Banda Aceh – Kehidupan Melda Safitri, perempuan asal Aceh Singkil, berubah drastis setelah mengalami peristiwa pahit dalam rumah tangganya. Ibu dua anak itu diceraikan suami hanya beberapa hari menjelang pelantikan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), meninggalkan luka yang dalam dan ketidakpastian masa depan. Namun, nasib Melda perlahan membaik setelah pertemuannya dengan Shella Saukia, seorang pengusaha dan influencer asal Aceh yang dikenal aktif membantu masyarakat yang membutuhkan.
Perkenalan keduanya bermula dari unggahan kisah Melda yang ramai dibagikan di media sosial. Kondisinya yang viral karena harus meninggalkan rumah suami dengan dua anak kecil tanpa bekal yang cukup, menyentuh hati banyak orang, termasuk Shella Saukia. Dalam tayangan unggahan di laman Instagram pribadinya, Shella mengaku terenyuh dan merasa melihat sosok dirinya di masa lalu dalam diri Melda.
“Aku ngeliat kakak ini persis seperti melihat hidupku dulu. Naik mobil L300 bawa anak bayi, bingung, nggak tahu mau tinggal di mana. Aku ngerti rasanya,” tulis Shella dalam unggahan pada Rabu (22/10/2025) lalu.
Tidak sekadar menunjukkan empati, Shella mengambil langkah nyata. Ia bersama timnya menghubungi Melda dan mengundangnya ke kediamannya di Banda Aceh. Melda pun datang ditemani kedua anak dan ibundanya. Di sana, Shella menyambut mereka dengan hangat dan memberikan bantuan secara langsung.
Bantuan tersebut berupa sejumlah uang tunai dalam pecahan Rp 50.000 yang diserahkan langsung kepada Melda sebagai modal usaha. Tumpukan uang itu membuat Melda tak mampu menahan air mata. Ia mengaku belum pernah menerima uang sebanyak itu dalam hidupnya.
“Ndak pernah megang duit sebanyak ini, Kak. Terima kasih, ya Allah,” ucap Melda sambil menangis haru, sementara Shella dan suaminya menenangkannya.
Tidak hanya memberikan modal, Shella juga menghadiahkan sebuah telepon genggam pintar untuk menunjang usaha Melda di dunia daring. Harapannya, Melda bisa mulai kembali berjualan produk perawatan kulit, memanfaatkan media sosial sebagai wadah promosi.
“Ini untuk kakak jualan lagi. Biar bisa promosi di TikTok, Instagram, dan WhatsApp. Sekarang orang cari rezeki juga dari digital,” ujar Shella.
Selain bantuan materi, Shella juga membantu melakukan transformasi pada penampilan Melda. Ia dirias dan dikenakan pakaian baru, termasuk gamis hitam dan jilbab senada. Melda tampil berbeda, lebih segar dan percaya diri. Unggahan mengenai momen tersebut langsung mendapat banyak perhatian dari warganet. Banyak yang menyebut Melda kini terlihat glowing dan pangling dari sebelumnya.
“Aku ingin orang-orang lihat kakak ini bukan sebagai korban, tapi sebagai pejuang kehidupan yang kuat dan penuh harapan,” ujar Shella dalam salah satu unggahannya.
Tak sedikit pula yang menyuarakan dukungan moral kepada Melda dan mengutuk tindakan suaminya yang meninggalkannya setelah mendapat status sebagai ASN. Sejumlah komentar dari warganet mendoakan agar Melda menemukan jalan hidup lebih baik dan diberi rezeki yang berlipat dari sebelumnya.
Melda sebelumnya diketahui berjuang keras membantu perekonomian keluarga dengan berjualan sayur dan cabai di pasar tradisional. Ia bahkan membeli perlengkapan atribut Korpri untuk suami dengan uang hasil dagangnya, menjelang pelantikan PPPK suaminya pada pertengahan Agustus 2025.
Namun, kehidupannya berubah hanya karena perselisihan kecil dalam rumah tangga. Melda mengungkapkan, peristiwa itu terjadi karena sang suami pulang kerja dan tidak menemukan lauk di meja makan. Padahal, menurutnya, suami tidak pernah memberikan nafkah secara rutin.
“Dia marah-marah karena tidak ada lauk. Saya hanya diam, karena memang tidak ada uang untuk beli lauk. Saya juga capek, saya berjualan juga,” ungkap Melda dengan suara bergetar.
Pertengkaran berlanjut hingga sang suami mengucapkan talak dan pergi membawa barang-barangnya. Hanya tiga hari berselang, sang suami dilantik menjadi PPPK di wilayah Aceh. Sejak itu, Melda putus komunikasi dan memilih kembali ke rumah orang tuanya di Kabupaten Aceh Selatan bersama anak-anaknya.
Shella Saukia melihat bahwa perjuangan Melda layak untuk dihargai. Menurutnya, banyak perempuan mengalami nasib serupa, namun tidak semuanya memiliki kesempatan untuk bangkit. Ia ingin Melda menjadi simbol kebangkitan bagi para ibu yang terpuruk, agar tetap percaya bahwa kehidupan akan berpihak pada mereka yang tidak menyerah.
Kisah ini menjadi perbincangan di berbagai platform digital, tidak hanya karena sisi dramatis dari cerita Melda, tetapi juga karena nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial yang diperlihatkan Shella. Aksi nyata tersebut menginspirasi banyak warganet untuk lebih peduli dan saling membantu, khususnya kepada perempuan korban ketidakadilan dalam rumah tangga.
Kini, Melda tengah memulai lembaran baru dalam hidupnya. Ia mulai berjualan skincare secara online dan aktif membangun ulang jaringannya di media sosial. Dengan nama akun Instagram baru, @melda_safitri92, ia perlahan menata kembali harapan yang sempat runtuh. Di tengah luka dan kesedihan, ia menemukan kembali semangat untuk terus berjalan.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa tangan-tangan kebaikan yang terulur, sekecil apa pun, bisa menjadi titik balik dalam hidup seseorang. Di tengah luka, selalu ada harapan. Dan dalam keputusasaan, selalu ada jalan untuk bangkit. (*)













































