Honesti Basyir Calon Dirut PT Telkom, Insubordinasi Terhadap Kebijakan Prabowo Sikat Koruptor

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 23 Mei 2025 - 03:15 WIB

50321 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Opini oleh : Sri Radjasa, M.BA(Pemerhati Intelijen)

KASUS dugaan penyimpangan dalam pengadaan vaksin Covid-19 di Bio Farma, mencuat setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merilis Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Dalam laporan BPK terungkap sebanyak 3.208.542 dosis vaksin senilai Rp525,18 miliar belum terdistribusi dalam program Vaksinasi Gotong Royong (VGR). Menurut Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bandung Irfan Wibowo, Senin (5/5/2025) lalu, membenarkan bahwa dalam kasus dugaan korupsi PT Bio Farma, Kejari kota bandung akan memeriksa mantan dirut PT Bio Farma Honesti Basyir.

Nama Honesti Basyir akhir-akhir ini, kembali ramai menjadi pembicaraan di media online, seiring dengan munculnya pemberitaan yang provokatif “Honesti Basyir calon kuat dirut PT Telkom”, bahkan digadang-gadang Honesti mendapat backup politik dari politisi papan atas yang namanya kerap dikatakan “orang kepercayaan prabowo”. Masuknya nama Honesti Basyir dalam bursa calon dirut PT Telkom, adalah sesuatu yang mustahil jika dihadapkan oleh UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, menyebutkan direksi harus memiliki integritas dan tidak pernah terlibat tindak pidana yang merugikan negara. Oleh sebab itu, pencalonan Honesti Basyir, sarat oleh campur tangan politisi di inner circle kekuasaan presiden Prabowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada apa dengan Honesti Basyir, sebagai warga negara Honesti seakan memiliki privilege, walaupun dirinya sedang diperiksa dalam kasus dugaan korupsi, tetapi diberi kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih strategis. Hal tersebut amat bertentangan dengan Permen BUMN No. PER-10/MBU/2020 menekankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), yang mengharuskan pemilihan pejabat BUMN dilakukan dengan transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Dari sudut pandang akal sehat dan etika moral, dapat dipastikan Honesti Basyir sangat tidak layak untuk dicalonkan dirut PT Telkom. Lebih tidak sehat lagi, para pihak yang menjadi centeng Honesti, untuk menduduki jabatan dirut PT Telkom.

Fenomena Honesti Basyir, merupakan implementasi politik sandera, dalam rangka memudahkan pengendalian pejabat yang menduduki jabatan basah. Eksploitasi BUMN oleh oknum politisi berkolaborasi dengan oknum oligarki, ternyata terus hidup di era kepemimpinan presiden Prabowo. Legacy pengelolaan BUMN sebagai sapi perahan para pejabat terkait, nampaknya akan berkepanjangan, hanya pemainnya yang berganti.

Pencalonan Honesti Basyir sebagai dirut PT Telkom, sama sekali tidak mencerminkan mutualistic symbiotic dengan kebijakan PT Telkom untuk memulihkan harga saham dan penyehatan manajemen, justru lebih menunjukan adanya kepentingan bisnis pihak tertentu yang berpotensi mengancam kinerja PT Telkom dalam jangka panjang. Penempatan dirut baru PT Telkom, sesungguhnya menjadi tantangan presiden Prabowo, untuk menunjukan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Jika kemarin presiden Prabowo bertekad, mengejar koruptor sampai ke kutub, lantas apa kata dunia jika hari ini terduga korupsi, dengan tenang menduduki jabatan basah, atas budi baik orang kepercayaan presiden ?

Berita Terkait

Kuota Partai, Pendamping Desa dan Korupsi Kebijakan Menteri Yandri
TNI di Persimpangan Politik Reformasi
Nepal, Indonesia, dan Modus Baru Pembunuhan Demokrasi
Gara Gara Tidak Ada Ambulance : Keluarga Pasien Salah Paham Dengan Pihak RSUD SIM. Ini Kata Kapolsek Kuala
Untuk Akses Transportasi Anak Sekolah Keuchik Panyang Serahkan Satu Unit Raket Baru
Prajurit Yonif TP 856/SBS Laksanakan Patroli di Tempat Keramaian Di Nagan Raya
Said Multazam Warga Desa Ujong Fatihah Terima Bantuan Sembako Dari Brimob Aceh Batalyon C Pelopor
Box ATM Bank Aceh Syariah Depan PLTU 1-2 Nagan Raya Sudah Mulai Aktif. Warga Sudah Bisa Mulai Transaksi 

Berita Terkait

Jumat, 19 September 2025 - 03:25 WIB

Gugatan Tutut Soeharto ke Menkeu Dicabut, Purbaya: Beliau Kirim Salam, Saya Balas Salam

Jumat, 19 September 2025 - 03:22 WIB

Ahli di Sidang MK: 4.351 Polisi Rangkap Jabatan Sipil, Kesempatan Warga Sipil Hilang!

Jumat, 19 September 2025 - 03:14 WIB

Nurhadi Tegaskan 5.000 Titik Dapur MBG Fiktif Harus Diusut Tuntas: Jangan Korbankan Gizi Anak Bangsa

Jumat, 19 September 2025 - 02:53 WIB

Lima Tersangka Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Ditahan KPK, Tiga Orang Dijemput Paksa di Semarang

Jumat, 19 September 2025 - 02:41 WIB

200 Siswa di Banggai Kepulauan Diduga Keracunan Setelah Makan Gratis, RS Trikora Penuh

Jumat, 19 September 2025 - 02:36 WIB

KPK Ingatkan Potensi Korupsi Dana Rp200 Triliun di Bank Himbara: “Jangan Sampai Kredit Fiktif Terulang”

Kamis, 18 September 2025 - 20:27 WIB

Pemerintah Tegaskan Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta Sudah Dinaikkan

Kamis, 18 September 2025 - 20:21 WIB

GAPPRI Sambut Positif Kajian Penurunan Tarif Cukai oleh Menkeu Purbaya

Berita Terbaru