Agam / Tanah Datar – Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali erupsi. Letusan terjadi pada Sabtu (20/9/2025) pukul 16.24 WIB dengan kolom abu setinggi 1.000 meter atau 1 kilometer di atas puncak gunung.
Kepala PVMBG Hadi Wijaya menyebut erupsi tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang satu pekan terakhir. Ia mengatakan Gunung Marapi menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan, sehingga tetap berada pada status Level II (Waspada).
“Gunung Marapi dalam satu minggu terakhir mengalami erupsi. Dan Sabtu kemarin merupakan yang tertinggi. Maka statusnya tetap di Level II atau Waspada,” ujar Hadi dalam siaran Pro3 RRI, Minggu (21/9/2025).
Erupsi gunung yang terjadi saat musim hujan ini juga meningkatkan risiko banjir lahar dingin. Hadi mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar siaga dan tidak beraktivitas di daerah rawan terdampak.
“Kami khawatir terjadinya lahar dingin. Jadi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai harus ekstra waspada, apalagi saat hujan deras,” katanya.
PVMBG juga meminta masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah. Berdasarkan pengamatan seismik, aktivitas vulkanik terus meningkat dengan catatan 21 kali gempa harmonik serta tremor low frequency yang mengindikasikan pergerakan material ke permukaan.
“Data seismik menunjukkan aktivitas permukaan sudah mulai bergerak. Karena itu, penting untuk mematuhi semua rekomendasi PVMBG,” tegas Hadi.
Selain ancaman lahar dan letusan, Hadi mengingatkan bahwa abu vulkanik dari erupsi Marapi juga berbahaya. Abu panas dan kerikil bisa melukai jika mengenai tubuh secara langsung, serta dapat menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan.
“Abu tidak hanya mengganggu jarak pandang, tapi juga berisiko menyebabkan gangguan pernapasan (ISPA). Kami imbau warga menggunakan masker bila terjadi hujan abu,” ujarnya.
Kondisi ini telah dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Hadi memastikan tim pemantauan akan terus siaga 24 jam untuk memantau pergerakan tremor maupun potensi erupsi lanjutan.
PVMBG juga meminta seluruh pihak untuk tetap tenang, tidak panik, namun disiplin mengikuti arahan resmi. Bagi warga yang berada di sekitar kaki Gunung Marapi, kewaspadaan ekstra perlu dilakukan demi keselamatan bersama.
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Marapi kerap mengalami letusan kecil hingga sedang, namun tetap menyimpan potensi bahaya besar jika tidak direspons dengan baik.