Beredar Video Warga Cirebon Semprot Kang Deddy: Sombong, Anti-Islam, dan Hanya Sibuk Bikin Konten!

Redaksi Bara News

- Redaksi

Selasa, 8 Juli 2025 - 02:44 WIB

50144 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bekasi, 8 Juli 2025 — Sebuah video berdurasi lebih dari 3 menit mendadak viral di berbagai grup WhatsApp pada Senin malam (7/7/2025). Dalam rekaman tersebut, seorang pria bernama Muhammad Wanda Surtana, yang mengaku berasal dari Kota Cirebon dan kini berdomisili di RT 2 RW 10 Kelurahan Margahayu, Bekasi, menyampaikan kritik keras yang ditujukan kepada tokoh publik bernama “Kang Deddy”.

Video ini menyoroti berbagai isu mulai dari kepemimpinan, kebijakan penggusuran, konten media sosial, penanganan narkoba, hingga tuduhan soal sikap anti-Islam. Muhammad Wanda membuka pernyataannya dengan salam dan langsung menegaskan identitas serta domisili sebelum melontarkan teguran.

“Saya ingatkan pada saudara, jangan sombong. Anda udah sombong nih Kang Deddy, dengan main konten-kontennya kasar,” ujarnya lantang.

Ia menyoroti konten-konten yang dibuat oleh “Kang Deddy” — yang menurutnya terlalu kasar dan tidak mencerminkan sikap bijaksana seorang pemimpin. Wanda merujuk pada kasus pabrik tahu dan penggusuran pedagang di bantaran kali, menyatakan bahwa tindakan semestinya dilakukan dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan solutif.

“Kalau mau menggusur, siapkan juga tempat relokasi, kasih modal, kasih penerangan. Jangan hanya bikin konten, tapi rakyat kecil makin menderita,” katanya.

Selain itu, Muhammad Wanda menyoroti penanganan peredaran obat-obatan ilegal seperti tramadol dan eksimer. Ia menyindir bahwa sebagai gubernur, Kang Deddy seharusnya mendorong regulasi yang tegas, bukan sekadar tampil di media sosial.

“Kalau polisi atau Bhabinsa-nya tidak bisa kerja, pindahkan ke Papua. Masih banyak aparat yang mau dan mampu kerja,” tegasnya.

Kritik paling tajam muncul saat Wanda menyinggung isu keyakinan dan agama. Ia menuduh Kang Deddy memiliki kebencian terhadap Islam, serta mengaitkan sejumlah kebijakan dengan upaya menghapus simbol-simbol keislaman, seperti penggantian nama rumah sakit dari “Al-Ihsan” ke “Wulas Asih.”

“Anda benci Islam, itu jelas. Anda lebih agungkan Sunda Wiwitan yang penuh shirk. Tobat Kang Deddy! Jangan sampai Allah kirim bencana yang lebih besar,” seru Wanda sambil menyinggung sejarah Sunan Gunung Jati dan peradaban Islam di tanah Jawa.

Di akhir video, ia mendoakan agar Kang Deddy mendapatkan hidayah dan mengajak untuk kembali ke jalan kebenaran menurut ajaran Islam.

Video tersebut memancing beragam tanggapan di media sosial. Sebagian masyarakat menganggap isi video terlalu personal dan menyulut isu SARA, sementara sebagian lain melihatnya sebagai bentuk ekspresi rakyat terhadap pemimpin yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat kecil.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Kang Deddy, sehingga identitas pasti tokoh yang dimaksud masih belum terverifikasi secara publik. Dugaan berkembang bahwa yang dimaksud adalah tokoh ternama Jawa Barat dengan nama depan Deddy, namun hal ini masih bersifat spekulatif.

Pengamat komunikasi politik, Dr. Andi Mulyawan, mengatakan bahwa video semacam ini perlu disikapi hati-hati.

“Penting bagi masyarakat untuk kritis, tapi penyampaian harus proporsional dan tidak menyerempet pada ujaran kebencian atau provokasi agama. Pihak yang disebut juga perlu menanggapi agar tidak menimbulkan spekulasi liar,” ujarnya.

Pihak kepolisian dan instansi pengawas konten digital diminta turut memantau peredaran video tersebut, terutama jika terbukti mengandung unsur ujaran kebencian, hoaks, atau fitnah terhadap tokoh publik.

Berita Terkait

Ribuan Warga Beutong Serbu Pasar Murah. TRK Bupati Nagan Raya Buka Secara Resmi
Samsat Banda Aceh Pilih Cara Arif: Apresiasi Wajib Pajak Taat Pajak dalam Pembayaran PKB dan Balik Nama Kendaraan Bermotor
Imum Mukim Ingatkan Pentingnya Demokrasi Damai di Pilchiksung Garot
Bea Cukai Meulaboh dan Satpol PP Aceh Jaya Sita 62 Ribu Batang Rokok Ilegal
Safarudin Telvi Minta Pelaku Pembakaran Lahan Segera Ditindak
Bang Jack Jubir KPA Pusat Apresiasi Pemerintah Aceh: Momentum 20 Tahun Damai Harus Jadi Energi Membangun Aceh Bermartabat
DPRK Gayo Lues Tetapkan Tata Tertib dan Program Kerja 2025-2029 dalam Sidang Paripurna
Pelaku pembunuhan berencana di tangkap saat turun gunung

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Pacuan Kuda Tradisional Gayo Lues Hidupkan Semangat Budaya dan Ekonomi Rakyat

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:14 WIB

Gayo Lues dan Aceh Tamiang Sepakati Kerja Sama Pembangunan Jalan Strategis Lesten–Pulau Tiga

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:08 WIB

Dinas Kesehatan Gayo Lues Siagakan Tim Medis dan Ambulans Selama Pacuan Kuda

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Irmawan: Pacuan Kuda Adalah Warisan Budaya Gayo yang Harus Dilestarikan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:59 WIB

Wabup Gayo Lues Ajak Lestarikan Tradisi Pacuan Kuda Sebagai Wisata Budaya dan Olahraga

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:43 WIB

Dharma Wanita Persatuan Gayo Lues Gelar Bazar Sembako untuk ASN Golongan I dan Pegawai Pendukung

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Dinas Kesehatan Gayo Lues Siapkan Tim Medis dan Ambulans Selama Pacuan Kuda di Buntul Nege

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:25 WIB

PDAM Tirta Sejuk Pastikan Ketersediaan Air Bersih di Stadion Pacuan Kuda Buntul Nege Gayo Lues

Berita Terbaru