Oleh: Turham AG
Dosen Bimbingan Konseling dan Literatur Budaya Gayo IAIN Takengon
Local wisdom Gayo sangat banyak memiliki ragam tradisi dan budaya, salah satunya adalah tentang perubahan nama dalam panggilan seseorang. Setidaknya ada 7 panggilan bagi seseorang semenjak lahir sampai tua.
Ketujuh panggilan tersebut adalah:
Setelah anak lahir sebelum turun mani (pemberian nama), anak tersebut dipanggil wen kalau dia laki-laki dan panggilan ipak untuk anak perempuan. Panggilan ini hanya bertahan selama tujuh hari, karena umumnya urang Gayo memberi nama anaknya pada hari ke-7 kelahiran dalam suatu acara yang dinamakan turun mani.
Semenjak penambalan nama saat turun mani, maka anak tersebut akan dipanggil dengan nama yang telah diberikan, baik nama asli maupun nama panggilannya. Panggilan ini bertahan sampai anak sebelum atau menjelang pernikahan.
Ketika hendak menikah, anak tidak lagi dipanggil seperti nama yang diberikan, namun telah berubah nama panggilannya menjadi aman mayak belem kalau anak laki-laki dan untuk perempuan dipanggil inen mayak belem. Nama atau panggilan ini bertahan sampai pada selesainya ijab qabul dalam acara pernikahan.
Setelah ijab qabul pernikahan, panggilan menjadi aman mayak untuk laki-laki dan inen mayak bagi anak perempuan. Nama panggilan ini juga bertahan sampai memiliki anak pertama.
Apabila sudah mempunyai anak atau sejak lahirnya anak pertama dan sebelum anak tersebut diberi nama, maka ayahnya dipanggil aman uwen kalau anak pertamanya laki-laki, sementara ibunya dipanggil inen uwen. Tetapi jika anak pertama perempuan, maka ayahnya akan dipanggil aman ipak dan ibunya inen ipak. Panggilan ini akan kembali berubah manakala anak tersebut telah diberikan nama.
Semenjak anak diberikan nama, maka panggilan akan berubah menjadi aman Melan dan ibunya menjadi inen Melan apabila nama anaknya Melan. Artinya, setelah anak memiliki nama, maka ayah dipanggil dengan aman diringi nama anak, demikian juga dengan ibunya dipanggil inen dirangkai bersama nama anaknya.
Semenjak seseorang telah mempunyai cucu (telah menjadi kakek/nenek), maka panggilannya kembali berubah menjadi empun (asal kata dari ampun) dengan diringi nama cucu pertama (lazimnya cucu pertama dari anak laki-laki), misalnya empun Melan jika cucu pertama dari anak laki-laki kebetulan bernama Melan.
(Kurang betamah, lebih beruet)