BARANEWS | Kapal Motor (KM) Barcelona V mengalami musibah kebakaran hebat saat melintas di perairan Pulau Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Minggu siang, 20 Juli 2025, sekitar pukul 12.00 Wita. Kebakaran tersebut menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang ibu hamil, dan memaksa ratusan penumpang melompat ke laut demi menyelamatkan diri.
KM Barcelona V diketahui berangkat dari Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, pada pukul 00.00 Wita. Sekitar pukul 02.00 Wita, kapal sempat singgah di Pelabuhan Lirung untuk menaikkan penumpang tambahan. Namun delapan jam kemudian, saat kapal melintas di perairan Talise, asap mulai terlihat dari dalam kapal, diduga berasal dari kamar penumpang nomor 33. Api kemudian dengan cepat menyebar, memicu kepanikan di kalangan penumpang yang sebagian besar saat itu tengah makan siang.
Sebagian penumpang sempat mengenakan jaket pelampung, sementara yang lain melompat ke laut dalam keadaan darurat tanpa sempat mengambil alat keselamatan. Beberapa dari mereka berenang hingga satu jam di laut sebelum berhasil diselamatkan.
Tiga korban yang meninggal dunia berhasil diidentifikasi, yakni Asna Lapae (50), Juliana Humulung (40), dan Zakaria Tindiuling. Salah satu korban diketahui sedang hamil. Jenazah mereka telah berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Serei dengan menggunakan kapal milik instansi keamanan laut. Sementara itu, ratusan penumpang lainnya selamat setelah dievakuasi ke sejumlah lokasi terdekat.
Seorang warga Pulau Gangga yang melihat langsung kejadian dari pantai mengaku awalnya mengira asap berasal dari mesin kapal. Namun dalam hitungan menit, asap kian pekat dan kobaran api terlihat jelas dari kejauhan. Warga yang memiliki perahu segera ke laut untuk membantu proses penyelamatan. Setidaknya 12 orang berhasil ditarik naik ke perahu warga.
Tim penyelamat dari berbagai instansi gabungan langsung dikerahkan, termasuk kapal KN Bima Sena dengan 15 personel SAR, serta 6 personel dari Pos SAR Likupang. Upaya pencarian dan penyelamatan dilakukan secara maraton di tengah cuaca yang cukup bersahabat. Humas Kantor SAR yang berada di atas kapal penyelamat menyatakan bahwa proses evakuasi difokuskan untuk memastikan tak ada korban yang tertinggal di kapal maupun hanyut di laut.
Kapal dilaporkan mengangkut sekitar 280 penumpang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 orang berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Munte dalam kondisi selamat, sementara sekitar 150 penumpang lainnya dievakuasi ke Pelabuhan Manado. Sisanya terus dicari oleh tim gabungan yang menyisir perairan sekitar Pulau Talise dan Pulau Gangga. Salah satu korban selamat adalah seorang bayi berusia tiga bulan, yang kini berada dalam perawatan, sementara orangtuanya masih belum ditemukan.
Pemerintah daerah setempat telah mendirikan tiga posko utama untuk penanganan korban, yakni di Pulau Gangga, Likupang, dan Pelabuhan Manado. Posko-posko tersebut dilengkapi dengan fasilitas medis, ambulans, dan akses rujukan ke rumah sakit. Di antara penumpang juga terdapat personel kepolisian yang tengah melakukan perjalanan dinas bersama keluarganya.
Hingga Minggu malam, proses evakuasi masih terus dilakukan. Otoritas setempat juga sedang mendalami penyebab kebakaran serta mengecek kembali manifest penumpang dan kondisi teknis kapal sebelum berlayar. Saluran komunikasi di lokasi sempat terganggu karena beberapa petugas berada di tengah laut. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menunggu informasi resmi dan tidak menyebarkan kabar yang belum terverifikasi. (*)













































