LHOKSEUMAWE – Yayasan Misbahul Ulum berkolaborasi dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) Solidaritas Erlangga dalam menyelenggarakan Workshop Deep Learning khusus bagi para guru dan pimpinan di lingkungan Pesantren Modern Misbahul Ulum. Kegiatan ini digelar pada Sabtu, 15 Juni 2025, bertempat di Meeting Room Kompleks Pesantren Modern Misbahul Ulum, Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
Workshop ini mengusung tema pendidikan yang berfokus pada upaya menciptakan suasana belajar yang reflektif, menyenangkan, dan bermakna. Melalui kegiatan ini, panitia berharap dapat memperkaya wawasan para pendidik dalam mengintegrasikan pendekatan deep learning ke dalam proses pembelajaran, terutama di lingkungan pesantren yang terus berkembang dan adaptif terhadap kemajuan teknologi serta metodologi pengajaran.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum Yayasan Misbahul Ulum Drs. H. Zainal Abidin, M.K., M.Pd., Direktur Pesantren Ustadz Martunis, S.Pd., Gr., M.Hum., Pembina Pesantren K.H. Dr. Hamdani Khalifah, M.A., serta seluruh majelis guru Pesantren Modern Misbahul Ulum. Mereka menyambut antusias kehadiran narasumber dari luar daerah yang diharapkan membawa perspektif baru dalam dunia pendidikan berbasis pesantren.
Dalam sambutannya, Direktur Pesantren Modern Misbahul Ulum, Ustadz Martunis, S.Pd., Gr., M.Hum., menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi mendalam kepada pemateri, Bapak Syamsir Alam, M.A., yang telah bersedia hadir langsung dari Jakarta Barat untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Beliau menekankan pentingnya kegiatan semacam ini sebagai upaya nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kalangan guru dan tenaga kependidikan.
“Workshop ini adalah momentum penting bagi para guru untuk terus berkembang dan tidak berhenti belajar. Kita ingin menciptakan generasi pendidik yang mampu membimbing santri dengan pendekatan yang lebih dalam, kontekstual, dan inspiratif,” ujar Ustadz Martunis dalam sambutannya.
Sementara itu, pemateri utama, Bapak Syamsir Alam, M.A., menyampaikan materi seputar prinsip dan praktik deep learning dalam dunia pendidikan. Ia menekankan bahwa pembelajaran mendalam tidak hanya sebatas pada aspek kognitif, namun juga menyentuh sisi afektif dan psikomotorik peserta didik. “Deep learning bukan sekadar menghafal, tetapi bagaimana menciptakan pemahaman bermakna dan keberlanjutan dalam proses belajar,” tuturnya.
Kegiatan workshop berlangsung interaktif, dengan sesi diskusi, simulasi, dan praktik pengajaran yang melibatkan para peserta secara langsung. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan, tanggapan, dan refleksi yang disampaikan selama kegiatan berlangsung.
Workshop ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan sertifikat kepada pemateri oleh Ketua Yayasan Misbahul Ulum, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam dunia pendidikan, khususnya dalam penguatan kompetensi pendidik pesantren. Acara ditutup dengan doa bersama, harapan, dan komitmen untuk terus melanjutkan pembaruan dan peningkatan mutu pendidikan di lingkungan Pesantren Modern Misbahul Ulum. (*)