Tapaktuan – Untuk membangun sebuah daerah yang sudah lama tertinggal dan kini dihadapkan dengan berbagai polemik, termasuk persoalan keuangan daerah, tentunya bukanlah persoalan mudah. Namun, bagi Bupati H. Mirwan MS, hal tersebut merupakan sebuah tantangan demi membangun daerah tercinta menuju perubahan.
Tak heran jika Bupati H. Mirwan MS, yang baru menjabat tiga bulan lebih, terlihat sangat sering turun ke lapangan untuk mendengarkan keluh kesah masyarakat. Bahkan, ia senantiasa menyempatkan diri di berbagai kesempatan untuk berdiskusi dengan berbagai elemen masyarakat, baik di pendopo maupun di luar pendopo.
“Kita sangat terbuka untuk berdiskusi maupun berdialog, dan kita sangat terbuka dengan gagasan-gagasan inovatif untuk Aceh Selatan yang lebih maju dan produktif,” ungkap Bupati Aceh Selatan, H. Mirwan MS, kepada media, Minggu, 15 Juni 2025.
H. Mirwan MS mengakui bahwa itikad baiknya untuk membangun daerah perlu diperkuat dengan berbagai masukan dan gagasan inovatif dari berbagai elemen masyarakat, baik itu mahasiswa, pemuda, ulama, tokoh masyarakat, maupun pihak-pihak lainnya, semata-mata demi kemajuan Aceh Selatan tercinta.
“Kami dan Bapak Wakil Bupati Aceh Selatan sangat terbuka. Kami bahkan turun langsung ke kecamatan-kecamatan untuk mendengarkan dan melihat langsung aspirasi masyarakat agar dapat mengambil langkah-langkah strategis ke depan. Kita juga tidak alergi terhadap berbagai kritikan yang bersifat konstruktif guna kemajuan Aceh Selatan yang kita cintai,” ujarnya.
Bupati H. Mirwan juga mengakui bahwa banyak persoalan di Aceh Selatan yang harus dihadapi sejak dirinya menjabat, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah yang tepat dan bijaksana guna mewujudkan perubahan sebagaimana yang didambakan oleh rakyat.
“Program ‘Bupati Mendengar’ yang sudah kita launching itu bukan sebatas formalitas semata, namun menjadi keseharian yang telah kami lakukan sejak awal menjabat. Ini sebagai bentuk nyata bahwa kita berupaya menghimpun berbagai masukan dan gagasan demi kemajuan,” ucapnya.
Alumni Magister Ilmu Politik Universitas Nasional (UNNAS) itu mengatakan bahwa keinginannya mewujudkan perubahan di Aceh Selatan merupakan sebuah tekad yang tidak dapat diintervensi oleh pihak mana pun. Kebijakan-kebijakan yang dihadirkan merupakan hasil keputusan setelah mendengarkan dan menjaring masukan dari berbagai pihak. Ia menyadari bahwa Aceh Selatan, secara sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM), sangat mumpuni untuk mewujudkan perubahan dan kemajuan.
“Kami meyakini bahwa perubahan dan kemajuan bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan. Untuk itu, kami mengajak semua kalangan untuk bahu-membahu dan bersinergi guna mewujudkan Aceh Selatan yang lebih maju dan produktif. Keberagaman pandangan adalah rahmat sekaligus kekuatan bagi kita untuk maju. Untuk itu, jangan hanya sebatas menjadi kritik yang berakar dari pilihan politik dan berujung pada kebencian, tetapi mari hadirkan gagasan-gagasan inovatif, masukan yang membangun, dan sinergi nyata demi kemajuan ke arah yang lebih baik ke depan, sebagai muara dari kerinduan rakyat Aceh Selatan. Ayo kita himpun semua potensi untuk membangun daerah yang kita cintai,” pungkasnya. (*)