Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menyatakan kepala daerah perlu belajar soal Akademi Militer (Akmil), tetapi bukan militerismenya.
Hal tersebut disampaikan Tito, melalui keterangan resmi, dalam acara retret atau pembekalan kepala daerah di Akmil, Magelang, Sabtu (22/2/2025).
“Saya sudah menyampaikan ini kan hanya pinjam tempat saja, kita belajar soal Akmil, bukan militeristiknya. Ada nilai-nilai penting yg juga berlaku di dunia swasta,” kata Tito.
“Kita coba mengubah kegiatan ini selama seminggu di sini, di tempat kerja masing ketika, misalnya jam 0900 ya betul jam 09.00 mulai, jangan mundur-mundur lagi. Di daerah saya pernah undangan jam 09.00 mulai jam 12.00, ini kan tidak bagus,” katanya.
Kemudian kebersihan di lingkungan Akmil ini salah satunya selalu bersih.
Di kamar masing-masing, selesai meninggalkan kamar harus dirapikan kembali.
“Saya juga menyampaikan pentingnya retret ini , di antaranya adalah untuk kepala daerah untuk saling kenal,” katanya.
Tito menyampaikan, ada kepala daerah di Sultawesi Tenggara yang dia kumpulkan para bupati dan wali kota, sambil santai di lapangan rumput, ngobrol-ngobrol.
“Di sini ada lima ruangan untuk diskusi kelompok, silakan pakai bergantian, gubernur untuk dikumpulkan wali kota dan bupati,” katanya.
Tito menuturkan, selama lima tahun menjadi mendagri pernah datang ke beberapa wilayah yg setahun sampai dua tahun tidak pernah ada rapat, bupati dan wali kota yang dipimpin oleh gubernur.
“Tidak pernah ada rapat, jadi datang rapat waktu saya datang saja, saya tidak bisa membayangkan bagaimana koordinasinya , jalan sendiri-sendiri,” katanya
Menurut Tito, harusnya rapat tingkat provinsi ini paling tidak 3 sampai 4 bulan sekali. Evaluasi apa yang sudah dikerjakan, apa yang kurang saling membantu.