FAKSI Pertanyakan Pemilik Uang Rp.1,8 Miliar yang Disita Kejaksaan Aceh Timur

Jamadon

- Redaksi

Kamis, 21 September 2023 - 14:05 WIB

501,117 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ACEH TIMUR – Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, mempertanyakan soal asal usul dana Rp.1,8 M yang disita pihak kejaksaan Aceh Timur terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan senilai Rp.13 miliar beberapa waktu lalu.

Ronny meminta pihak kejaksaan dapat segera menjelaskannya secara transparan dan terperinci ke publik.

” Kami mempertanyakan asal usul duit Rp.1,8 M itu, apa benar disita dari 6 orang yang ditangkap itu atau dari salah satu diantara mereka, atau ada pihak lain di luar itu yang mengembalikannya?” tanya Ronny, Kamis 21 September 2023.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengkritik cadas itu pun mempertanyakan perihal mekanisme uang itu sebenarnya disita jaksa atau dikembalikan oleh pihak tertentu.

” Kami juga mempertanyakan mekanismenya, itu disita atau bagaimana, kalau disita kan misalkan terjadi OTT, atau disita dari rekening atau bank, nah ini bagaimana yang benarnya, atau dikembalikan ke Jaksa, jika dikembalikan, lalu siapa yang mengembalikannya, apa yang enam orang itu? Apa benar yang 6 orang itu punya uang Rp. 1,8 M? ” Tanya Ronny lagi.

Pihaknya juga mendesak agar 6 orang tersangka itu dapat diberi akses agar bisa diwawancarai wartawan kapan saja, agar publik bisa mengetahui informasi yang dibutuhkan selain informasi dari penegak hukum.

” Kami banyak mendengar isu miring terkait kasus ini, jadi untuk menghindari informasi negatif, tentunya yang penting dari kepingan informasi itu perlu dikonfirmasi langsung ke sumbernya, apalagi soal dugaan karyawan toko yang diduga dapat proyek belasan milyar di Aceh Timur, apa benar itu? jika benar koq bisa, dari mana?” Sebut Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu.

Baca Juga :  Pj Bupati Aceh Timur : Tanpa Karya jurnalis Sulit Daerah berkembang

Dia juga mempertanyakan soal adanya informasi dugaan keterlibatan salah seorang keluarga dari pejabat di dinas terkait dalam kasus tersebut.

” Ada informasi begitu, ada abang kandungnya pejabat diantara 6 orang yang ditangkap itu, jika benar itu gimana ceritanya koq bisa begitu, apa ada kaitannya dengan pejabat itu, dan kami pun mendengar informasi yang ditangkap cuma yang kecil – kecil saja, nah ini perlu dijelaskan oleh pihak terkait secara logis, supaya informasi bisa benar di tengah masyarakat, ” tegas Ronny.

Dia mengungkapkan, jika dalam beberapa hari ini pihak terkait tidak memberi penjelasan yang masuk akal terkait itu, maka pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kejaksaan Aceh Timur dan Dinas PUPR pekan depan.

” Jika tidak digubris dan tidak mendapatkan jawaban yang masuk akal, maka kami akan gelar aksi di depan kejaksaan Aceh Timur dan PUPR, dan bila pun itu tidak mempan, bila perlu kami akan gelar aksi di depan kantor Kejati Aceh di Banda Aceh untuk mencari kebenaran dan keadilan,” Pungkas alumni Universitas Eka sakti itu menutup keterangannya.

Sebelumnya media online VOI. id, memberitakan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Timur, Provinsi Aceh, menetapkan enam tersangka dugaan tindak pidana korupsi pembangunan jalan dengan nilai pekerjaan mencapai Rp13 miliar.

Kepala Kejari Aceh Timur Lukman Hakim mengatakan, penetapan para tersangka setelah penyidik menemukan bukti keterlibatan.

Baca Juga :  Rumah Terbakar Kaka Beradik tidak Tertolong

“Keterlibatan para tersangka masing-masing sebagai pejabat pelaksana teknis kegiatan atau PPTK, konsultan pengawas, dan penyedia jasa. Ada dua paket pekerjaan yang melibatkan masing-masing tersangka,” katanya di Aceh Timur, dikutip dari Antara, Kamis, 7 September.

