Jakarta, 29/09/2025 | Pemerintah diyakini tokoh nasional juga internasional, Prof Dr Sutan Nasomal, harus kumpulkan pakar ekonomi untuk mendampingi mencari solusi yang diharapkan rakyat Indonesia agar sejahtera. Menurut Prof Dr Sutan Nasomal, 1 Milyar Loker mohon Presiden RI perintahkan pembantunya, para menteri, membahu menciptakan untuk rakyat. Ini karena sudah genting kondisi kesabaran masyarakat.
Morat maritnya perekonomian di Indonesia terjadi dikarenakan banyak permasalahan yang menggiringnya. Sangat perlu Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan para pembantunya, baik para penasehat pakar yang menjadi penasehat ahlinya mencari solusi maupun para menterinya, berkolaborasi saling membahu menciptakan semilyar lapangan pekerjaan untuk para sarjana di berbagai disiplin ilmu maupun pengangguran lainnya yang belum mendapatkan pekerjaan dan jelas nganggur belum bekerja,” ujar Prof Dr KH Sutan Nasomal SE, SH, MH, Pakar Hukum Internasional, Ekonom, menanggapi materi pertanyaan para pemimpin redaksi cetak online dalam dan luar negeri di kantornya di Markas Pusat Partai Oposisi Merdeka pada 29/09/2025.
Hari ini seorang ojol menceritakan keadaan semakin susahnya kehidupan di Jakarta. Penghasilan ojol semakin turun drastis karena lemahnya daya beli masyarakat. Bahkan customer yang biasa berlangganan antar jemput belanjaan pun kini sudah berhenti. Banyak yang bangkrut akibat semua belanjaan mahal dan menjualnya susah, baik warung nasi maupun katering.
Sekitar Cipinang dan Perumpung semakin banyak berbagai aduan masyarakat diterima tim media. Senyum dan air mata menutupi penderitaan rakyat karena sulitnya kehidupan sekarang.
Ibu Putri, beranak tiga, mengisahkan pilu perjalanan hidupnya yang sering tidak makan selama dua hari. Hanya air putih mengganjal rasa laparnya. Kalau ada tetangga punya makanan sisa kemarin kadang diberikan ke Ibu Putri. Walau hanya sedikit tetapi tiga anaknya bisa makan. “Saya tidak ikut makan karena hanya ada nasi sepiring untuk ketiga anak saya. Kadang pagi makan, tetapi siang tidak ada dan malam juga tidak ada,” kata Ibu Putri.
Pekerjaan suami hanya pekerja biasa di toko makanan hewan dengan gaji kecil. Yang penting ada untuk bayar kontrakan sejuta tiap bulan.
Ketika tim media bertanya ke Ibu Putri kenapa tidak cari kerja agar memiliki penghasilan tambahan, ia menceritakan bahwa dirinya memiliki masalah kesehatan, penyakit epilepsi sejak usia 14 tahun sampai sekarang. Karena kondisi seperti ini maka tidak mampu mencari kerja. Bantuan dari pemerintah tidak pernah didapatkan, baik BLT maupun lainnya. Tinggal di Cipinang Pulo Maja, di belakang penjara RT 06 RW 05.
Pekerjaan memulung sampah menjadi pekerjaan rutin banyak masyarakat di belakang penjara Cipinang.
Prof Dr KH Sutan Nasomal SH, MH, pemerhati masyarakat, menyampaikan kepada media: “Rakyat di Jakarta semakin susah, seharusnya mendapatkan bantuan beras agar bisa makan dari pemerintah pusat dan daerah.”
Hasil liputan media di masyarakat Cipinang, belakang penjara Jakarta Timur, menunjukkan lapangan kerja buruh kasar menjadi pemulung atau pekerjaan ojol tidak mencukupi. Penghasilan memulung sehari semalam hanya Rp 25.000 per hari. Penghasilan ojol bersih rata-rata Rp 35.000 per hari. Inilah penghasilan masyarakat. Maka bisa disimpulkan kondisi masyarakat semakin miskin, menurut Hadi di RT 04 RW 12 belakang penjara Cipinang, Jakarta Timur.
“Kalau di Jakarta saja semakin miskin masyarakatnya, apalagi yang di luar daerah. Tentu sangat parah kemiskinannya,” pendapat Hadi sebagai ojol di Jakarta.
Belum ada program dari pemerintah pusat yang menyentuh masyarakat miskin agar bisa penghasilannya bertambah sehingga bisa makan tiga kali sehari.
Narasumber: Prof DR KH Sutan Nasomal SE, SH, MH, Pakar Hukum Internasional, Ekonom, juga Presiden Partai Oposisi Merdeka dan Jenderal Komite Mantan Preman Indonesia serta Pendiri/Pengasuh Ponpes ASS SAQWA PLUS Jakarta.
Call Centre: 08118419260