Jakarta – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, bahwa politik uang dan hoaks adalah musuh utama demokrasi pemilu.
Pasalnya, politik uang dapat merusak demokrasi dan pemilu di Indonesia. Menurut Bagja, anak muda agar bersama-sama menjaga pemilu di Indonesia dari politik uang.
“Saya yakin teman-teman memiliki mimpi besar agar pemilu di Indonesia tidak ada politik uang. Namanya perubahan, tidak hanya dari atas, melainkan dimulai dari berbagai elemen masyarakat,” kata Bagja dalam keterangan resmi, Sabtu (22/2/2025).
Selain itu, berita bohong atau hoaks dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. “Hal kedua yang menjadi musuh demokrasi hoaks, fitnah dan kawan-kawannya,” ujarnya.
Bagja menyebutkan, musuh demokrasi lainnya yakni tidak netralnya netralitas ASN, TNI, Polri. “ASN, TNI, Polri merupakan pihak-pihak yang harus netral,” kata Bagja.
Bagja berharap anak muda untuk terus menjaga demokrasi di Indonesia. Sebab, dalam demokrasi adanya hak dan kewajiban yang diikuti penegakan hukum melalui proses pengadilan yang terbuka.
“Tidak ada kekuasaan yang tidak diawasi dalam demokrasi,” pungkasnya.