Kepala BNPB: Situasi Nabire Aman Terkendali, Warga Diminta Tetap Waspada

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 19 September 2025 - 13:55 WIB

50281 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nabire — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memastikan bahwa secara umum kondisi di Kota Nabire, Papua Tengah, berada dalam keadaan aman dan terkendali pascagempa bumi dengan magnitudo 6,6 yang terjadi pada Jumat (19/9/2025) pukul 01.19 WIB atau 03.19 WIT.

Dalam pernyataannya, Suharyanto menyebutkan bahwa aktivitas masyarakat mulai berangsur normal, sejalan dengan penanganan darurat bencana yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Nabire bersama jajaran instansi terkait.

“Situasi secara umum aman terkendali,” ujarnya.

Meski demikian, untuk memperkuat koordinasi dan respons di lapangan, BNPB tetap mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke Nabire pada hari ini. Tim TRC akan bertugas mendampingi pemerintah daerah dalam menjalankan kaji cepat dan monitoring situasi terkini, serta memastikan langkah-langkah penanganan darurat dapat berjalan optimal.

“BNPB tetap mengirimkan tim reaksi cepat siang ini untuk mendampingi BPBD Kabupaten Nabire,” tambah Suharyanto.

Dari hasil pemantauan awal, TRC akan melakukan analisis terhadap dampak gempa serta kapasitas pemerintah daerah dalam menangani situasi. Apabila penanganan dinilai cukup terkendali oleh pemerintah daerah, BNPB tidak akan melakukan intervensi besar. Namun bila eskalasi dampak kian masif, BNPB siap mengambil langkah lanjutan.

“Apakah status akan ditingkatkan atau apakah ini sudah bisa ditangani, kita akan lihat ke depannya. Jika eskalasi semakin masif, maka Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan malam ini akan berangkat ke sana,” jelasnya.

Hasil kaji cepat yang dihimpun hingga pukul 10.00 WIB mencatat beberapa kerusakan infrastruktur. Di antaranya, dua unit rumah warga dilaporkan rusak, bagian kaca di fasilitas bandara retak, plafon kantor bupati roboh, dan langit-langit Gereja Katolik KR Malompo mengalami kerusakan. Selain itu, Jembatan Sriwani dilaporkan amblas, serta jaringan komunikasi dan telepon sempat lumpuh beberapa saat pascagempa.

BNPB telah menetapkan untuk mendukung perbaikan infrastruktur terdampak berdasarkan hasil pendataan di lapangan. Perbaikan akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang ada di masing-masing lokasi.

“Kami juga memastikan kerusakan akan kami perbaiki,” ujar Suharyanto.

Hingga pukul 11.00 WIB, tercatat telah terjadi 53 kali gempa susulan. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya memiliki kekuatan cukup besar, namun tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap masyarakat maupun infrastruktur.

Menyikapi situasi tersebut, Kepala BNPB mengimbau warga agar tetap tenang namun tidak lengah. Ia mengingatkan bahwa wilayah Nabire memiliki sejarah aktivitas seismik yang cukup kuat. Pada tahun 2004, wilayah ini pernah diguncang gempa berkekuatan M 6,4 yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan masif.

“Kita patut waspada. Pada tahun 2004 pernah terjadi di Nabire berkekuatan M 6,4 dan banyak memakan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur,” pungkasnya.

BNPB meminta warga terus mengikuti informasi resmi dari pemerintah dan tidak mudah terpengaruh oleh kabar yang belum terverifikasi. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan tetap menjadi kunci dalam menghadapi potensi gempa susulan. (*)

Berita Terkait

Dewan Pakar PWI Pusat H. Muhammad Amru Ingatkan Pentingnya Peran Jurnalis dalam Menjaga Keberlanjutan Kebudayaan Lokal
Tomy Suswanto Resmi Pimpin Ikatan Alumni BEM Nusantara Periode 2025 2030
Dolar Tembus Rp16.581: Kemenkeu Tetapkan Kurs Pajak dan Bea Masuk Periode 22–28 Oktober 2025
Heboh Kebakaran di Aceh Tenggara, 4 Rumah Terbakar, 19 Jiwa Terdampak
Purbaya Siap Tangkap Mafia Perdagangan, Targetkan Penyelundupan dan Under Invoicing
Menkeu Purbaya Muncul sebagai Idola Baru Politik, Gaya Koboi dan Sikap Tegasnya Dinilai Jadi Ancaman bagi Praktik Usang
Purbaya Tampil Bersahaja dan Tegas, Gibran dan Dedi Mulyadi Kian Redup di Panggung Politik Nasional
Menuju Era Baru Gemilang, Perisai SI Apresiasi Glenny Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:27 WIB

Ketika Kejujuran Dikorbankan, Loyalitas Dipertuhankan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:51 WIB

DPSMAI Ajak Masyarakat Aceh dan Pelaku Usaha Meriahkan Selera Serumpun di TBG Kuala Lumpur

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:51 WIB

ASWIN Nagan Raya Bantah Isu Ancaman terhadap Wartawan Nagan Raya: “Berita Tidak Berdasar dan Tidak Terverifikasi”

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Terkait Salah Satu Berita Media Online Ancaman Terhadap Wartawan Di Nagan Raya,Jangan Sebarkan Berita Hoaks.

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Kejati Aceh Launching Adhiyaksa Peduli Stunting Aceh Tahun 2025 Di Nagan Raya

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:07 WIB

Ketika Polri Jadi Parcok: Krisis Etika dan Bayang Kekuasaan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Raja Sayang Wabup Nagan Raya Terima Ribuan Paket Bantuan Untuk Penanggulangan Bencana

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:50 WIB

TRK Bupati Nagan Raya Tinjau Penemuan Batu Giok Raksasa di Beutong

Berita Terbaru