Program Sekolah Rakyat untuk Memutuskan Rantai Kemiskinan, Benarkah?

Redaksi Bara News

- Redaksi

Jumat, 4 Juli 2025 - 07:50 WIB

5028 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Nor Hamidah (Pemerhati Sosial)

Pembangunan Sekolah Rakyat di Provinsi Kalimantan Timur akan dimulai di kota Samarinda, setelah wilayah tersebut mendapat penilaian layak oleh Kementrian Sosial (Kemensos) RI. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak, di Samarinda, menjelaskan di wilayah Kaltim ada lima usulan pembangunan sekolah rakyat, yakni di Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau dan Pemerintah Provinsi Kaltim.

Dari lima usulan itu, baru kota Samarinda yang dinilai siap untuk memulai pembangunan fisik tahun 2025 ini, karena menurut Andi M Ishak, faktor krusial yang menentukan realisasi pembangunan sekolah rakyat hingga pertengahan 2025 ini adalah kesiapan lahan. Karena untuk usulan daerah lain, termasuk milik provinsi masih terkendala kesiapan lahan, yang dinilai memerlukan penanganan atau pematangan terlebih dahulu.

Sekolah rakyat adalah program nasional sebagai solusi untuk memutuskan rantai kemiskinan, artinya sekolah rakyat untuk orang miskin, bukankah ini akan membedakan strata miskin dan kaya? Selanjutnya akan membedakan kualitas sekolah rakyat dan sekolah yang lainnya.

Sekolah rakyat biasanya akan minim fasilitas seperti buku dan lain-lain, kadang tenaga pendidik pun tidak punya latar belakang akademik formal, dan ijazah tidak tersedia. Jika sekolah rakyat terkendala lahan, mengapa tidak sekolah yang sudah ada aja dibenahi? Gedung sekolah diperbaiki, fasilitas sekolah dilengkapi, buku- buku pelajaran diberikan gratis, dan semua sekolah harusnya dapat pendidikan dan layanan yang sama, agar tidak ada lagi perbedaan antara kaya dan miskin.

Jika negara dan pemerintah berniat tulus meningkatkan kualitas pendidikan serta pemerataan akses pendidikan untuk semua, solusinya tentu bukan membangun sekolah baru dengan label Sekolah Rakyat gratis khusus untuk anak keluarga miskin. Untuk itu, dibutuhkan negara dengan pemerintahan ideal, yaitu negara yang mampu memberikan layanan pendidikan gratis berkualitas unggul untuk seluruh warga negara tanpa diskriminasi antara kaya dan miskin.

Pendidikan dengan kurikulum sahih yang manusiawi yang mampu mencetak generasi berkepribadian Islam, berkarakter pemimpin-pejuang, salih dan muslih. Semua itu, sudah disiapkan oleh Islam dengan syariatnya yang sempurna dan pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan para khalifah setelahnya. Tinggal diterapkan oleh negara, dan dilaksanakan oleh pemerintah yang amanah.

Dalam Islam negara bertanggung jawab untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi rakyatnya. Pendidikan dalam Islam gratis dan berkualitas, beasiswa selalu diberikan kepada seluruh warganya, karena dalam pendidikan Islam bebas biaya. Negara dalam Islam mempunyai mekanisme dalam kepemilikan SDA sehingga berkorelasi dengan kesejahteraan rakyat.

Tidak heran, selama belasan abad Khilafah tegak, sistem pendidikan Khilafah dapat menghasilkan ilmuwan dan cendekiawan yang ahli dalam beragam disiplin ilmu dan berbagai bidang. Sebut saja Imam Syafi’i. Beliau tidak hanya ahli usul fikih, tetapi juga fakih dalam ilmu astronomi.

Ada pula Ibnu Khaldun, bapak pendiri historiografi, sosiologi, dan ekonomi. Beliau pun hafal Al-Qur’an sejak usia dini. Tidak hanya ekonomi, beliau juga ahli dalam ilmu politik. Ada Jabir ibn Hayyan ahli kimia, Ibn an-Nafis bapak fisiologi peredaran darah, dan masih banyak lainnya. Ilmuwan-ilmuwan itu tidak hanya cakap dalam sains, tetapi juga berperan sebagai ulama besar. Ilmu dunia dan akhirat berpadu demi kemaslahatan hidup manusia.

Demikian sejarah emas Islam dalam hal pendidikan. Hanya Islam yang bisa menjawab problem pendidikan, termasuk memutus rantai kemiskinan.
Wallahu a’laam bishawab

Berita Terkait

Warga Meminta Bupati Nagan Raya Segera Teken Komitmen Dana CSR Tahun 2025.
Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh
Mari Kita Sudahi Konflik Ijazah Jokowi dengan Kesimpulan Akhir “Insya Allah Palsu”
Lain Beathor Lain Armando, Inilah Potret Politik Berhala
Raja Sayang Wabup Nagan Raya Hadiri Munas I ASWAKADA Indonesia di Yogyakarta
Tangkap Paiman Raharjo, Batasi Media Ancaman Bagi Demokrasi
Pancasila: Antara Ritus dan Praksis
Mewujudkan Desa Mandiri yang Buat Tenang dan Sejahtera di Era Banyaknya Kepentingan

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 01:41 WIB

TRK Ajak Warga Sambut HUT Nagan Raya Ke 23 Tahun Pada Tanggal 20 -21 Juli Dengan Meriah

Senin, 7 Juli 2025 - 12:03 WIB

Camat Seunagan Timur Gelar IKRAR DAMAI Pemilihan Keuchik PAW.

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:46 WIB

Ribuan Warga Terima Sajikan Bubur Kanji Asyura untuk Warga Dari DPW GR Aceh

Minggu, 6 Juli 2025 - 03:46 WIB

Mari Kita Sudahi Konflik Ijazah Jokowi dengan Kesimpulan Akhir “Insya Allah Palsu”

Sabtu, 5 Juli 2025 - 22:53 WIB

Ribuan Warga Padati Halaman Kantor Camat Seunagan Timur Memperingati Tahun Baru Islam 1447.H./2025.M.

Sabtu, 5 Juli 2025 - 08:19 WIB

Lain Beathor Lain Armando, Inilah Potret Politik Berhala

Jumat, 4 Juli 2025 - 23:53 WIB

Raja Sayang Wabup Nagan Raya Hadiri Munas I ASWAKADA Indonesia di Yogyakarta

Jumat, 4 Juli 2025 - 19:42 WIB

Ribuan ASN Dan PPK Tersenyum Gaji Ketiga Belas Segera Cair. Ini Harapan Bupati TRK

Berita Terbaru