Aiyub Abbas, Tokoh Sentral Perjuangan dan Pembangunan

HW

- Redaksi

Minggu, 11 Mei 2025 - 12:49 WIB

50794 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aiyub Abbas, Tokoh Sentral Perjuangan dan Pembangunan Aceh

Banda Aceh –Dalam perjalanan panjang perjuangan dan pembangunan Aceh, banyak tokoh telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. Salah satu nama yang menonjol dan patut mendapat sorotan khusus adalah Haji Aiyub bin Abbas, yang lebih dikenal dengan sebutan Abua Muda. Sosok ini bukan hanya dikenal sebagai mantan Bupati Pidie Jaya dua periode, tetapi juga sebagai tokoh sentral dalam dinamika politik dan perjuangan Aceh pasca-konflik.

Dari Pejuang ke Pemimpin Daerah

Perjalanan Aiyub Abbas bermula dari medan perjuangan. Ia merupakan bagian dari generasi pejuang Aceh yang terlibat langsung dalam konflik masa lalu. Komitmennya terhadap nasib dan masa depan rakyat Aceh membuatnya bergabung dalam gerakan perjuangan Aceh untuk menuntut keadilan, martabat, dan hak-hak daerah.

“Kami tidak pernah memperjuangkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Perjuangan ini tentang martabat, keadilan, dan masa depan anak cucu Aceh ” ujar Aiyub Abbas dalam sebuah wawancara pada tahun 2019.

Setelah masa konflik berakhir dan Aceh memasuki babak baru dengan lahirnya perjanjian damai Helsinki tahun 2005, Aiyub memilih jalur politik sebagai medium baru untuk meneruskan perjuangan. Ia menjadi salah satu kader penting dalam Partai Aceh dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, posisi strategis yang ia manfaatkan untuk mengawal pelaksanaan butir-butir MoU Helsinki dan pelaksanaan otonomi khusus Aceh.

Gaya Kepemimpinan Khas: Tegas dan Merakyat

Menjabat sebagai Bupati Pidie Jaya selama dua periode (2013–2023), Aiyub Abbas dikenal sebagai pemimpin yang disiplin, langsung turun ke lapangan, dan dekat dengan masyarakat kecil. Ia membangun banyak fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur jalan di daerah yang sebelumnya minim perhatian.

“Saya percaya, pemimpin itu bukan hanya memimpin dari belakang meja, tapi juga harus tahu sendiri bagaimana kondisi rakyat di lapangan,” katanya dalam satu kesempatan kepada media lokal.

Di masa kepemimpinannya, kabupaten Pidie Jaya sempat mengalami gempa bumi besar pada tahun 2016. Di tengah krisis itu, Aiyub Abbas menunjukkan kapasitas kepemimpinannya dengan tanggap darurat dan pemulihan cepat, mengkoordinasi bantuan dan membangun kembali fasilitas yang rusak dalam waktu singkat.

Tokoh Berpengaruh dalam Politik Aceh

Saat ini, Aiyub Abbas duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Ia dikenal sebagai politisi vokal, terutama dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat Aceh. Ia aktif menyuarakan isu-isu seperti keadilan dana Otsus, pembangunan infrastruktur di wilayah terpencil, dan pemberdayaan ekonomi berbasis lokal.

Kehadirannya di parlemen daerah bukan hanya simbol kesinambungan perjuangan, tetapi juga sebagai pengingat bahwa transformasi dari konflik menuju politik damai harus tetap berpijak pada kepentingan rakyat.

Harapan ke Depan

Masyarakat Aceh, khususnya generasi muda, diharapkan dapat belajar dari sosok seperti Haji Aiyub bin Abbas—bagaimana perjuangan yang tulus dapat dibawa ke ranah politik untuk membangun daerah, menjaga martabat, dan memperjuangkan keadilan tanpa kehilangan arah.

“Perjuangan tidak selesai saat senjata diletakkan, perjuangan itu terus hidup selama masih ada ketidakadilan, ” tutup Aiyub Abbas dalam sebuah forum diskusi politik di Banda Aceh.

(Mulqi)

Berita Terkait

Shella Saukia Ulurkan Tangan untuk Melda Safitri, Ibu Dua Anak yang Diceraikan Suami Jelang Pelantikan PPPK
Pererat Ukhuwah dan Bertukar Pengalaman, Imam Masjid Kelantan Kunjungi Aceh
TTI: Gubernur Aceh Jangan Asal Tunjuk Direktur RS Zainoel Abidin
Universitas Ubudiyah Indonesia Lahirkan Generasi Cerdas dan Berkarakter, Siap Bersaing Global
Bea Cukai Banda Aceh Bersama Satpol PP dan WH Aceh Besar Gencarkan Operasi Pasar untuk Tekan Peredaran Rokok Ilegal
Dirjen Bea Cukai Apresiasi Sinergi Forkopimda Aceh dalam Penindakan dan Pemusnahan Barang Ilegal
Bea Cukai Aceh Gagalkan 80 Kasus Narkotika, Sita 5,89 Ton Barang Bukti Sepanjang 2025
Satgas Bea Cukai Aceh Berhasil Gagalkan Penyelundupan Barang Ilegal Senilai Rp6,97 Miliar

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:07 WIB

Pemprov Aceh Anggarkan Rp80 Miliar Bangun Jalan Tembus Muara Situlen–Gelombang

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:00 WIB

Bupati Aceh Tenggara Hadiri Tabligh Akbar dan Peringatan Hari Santri ke-10 yang Penuh Semangat Kebersamaan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Tabligh Akbar dan Doa Bersama Warnai Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri di Aceh Tenggara

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:53 WIB

Ketua TP PKK Aceh Tenggara Ajak Keluarga Hidup Sehat dan Berdaya Lewat Program GAMMAWAR

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:50 WIB

Bupati Aceh Tenggara Bersama Ribuan Warga Peringati Maulid Nabi dan Hari Santri dengan Doa Bersama

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:47 WIB

Babinsa Posramil Lawe Bulan Amankan Terduga Pengguna Sabu di Aceh Tenggara

Jumat, 24 Oktober 2025 - 12:43 WIB

Pemkab Aceh Tenggara Gandeng Kejaksaan Tertibkan Retribusi Pasar

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:48 WIB

Bupati Aceh Tenggara Tinjau Korban Kebakaran di Desa Gaya Jaya dan Salurkan Bantuan

Berita Terbaru

OPINI

CSIS, Sentralisasi, dan Bayang Separatisme

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:29 WIB

OPINI

Ketika Kejujuran Dikorbankan, Loyalitas Dipertuhankan

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:27 WIB