BANDA ACEH – Sebanyak 220 mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, resmi disambut dalam tradisi tahunan Peusijuek yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP-PAI). Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 19 Oktober 2025, ini mengusung tema “Langkah Energi Tegar Religius Anak PAI” atau LENTERA PAI 25 dan dipusatkan di kawasan alam terbuka Pantai Krueng Leupung, Aceh Besar.
Peusijuek, sebagai salah satu tradisi adat Aceh yang sarat makna religius dan budaya, menjadi simbol penyambutan awal dan restu bagi mahasiswa baru dalam menapaki kehidupan akademik di lingkungan kampus. Dalam suasana yang hangat namun penuh kekhidmatan, seluruh mahasiswa baru mengikuti prosesi dengan tertib, menyatukan langkah awal mereka sebagai bagian dari keluarga besar Prodi PAI.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an disertai lantunan shalawat yang menambah khidmat suasana di tengah terpaan angin laut Krueng Leupung. Para mahasiswa, alumni, serta dosen dan pengurus program studi larut dalam semangat kebersamaan yang terpancar dalam setiap rangkaian kegiatan. Sambutan-sambutan yang disampaikan oleh ketua panitia, ketua HMP-PAI, perwakilan alumni, hingga Ketua Prodi PAI memperlihatkan sinergi yang erat antara generasi lama dan baru dalam dunia mahasiswa PAI.
Ketua Panitia, Luthfi Hafiz, dalam sambutannya mengingatkan kembali makna mendalam dari kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa Peusijuek bukan sekadar ajang seremonial atau rutinitas tahunan, tetapi harus dipahami sebagai upaya untuk mempererat ukhuwah di antara sesama mahasiswa PAI, memperkuat jati diri sebagai calon pendidik agama, dan menanamkan komitmen religiusitas yang kuat.
“Acara Peusijuek ini jangan hanya kita jadikan sebagai simbol resmi untuk kedatangan mahasiswa baru, tetapi juga sebagai simbol untuk mempererat tali silaturahmi antara seluruh mahasiswa dan alumni,” ujarnya, disambut tepuk tangan hangat dari seluruh peserta.
Momen puncak dari rangkaian acara, yakni prosesi Peusijuek mahasiswa baru oleh Ketua Prodi PAI, menjadi titik emosional dan simbolik. Dengan siraman daun pudō dan air yang telah didoakan, mahasiswa baru diberi doa dan harapan agar tetap tegar, rendah hati, dan berniat tulus dalam menuntut ilmu serta mengamalkannya. Tradisi ini mengandung makna keberkahan dan permulaan yang baik dalam setiap langkah kehidupan.
Sebagai generasi baru dalam dunia akademik yang berbasis keislaman, para mahasiswa diharapkan tak hanya unggul dalam ilmu, namun juga berkarakter, menjunjung nilai-nilai kearifan lokal, serta memiliki daya juang dalam menghadapi tantangan zaman. Tema LENTERA PAI 25 menjadi pengingat bahwa setiap mahasiswa adalah cahaya yang membawa keteguhan religius di tengah dunia pendidikan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang melibatkan seluruh elemen yang hadir. Raut wajah penuh antusias, tangan-tangan yang saling bersalaman, dan semarak kebersamaan yang terasa kuat sepanjang kegiatan menjadi cerminan keberhasilan panitia dalam membangun atmosfer positif sejak hari pertama mahasiswa baru bergabung.
Di tengah dinamika dunia pendidikan tinggi yang kian kompetitif, HMP-PAI berhasil menunjukkan bahwa membangun identitas mahasiswa tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga melalui penguatan nilai budaya, spiritualitas, dan relasi sosial yang harmonis. Pantai Krueng Leupung menjadi saksi bisu dimulainya langkah awal 220 mahasiswa baru yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar Pendidikan Agama Islam UIN Ar-Raniry. (*)