Lisbon – Portugal mengumumkan secara resmi bahwa pihaknya akan mengakui Negara Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan penuh. Deklarasi pengakuan dijadwalkan berlangsung hari ini, Minggu (21/9/2025), jelang dimulainya Konferensi Tingkat Tinggi kenegaraan Palestina di Majelis Umum PBB (UNGA).
Kementerian Luar Negeri Portugal mengonfirmasi keputusan itu lewat situs resmi pemerintah, setelah melalui konsultasi dengan Perdana Menteri Luis Montenegro, Presiden negara tersebut, dan parlemen nasional.
“Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi bahwa Portugal akan mengakui Negara Palestina. Deklarasi resmi pengakuan akan berlangsung pada hari Minggu, 21 September, sebelum Konferensi Tingkat Tinggi minggu depan,” tulis pernyataan dalam laman resmi Kemlu Portugal, dikutip dari Al Jazeera.
Langkah Portugal ini menyusul meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel, menyusul penyelidikan PBB yang menyimpulkan bahwa operasi militer Israel di Gaza setara dengan tindakan genosida. Sejak invasi pada Oktober 2023, lebih dari 65.000 warga Palestina tewas dan sedikitnya 165.000 orang terluka, sementara ribuan lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang porak-poranda.
Portugal sebelumnya telah menyatakan niatnya untuk mengakui Palestina sejak Juli 2025, dengan alasan memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza, dan meningkatnya ancaman aneksasi wilayah Palestina oleh Israel.
Deklarasi hari ini membuat Portugal bergabung dengan mayoritas negara anggota PBB yang telah lebih dulu memberi pengakuan resmi terhadap Negara Palestina, termasuk beberapa negara besar di Eropa dan Amerika Utara.
Selain Portugal, sejumlah negara lain seperti Prancis, Belgia, Andorra, Luksemburg, Malta, San Marino, Kanada, dan bahkan Inggris dikabarkan siap menyatakan pengakuan yang sama dalam waktu dekat.
Hingga April 2025, tercatat sebanyak 147 negara – mewakili sekitar 75 persen anggota PBB – telah secara resmi mengakui kenegaraan Palestina. Dukungan ini menjadi bagian dari dorongan diplomatik global untuk mewujudkan solusi dua negara yang adil di tengah kebuntuan perundingan Israel-Palestina.
Portugal juga termasuk negara yang mendukung hak Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk menyampaikan pidato lewat video di forum Majelis Umum PBB, menyusul situasi keamanan yang menghalanginya untuk hadir secara fisik.
Pengakuan Portugal menjadi simbol penting dalam diplomasi dunia hari ini, mempertegas meningkatnya solidaritas global terhadap Palestina di tengah krisis berkelanjutan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.












































