Mahasiswa FUAD UIN Sultanah Nahrasiyah Serukan “September Hitam”, Desak Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat

Redaksi Bara News

- Redaksi

Rabu, 1 Oktober 2025 - 23:57 WIB

50256 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lhokseumawe —  Memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September atau yang dikenal sebagai tragedi 30S/PKI, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menggelar aksi simbolik bertajuk “September Hitam”, Selasa (30/9).

Aksi yang berlangsung pukul 16.00 WIB di halaman depan Gedung Fakultas FUAD itu digelar secara khidmat, dengan sejumlah perwakilan mahasiswa mengenakan busana serba hitam sebagai wujud duka dan penolakan terhadap segala bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Sehari sebelumnya, melalui akun Instagram resmi DEMA FUAD, panitia telah mengimbau seluruh mahasiswa untuk mengenakan pakaian hitam. Warna tersebut dipilih sebagai simbol perlawanan dan solidaritas terhadap berbagai kasus pelanggaran HAM yang hingga kini belum juga diselesaikan secara tuntas oleh negara.

Dalam aksi tersebut, Rifai selaku Koordinator Bidang Hubungan Lembaga DEMA FUAD menyampaikan orasi berisi refleksi mendalam atas tragedi-tragedi kemanusiaan di Indonesia, yang menurutnya hingga hari ini masih menyisakan luka yang belum sembuh.

“Mereka yang gugur bukan sekadar angka. Mereka adalah nyawa yang dipaksa berhenti bernapas demi tegaknya kekuasaan. Kami berdiri bukan hanya untuk mengenang, tapi memastikan bahwa luka ini menjadi bara — dan ingatan menjadi senjata,” tutur Rifai dengan lantang.

Aksi “September Hitam” mengusung tema “Merawat Ingatan, Menolak Lupa.” Melalui tema ini, mahasiswa FUAD menyuarakan komitmen untuk terus menjaga semangat perjuangan dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.

Ketua DEMA FUAD, Kiflan, dalam pernyataan sikapnya menegaskan bahwa mahasiswa FUAD akan selalu menjadi bagian dari suara kritis terhadap penindasan dan ketidakadilan.

“Kami akan terus menyalakan sumbu perlawanan. Di FUAD, perlawanan itu belum mati dan tidak akan pernah padam. Hari ini, kami tidak hanya mengenang, namun juga menuntut pertanggungjawaban negara,” ujarnya.

Aksi simbolik ini juga disertai dengan lima poin tuntutan kepada negara yang dibacakan secara bersama-sama oleh massa aksi. Adapun tuntutan tersebut antara lain:

  1. Mendesak pengungkapan kasus-kasus pelanggaran HAM berat secara transparan dan tuntas.
  2. Mendesak reformasi sektor keamanan dan aparat penegak hukum yang akuntabel.
  3. Mendesak perlindungan hak-hak sipil warga negara tanpa diskriminasi.
  4. Mendesak reformasi undang-undang yang relevan dengan prinsip-prinsip keadilan dan HAM.
  5. Meminta pembebasan terhadap rekan mereka yang diduga menjadi korban kriminalisasi.

Seruan dan refleksi yang disampaikan dalam aksi tersebut merupakan bagian dari upaya DEMA FUAD untuk menjaga ingatan kolektif, sekaligus mendorong hadirnya keadilan bagi para korban kekerasan negara di masa lalu maupun masa kini.

Aksi simbolik ini ditutup dengan pembacaan puisi dan doa bersama, serta penegasan bahwa perjuangan mahasiswa tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan.

Di tengah langit mendung dan udara yang mulai menguning menjelang matahari tenggelam, orasi-orasi mahasiswa FUAD menggema, menjadi pengingat bahwa luka sejarah masih terbuka, dan perjuangan belum usai. (*)

Berita Terkait

Mantan Musisi Aceh Ditangkap Bawa 1,87 Kg Sabu, Terancam Hukuman Mati
Karang Taruna Silaturahmi dengan Wakil Bupati Aceh Utara, Jalin Sinergi dengan Pemerintah
Majelis Hakim PN Lhoksukon Vonis Lima Tahun Penjara untuk Polisi Gadungan
Pelantikan DPD BKPRMI Aceh Utara Masa Khidmat 2024–2028
Pasien di RSUD Cut Meutia Keluhkan Kasur Penuh Belatung, Pelayanan Rumah Sakit Dipertanyakan
PN Lhoksukon Gelar Sidang Perdana Dugaan Perantara Ganja 78 Kilogram
Hasanuddin Terpilih Kembali sebagai Keuchik Ranto Panyang, Suasana Haru Warnai Proses Pemilihan
Karang Taruna Aceh Utara Ikuti Puncak Bulan Bakti Nasional 2025, Siap Jadi Tuan Rumah Tahun 2026

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:19 WIB

Puluhan Karyawan Cleaning Service RSUD SIM Melaksanakan Kegiatan Rutinitas Untuk Menjaga Kebersihan

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:51 WIB

Bupati TRK: Doktrin Karya Kekaryaan Berkontribusi Nyata Bagi Kemajuan Indonesia

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:47 WIB

Ampon Bang: TRK Kandidat Kita untuk Pimpin GOLKAR Aceh

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:51 WIB

Pengurus RAPI Nagan Raya Apresiasi RSUD SIM Nagan Raya Atas Pelayanan Kebersihan 24 Jam.

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:01 WIB

Ketua MKGR Nagan Raya T. Jamalul Alamuddin Ingatkan Warga Waspadai Banjir

Minggu, 19 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Brimob Batalyon C Pelopor Gelar Khanduri Maulid Wadanyon Berikan Santunan Anak Yatim

Minggu, 19 Oktober 2025 - 12:38 WIB

TP – PKK Nagan Raya Lomba Mewarnai Tingkat PAUD. Kecamatan Seunagan Timur Juara I Dan III

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 01:12 WIB

Kapolda Aceh Irjen Pol Drs. Marzuki Ali Basyah, M.M  Kunker Ke Nagan Raya Tekankan Jangan Sakiti Hati Rakyat

Berita Terbaru

GAYO LUES

120 Ekor Kuda Berpacu di Arena Buntul Nege, Gayo Lues

Selasa, 21 Okt 2025 - 13:41 WIB