasih sayang.
“Peringatan Maulid ini harus menjadi momen membangkitkan semangat untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, mempererat syiar Islam, serta menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dalam rumah tangga,” ujar Ustadz Irfan.
Ia juga menekankan bahwa kecintaan kepada Rasulullah SAW harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata, mulai dari menjaga kejujuran, menjauhi sifat dengki, hingga membangun masyarakat yang bermoral dan berakhlak mulia.
Puncak acara ditandai dengan doa bersama yang dipimpin oleh para ulama setempat. Lantunan shalawat dan kalimat takbir menggema di lapangan, memunculkan suasana haru dan religius yang mendalam. Warga dari berbagai usia tanggap khusyuk mengikuti doa dengan penuh pengharapan.
Selain doa bersama, berbagai aktivitas pendukung turut memeriahkan peringatan ini. Sejumlah pondok pesantren menampilkan pertunjukan seni islami, seperti marhaban, hadrah, dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an secara bergantian. Keterlibatan para santri juga begitu terlihat, menegaskan semangat Hari Santri sebagai bagian penting dari perjalanan spiritual dan kebangsaan.
Peringatan ini tidak hanya mempererat ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat, tetapi juga menjadi sarana refleksi bersama demi memperkuat ketahanan moral dan spiritual di tengah tantangan zaman. Semangat santri yang menjunjung tinggi ilmu, akhlak, dan cinta tanah air diharap mampu terus hidup dan berkembang dalam setiap lapisan masyarakat.
Melalui kegiatan keagamaan ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara menegaskan komitmennya untuk terus mendukung penuh kegiatan keagamaan yang memperkuat jati diri daerah sebagai wilayah yang religius dan harmonis, serta menjadikan nilai-nilai Islam sebagai landasan dalam memperkokoh persatuan dan pembangunan. (ZUL)













