Untuk paket pekerjaan pembangunan Jalan Beusa Seubrang di Kecamatan Peurelak Barat, Kabupaten Aceh Timur, dengan tersangka berinisial A selaku PPTK, RA (konsultan pengawas), dan MS (penyedia jasa).

Sedangkan paket pekerjaan pembangunan Jalan Rantau Panjang menghubungkan Alue Tuwi di Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, dengan tersangka berinisial KU (PPTK), DA (konsultan pengawas), dan EZ (penyedia jasa).

Paket pekerjaan pembangunan Jalan Beusa Seubrang dengan nilai kontrak sebesar Rp11,39 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2021 Dinas PUPR Kabupaten Aceh Timur.

Sementara, pembangunan jalan Rantau Panjang-Alue Tuwi, Kecamatan Rantau Selamat, dengan nilai kontrak Rp1,71 miliar bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh Tahun Anggaran 2021 Dinas PUPR Kabupaten Aceh Timur.

Lukman Hakim mengatakan hasil audit Inspektorat Kabupaten Aceh Timur menyatakan kerugian keuangan negara untuk pembangunan Jalan Beusa Sebrang mencapai Rp2,3 miliar.

“Sedangkan kerugian negara untuk pekerjaan pembangunan Jalan Rantau Panjang-Alue Tuwi berdasarkan hasil audit Inspektorat Kabupaten Aceh Timur sebesar Rp334 juta,” katanya.

Ia menyebutkan penyidik menyita uang sebesar Rp1,8 miliar dari para tersangka. Uang tersebut dititipkan di rekening penampung dan akan disetorkan ke rekening negara setelah perkara ini memiliki kekuatan hukum tetap.

 

Berita Terkait

Jalan Rusak Telan Korban Kecelakaan di Idi Tunong, LAKI Atim Soroti PUPR Setempat
Heboh Pungli Pupuk, Anggota Polsek Darul Aman Buka Suara
Medco Gunakan Pelatih Nasional Untuk Latih 25 Talenta Muda Aceh Timur.
Resmikan Ruang Baru SMPN 2 Idi, Perkuat Posisi Sebagai Sekolah Penggerak
GeMPAR Aceh : Hormati Hak Konstitusional Paslon SAH Gugat Sengketa Pilkada Aceh Timur ke MK
Dalam Mencegah Masuknya Rohingya, HMI Aceh Timur Meminta Pemerintah Untuk Lebih Serius
Sungai Idi Tercemar Parah, Ancam Kesehatan dan Ekosistem
Capaian Kinerja Polres Aceh Timur 2024: Gangguan Kamtibmas Turun, Kasus Narkoba Dan Laka Lantas Menurun

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 04:14 WIB

Atraksi Barongsai Meriahkan Perayaan Imlek 2576 di Banda Aceh

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:18 WIB

Polda Aceh Periksa Ipda YF: Bila Terbukti Melanggar Akan Diproses

Rabu, 29 Januari 2025 - 05:07 WIB

SAPA Desak DPRA Bentuk Pansus untuk Usut Aset Daerah

Rabu, 29 Januari 2025 - 01:39 WIB

Memalukan, Warga Aceh, Indonesia Jadi Umpan Senjata di Negara Malaysia

Selasa, 28 Januari 2025 - 16:28 WIB

Ceulangiek: Minta Menpan RB Angkat Tenaga R2 dan R3 Paruh Waktu Jadi PPPK Penuh Waktu

Selasa, 28 Januari 2025 - 05:54 WIB

Di Penghujung Jabatan: Ini Capaian Safrizal Selàma Memimpin Aceh

Senin, 27 Januari 2025 - 14:42 WIB

T.M.Raja Jurnalis Pase: Minta Oknum Keuchik Pukul Wartawan Pidie Jaya di Hukum Berat, Tindakannya  Bisa Menyebabkan Kemitraan Keuchik dan Awak Media Jadi Retak

Minggu, 26 Januari 2025 - 22:10 WIB

FRN Desak Kapolda Aceh Usut Tuntas Kekerasan terhadap Jurnalis

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

Pemkab Nagan Raya Gelar Rapimsus Bahas Agenda Penting Daerah

Kamis, 30 Jan 2025 - 18:39 WIB

OLAHRAGA

Presiden Adam Depok Buka Suara Soal Tudingan Komdis Aceh

Kamis, 30 Jan 2025 - 18:25 WIB