Jakarta, 2 September 2025 – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta seluruh kepala daerah untuk tidak menggelar pesta mewah, baik untuk acara keluarga maupun kegiatan kedinasan. Imbauan ini disampaikan sebagai respons atas demonstrasi besar yang terjadi pada akhir Agustus 2025.
Selain melarang pesta mewah, Mendagri juga menunda perjalanan ke luar negeri bagi kepala daerah. Tito menekankan pentingnya kepala daerah bersikap peka terhadap kondisi masyarakat di tengah tekanan ekonomi.
Tito meminta kepala daerah melaksanakan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan duduk bersama tokoh serta unsur masyarakat yang berpengaruh. Kepala daerah diharapkan juga menggelar doa kedamaian yang melibatkan lintas masyarakat dan pemerintah, serta menjalankan program pro-rakyat, seperti gerakan pasar murah dan bantuan sosial.
“Acara pribadi maupun dinas harus dilaksanakan secara sederhana, termasuk resepsi pernikahan atau ulang tahun. Hindari pamer kemewahan,” tegas Tito Karnavian.
Demonstrasi pada akhir Agustus 2025 terjadi sebagai bentuk kekecewaan masyarakat atas kenaikan pendapatan anggota DPR RI di tengah kondisi ekonomi yang lesu. Aksi itu juga memicu tragedi, salah satunya kematian seorang pengemudi ojek online yang terlindas kendaraan taktis Brimob.
Langkah Mendagri ini dinilai penting untuk meredam keresahan publik, menjaga stabilitas sosial, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah di tengah situasi yang sensitif. (*)