Aceh Utara – Personel Korem 011/Lilawangsa bersama tim gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polres Aceh Utara berhasil menemukan sekaligus memusnahkan ladang ganja seluas empat hektare yang tersembunyi di kawasan perbukitan Gampong Teupin Risep, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara. Operasi pemusnahan dilakukan di dua lokasi terpisah, yaitu di Dusun Alue Ie Seuke dengan luas sekitar satu hektare dan Dusun Alue Garot seluas tiga hektare, Senin (26/5).
Tim gabungan, ujar Mayor Inf Jahrul Fahmi, Kasi Intel Korem 011/Lilawangsa, harus menempuh medan berat dengan berjalan kaki melalui jalur setapak sepanjang lima kilometer selama kurang lebih dua jam untuk tiba di lokasi ladang ganja tersebut. “Medan yang kami lalui cukup berat dan menantang, tapi kami tetap semangat untuk melaksanakan tugas pemberantasan narkoba demi menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat,” sebutnya.
Menurut Jahrul Fahmi, ladang ganja yang ditemukan memiliki tanaman dengan ketinggian bervariasi, mulai dari pembibitan hingga tanaman siap panen yang tingginya mencapai lebih dari dua meter. “Total berat basah tanaman ganja yang kami musnahkan mencapai 1,8 ton, jumlah yang cukup besar dan menjadi bukti bahwa praktik penanaman ganja masih marak di wilayah ini,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa para pelaku sengaja menanam ganja di sela-sela pohon pinang untuk mengelabui petugas pengawas, terutama agar sulit terdeteksi melalui pemantauan udara menggunakan drone. “Meski demikian, upaya mereka gagal karena kami berhasil menemukan ladang ganja tersebut,” kata Jahrul Fahmi.
Meski pemilik ladang ganja belum ditemukan hingga saat ini, kata Kasi Intel Korem, tim gabungan akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut ke dalam hutan dan daerah sekitar guna mengungkap jaringan pelaku yang bertanggung jawab atas peredaran narkoba ini.
Lebih jauh, Jahrul Fahmi menjelaskan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan TNI dan aparat keamanan lainnya dalam memberantas peredaran narkoba yang menjadi ancaman serius bagi generasi muda dan masyarakat luas. “Pemerintah bersama TNI tengah merencanakan pembentukan Batalyon Teritorial Pembangunan di Aceh. Program ini bertujuan mengajak masyarakat beralih ke usaha tani yang lebih produktif dan bermanfaat, sekaligus mencegah penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak masa depan generasi penerus,” ujarnya.
Mayor Jahrul Fahmi juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan tanah subur di kawasan tersebut dengan menanam tanaman produktif seperti sayur-mayur dan palawija. “Kami berharap seluruh lapisan masyarakat bisa bersama-sama menghindari dan menolak peredaran serta penanaman ganja yang jelas-jelas melanggar hukum dan norma agama,” harapnya.
Dalam operasi tersebut, seluruh tanaman ganja yang ditemukan langsung dicabut dan dikumpulkan di beberapa titik. Selanjutnya, tanaman tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar di lokasi sebagai simbol nyata komitmen aparat dalam menegakkan hukum dan mencegah penyalahgunaan narkoba di wilayah Aceh Utara.
“Keberhasilan operasi ini menjadi bukti nyata bahwa aparat keamanan terus bekerja tanpa kenal lelah dalam menjaga wilayah dari peredaran narkoba. Kami berharap tindakan tegas ini dapat membuat masyarakat hidup lebih aman dan generasi muda terbebas dari pengaruh buruk narkoba,” pungkasnya. (*)