Ketua AWNI Subulussalam Dikritik Keras, Diduga Terlalu Membela Pemerintah Desa

Redaksi Bara News

- Redaksi

Minggu, 1 Juni 2025 - 01:55 WIB

50301 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam, 31 Mei 2025 – Suasana dunia kewartawanan di Kota Subulussalam memanas setelah salah seorang wartawan berinisial SPJ melontarkan kritik tajam terhadap Ketua Aliansi Wartawan Nasional Indonesia (AWNI) Kota Subulussalam, Maharudin Maha.

Dalam pernyataannya, SPJ menilai Maharudin terkesan terlalu membela pemerintah desa, bahkan seolah-olah “sok-sokan” berpihak tanpa mempertimbangkan fungsi kontrol pers.

“Pemerintah desa seharusnya tidak takut kepada wartawan jika menjalankan tugas dengan transparan dan sesuai aturan,” ujar SPJ dengan nada geram.

SPJ menekankan bahwa wartawan memiliki peran penting dalam mengawasi dan melaporkan berbagai kegiatan pemerintah desa, demi mendorong akuntabilitas dan transparansi.

“Jika pemerintah desa bekerja sesuai prosedur, tidak ada alasan untuk takut. Tapi jika ada penyimpangan, maka tugas wartawan adalah membantu mengungkap dan mendorong perbaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Muhammad Khadafi, seorang wartawan lain di Subulussalam, mengaku terkejut dan kecewa dengan beredarnya foto dirinya di media sosial dan salah satu portal lokal, tanpa konfirmasi. Ia merasa dirugikan atas pemberitaan yang mencatut namanya dan fotonya, serta menyebut hal itu sebagai bentuk pelecehan dan pencemaran nama baik.

“Foto saya tersebar di grup WhatsApp dan media online, disertai narasi yang saya anggap tidak benar dan sangat merugikan,” ujar Khadafi.

Khadafi menduga pemberitaan tersebut berasal dari wartawan online Ramona dan Maharudin Maha, yang disebutnya mengandung unsur fitnah, hoaks, dan sabotase terhadap sesama rekan seprofesi.

“Ini bukan hanya soal nama baik saya, tapi juga soal integritas profesi wartawan. Jika kita saling menjatuhkan tanpa dasar, bagaimana masyarakat bisa percaya pada media?” tegas Khadafi.

Ia menambahkan pentingnya dilakukan klarifikasi dan investigasi menyeluruh terhadap peredaran berita tersebut, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman antara wartawan dan kepala desa.

Ketegangan ini mencerminkan perlunya peningkatan etika profesionalisme di kalangan insan pers, serta penegakan kode etik jurnalistik dalam setiap pemberitaan.
21.1

Berita Terkait

Warga Dusun Lae Mbetar Keluhkan Gangguan Keamanan dan Maraknya Aksi Pencurian
Polres Subulussalam Usut Kasus Pelemparan Mobil Wartawan, AKBP Muhammad Yusuf Tegaskan Komitmen Tegakkan Hukum
Surat Terbuka dari Sikalondang: Seruan Warga agar Pemerintah Desa Hadir di Tengah Kegelisahan Malam
Teror Terhadap Wartawan di Subulussalam: Mobil Dirusak, Keluarga Trauma – UU Pers Dipertaruhkan
Wartawan di Subulussalam Diduga Jadi Korban Teror Terkait Pemberitaan Soal Kriminalitas
Intimidasi Jurnalis Dibungkus Alasan Kesehatan, Kebebasan Pers Dilecehkan
Polres Subulussalam Serahkan Tersangka Kasus Pelecehan Seksual ke Kejaksaan
Brimob Aceh Kunjungi Koramil Sultan Daulat, Pererat Sinergi TNI-Polri di HUT TNI ke-80

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:07 WIB

Pemdes Babah Rout Gelar Mudesus Program Menetapkan Program Ketahanan Pangan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 05:04 WIB

Republik yang Dirampok dari Dalam

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:31 WIB

Bapas Nagan Raya Lakukan Penandatanganan Komitmen Bersama Jajaran Pemasyarakatan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:19 WIB

Puluhan Karyawan Cleaning Service RSUD SIM Melaksanakan Kegiatan Rutinitas Untuk Menjaga Kebersihan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:20 WIB

Aceh di Persimpangan Tambang: Lepas dari Mulut Buaya, Diterkam Mulut Harimau

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:51 WIB

Bupati TRK: Doktrin Karya Kekaryaan Berkontribusi Nyata Bagi Kemajuan Indonesia

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:47 WIB

Ampon Bang: TRK Kandidat Kita untuk Pimpin GOLKAR Aceh

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:51 WIB

Pengurus RAPI Nagan Raya Apresiasi RSUD SIM Nagan Raya Atas Pelayanan Kebersihan 24 Jam.

Berita Terbaru