Mengukir Dedikasi: Perjalanan Mengajar Aman Idir di Tanah Pining

Redaksi Bara News

- Redaksi

Senin, 21 Agustus 2023 - 13:22 WIB

50771 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Blangkejeren, 21 Agustus 2023 – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, cerita perjalanan hidup Samin M, yang dikenal dengan nama akrab Aman Idir, terpatri sebagai monumen inspirasi. Lahir di tahun 1948 di Blangkejeren, Gayo Lues, jejak langkahnya telah memberikan cahaya bagi pendidikan dan masyarakat terpencil.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru pada tahun 1971, Aman Idir memilih jalan yang jarang ditempuh. Dengan penuh sukarela, ia mengabdikan diri sebagai pendidik di SD N 1 Pining, desa terpencil yang kini telah menjadi kecamatan yang defenitif.

Tidak ada gaji yang, hanya niat suci untuk berbagi pengetahuan dan kasih sayang. Dari sudut pandang penduduk setempat, ia bukan hanya guru, tetapi juga teman sejati yang hadir dalam setiap bagian hidup mereka.

Dua tahun berlalu, perjalanan Aman Idir berubah arah. Ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan ditempatkan di SD Pepalan, Kota Blangkejeren. Namun, semangat pengabdian dan cinta terhadap pendidikan tidak pernah pudar. Pada tahun 1975, dalam usianya yang masih muda, ia menikahi seorang gadis seprofesi.

Tahun 1980 Aman Idir kembali ke Desa Pining, tempat di mana perjalanan mengajarnya dimulai. Kali ini, ia berdiri sebagai Kepala Sekolah di SDN 1 Pining. Di sini, bukan hanya pendidikan yang ia bawa, tetapi juga semangat untuk membawa perubahan dan memberi harapan bagi masyarakat yang merindukan cahaya pengetahuan.

Dua tahun sebagai kepala sekolah membuatnya semakin mantap dalam misi mulianya. Pada 1982, ia memutuskan untuk membawa keluarganya ke Pining. Bersama sang istri, mereka membentuk tim pahlawan tanpa tanda jasa. Anak-anak mereka pun turut ambil bagian dalam perjalanan mengajar yang Aman Idir.

Tahun 2008 menghadirkan babak baru dalam karir Aman Idir. Ia dipercaya untuk menjadi Pengawas Sekolah oleh Pemerintah Kabupaten Gayo Lues. Meskipun jabatan berubah, semangat pengabdian dan cinta terhadap pendidikan tidak pernah padam. Di tahun 2011, setelah melalui perjalanan yang panjang, Aman Idir mengakhiri masa tugasnya sebagai PNS. Namun, pengabdiannya belum juga berakhir.

Walaupun telah memasuki masa pensiun, Aman Idir tetap menjadikan Desa Pining sebagai rumah dan wadah pengabdiannya. Disana, ia tidak hanya mendidik generasi penerus, tetapi juga membentuk karakter dan menyemai nilai-nilai luhur. Pengaruhnya tak hanya terlihat dalam ruang kelas, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Namun, pada Senin, 20 Agustus 2023, bumi Pining kehilangan seonggok bintang terangnya. Aman Idir menghembuskan nafas terakhirnya di Desa Pining. Meskipun tubuhnya telah pergi, cerita dan semangatnya terus mengalir dalam jiwa-jiwa yang pernah bersinggungan dengan kebaikannya.

Kehadiran Aman Idir di dunia pendidikan adalah hadiah tak ternilai. Jejak pengabdian dan cinta kasihnya akan tetap dikenang dalam setiap penjuru desa, tiap sudut sekolah, dan di hati setiap individu yang pernah merasakan sentuhan tangan dan kata-katanya. Warisannya adalah inspirasi bagi mereka yang ingin mengubah dunia melalui pendidikan.

Masyarakat Pining, Gayo Lues, tidak hanya kehilangan seorang guru, tetapi juga pahlawan tanpa tanda jasa. Dengan dedikasi dan pengorbanannya, Aman Idir telah mengukir sejarah kecerdasan di pedalaman Pining. Kini, saat yang tepat untuk mengenang perjalanan luar biasanya dan memberikan penghargaan sebagai Tokoh Pendidikan Gayo Lues dan Kecamatan Pining. Sebuah penghargaan yang layak dan pantas ia terima sebagai penghormatan atas jejak inspirasinya yang abadi.

Berita Terkait

Bupati Gayo Lues Pimpin Rapat Persiapan Kontingen MTQ Menuju Tingkat Provinsi Aceh
Pemerintah Gayo Lues Audiensi dengan Bappenas, Bahas Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis
Kapolres Gayo Lues Ungkap 1,95 Ton Ganja, 2,7 Kg Sabu, dan Ladang 60 Hektare — Catat Sejarah Baru dalam Pemberantasan Narkoba
Irmawan Ajak Pesantren di Gayo Lues Jemput Anggaran Pusat, Dorong Kemenag dan Pemkab Terlibat Aktif
Bupati Gayo Lues Ajak Pesantren Kembangkan Kebun Kopi untuk Wujudkan Kemandirian
Irmawan Dorong Pesantren di Gayo Lues Miliki Kebun Kopi Sendiri untuk Dukung Kemandirian Ekonomi
Harimau Sumatera Terekam Warga Lesten, Kepanikan Melanda Permukiman
Polres Gayo Lues Gelar Donor Darah Dalam Rangka Hari Jadi Humas Polri Ke-74 Tahun 2025

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:29 WIB

CSIS, Sentralisasi, dan Bayang Separatisme

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:27 WIB

Ketika Kejujuran Dikorbankan, Loyalitas Dipertuhankan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:51 WIB

ASWIN Nagan Raya Bantah Isu Ancaman terhadap Wartawan Nagan Raya: “Berita Tidak Berdasar dan Tidak Terverifikasi”

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Terkait Salah Satu Berita Media Online Ancaman Terhadap Wartawan Di Nagan Raya,Jangan Sebarkan Berita Hoaks.

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Kejati Aceh Launching Adhiyaksa Peduli Stunting Aceh Tahun 2025 Di Nagan Raya

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:07 WIB

Ketika Polri Jadi Parcok: Krisis Etika dan Bayang Kekuasaan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Raja Sayang Wabup Nagan Raya Terima Ribuan Paket Bantuan Untuk Penanggulangan Bencana

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:50 WIB

TRK Bupati Nagan Raya Tinjau Penemuan Batu Giok Raksasa di Beutong

Berita Terbaru

OPINI

CSIS, Sentralisasi, dan Bayang Separatisme

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:29 WIB

OPINI

Ketika Kejujuran Dikorbankan, Loyalitas Dipertuhankan

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:27 WIB