Aiyub Abbas, Tokoh Sentral Perjuangan dan Pembangunan

HW

- Redaksi

Minggu, 11 Mei 2025 - 12:49 WIB

50778 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aiyub Abbas, Tokoh Sentral Perjuangan dan Pembangunan Aceh

Banda Aceh –Dalam perjalanan panjang perjuangan dan pembangunan Aceh, banyak tokoh telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. Salah satu nama yang menonjol dan patut mendapat sorotan khusus adalah Haji Aiyub bin Abbas, yang lebih dikenal dengan sebutan Abua Muda. Sosok ini bukan hanya dikenal sebagai mantan Bupati Pidie Jaya dua periode, tetapi juga sebagai tokoh sentral dalam dinamika politik dan perjuangan Aceh pasca-konflik.

Dari Pejuang ke Pemimpin Daerah

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perjalanan Aiyub Abbas bermula dari medan perjuangan. Ia merupakan bagian dari generasi pejuang Aceh yang terlibat langsung dalam konflik masa lalu. Komitmennya terhadap nasib dan masa depan rakyat Aceh membuatnya bergabung dalam gerakan perjuangan Aceh untuk menuntut keadilan, martabat, dan hak-hak daerah.

“Kami tidak pernah memperjuangkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Perjuangan ini tentang martabat, keadilan, dan masa depan anak cucu Aceh ” ujar Aiyub Abbas dalam sebuah wawancara pada tahun 2019.

Setelah masa konflik berakhir dan Aceh memasuki babak baru dengan lahirnya perjanjian damai Helsinki tahun 2005, Aiyub memilih jalur politik sebagai medium baru untuk meneruskan perjuangan. Ia menjadi salah satu kader penting dalam Partai Aceh dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, posisi strategis yang ia manfaatkan untuk mengawal pelaksanaan butir-butir MoU Helsinki dan pelaksanaan otonomi khusus Aceh.

Gaya Kepemimpinan Khas: Tegas dan Merakyat

Menjabat sebagai Bupati Pidie Jaya selama dua periode (2013–2023), Aiyub Abbas dikenal sebagai pemimpin yang disiplin, langsung turun ke lapangan, dan dekat dengan masyarakat kecil. Ia membangun banyak fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur jalan di daerah yang sebelumnya minim perhatian.

“Saya percaya, pemimpin itu bukan hanya memimpin dari belakang meja, tapi juga harus tahu sendiri bagaimana kondisi rakyat di lapangan,” katanya dalam satu kesempatan kepada media lokal.

Di masa kepemimpinannya, kabupaten Pidie Jaya sempat mengalami gempa bumi besar pada tahun 2016. Di tengah krisis itu, Aiyub Abbas menunjukkan kapasitas kepemimpinannya dengan tanggap darurat dan pemulihan cepat, mengkoordinasi bantuan dan membangun kembali fasilitas yang rusak dalam waktu singkat.

Tokoh Berpengaruh dalam Politik Aceh

Saat ini, Aiyub Abbas duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Ia dikenal sebagai politisi vokal, terutama dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat Aceh. Ia aktif menyuarakan isu-isu seperti keadilan dana Otsus, pembangunan infrastruktur di wilayah terpencil, dan pemberdayaan ekonomi berbasis lokal.

Kehadirannya di parlemen daerah bukan hanya simbol kesinambungan perjuangan, tetapi juga sebagai pengingat bahwa transformasi dari konflik menuju politik damai harus tetap berpijak pada kepentingan rakyat.

Harapan ke Depan

Masyarakat Aceh, khususnya generasi muda, diharapkan dapat belajar dari sosok seperti Haji Aiyub bin Abbas—bagaimana perjuangan yang tulus dapat dibawa ke ranah politik untuk membangun daerah, menjaga martabat, dan memperjuangkan keadilan tanpa kehilangan arah.

“Perjuangan tidak selesai saat senjata diletakkan, perjuangan itu terus hidup selama masih ada ketidakadilan, ” tutup Aiyub Abbas dalam sebuah forum diskusi politik di Banda Aceh.

(Mulqi)

Berita Terkait

Perampasan Aset Dinilai Penting untuk Menekan Angka Korupsi di Tanah Air Termasuk Aceh
Kapolda Aceh Marzuki Ali Basyah Resmi Sandang Pangkat Irjen
Kanwil Bea Cukai Aceh Dukung Eksplorasi dan Eksploitasi Migas Melalui Pemberian Fasilitas Fiskal Strategis
Massa Desak Gubernur Aceh Cabut Izin HGU PT Nafasindo
Workshop Online Belajar Ekspor Sesi 1, Bea Cukai Aceh Kupas Tuntas Ketentuan Ekspor
Bea Cukai Aceh dan Karantina Aceh Tingkatkan Koordinasi CIQ untuk Perkuat Layanan di Pintu Masuk Negara
Penipuan Barang Kiriman dari Luar Negeri, Bea Cukai Imbau Masyarakat Waspada
Kanwil Bea Cukai Aceh dan Polri Gagalkan Penyelundupan 155 Ribu Butir Ekstasi dan 4,3 Kg Sabu di Aceh Timur

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 01:36 WIB

BKPRMI Aceh Timur Santuni Keluarga Korban Pembunuhan Kurir Paket

Kamis, 4 September 2025 - 17:10 WIB

Sekjen DPW Fanst Respon Counter Polri Nusantara Aceh Apresiasi Langkah Cepat Polres Aceh Timur Tangani Penemuan Mayat Pemuda

Jumat, 29 Agustus 2025 - 20:53 WIB

PT Beurata Maju Disokong Rp17 Miliar Malah Merugi, Adi Maros Singgung Peran Rocky

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:15 WIB

Gajah Jantan Ditemukan Mati di Ladang Warga Aceh Timur, Polisi Temukan Jeriken Racun Rumput dan Pastikan Bukan Kasus Perburuan

Rabu, 27 Agustus 2025 - 14:12 WIB

Seekor Gajah Jantan Mati Diduga Meminum Racun Rumput di Ladang Warga Peunaron, Aceh Timur

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:38 WIB

PLT Kepala Dinas Tidak Berwenang Pindahkan PPL, Perlu Evaluasi Kinerja

Senin, 25 Agustus 2025 - 16:42 WIB

Harga Gabah di Aceh Timur Anjlok, Petani Terancam Rugi

Jumat, 22 Agustus 2025 - 02:33 WIB

LAKI Aceh Laporkan Dugaan Penyimpangan Anggaran Pendidikan Aceh Timur ke Kejaksaan

Berita Terbaru