Protes Warga Matang Bayu: Desak Transparansi Dana Desa dan Percepatan Proyek Pembangunan

Redaksi Bara News

- Redaksi

Selasa, 14 Januari 2025 - 22:32 WIB

504,570 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Utara, 13 Januari 2025 – Ketidakpuasan warga Kampung Matang Bayu, Kecamatan Baktiya Barat, memuncak setelah pembagian dana desa tahun 2024 dinilai tidak merata dan progres pembangunan sejumlah proyek berjalan lambat.

Keputusan alokasi Rp 85 juta untuk Dusun Teungku Didayah, sementara dusun lain hanya mendapat Rp 50 juta, menimbulkan kecemburuan sosial. Padahal, dalam rapat umum yang digelar pada pertengahan 2024, disepakati bahwa setiap dusun akan menerima dana desa sebesar Rp 50 juta.

“Kami tidak mengerti kenapa hanya satu dusun yang dapat alokasi lebih besar. Ini menimbulkan rasa ketidakadilan di kalangan warga,” ujar RU, salah satu tokoh masyarakat, Selasa (07/01).

Selain alokasi yang dianggap tidak adil, warga juga mengkritik lambatnya pengerjaan proyek seperti pengerasan jalan dan pembangunan turap di Dusun Teungku Didayah. “Papan proyek memang sudah dipasang, tetapi belum ada pekerjaan yang dimulai,” keluh seorang warga. Proyek pembangunan talut sepanjang 71 meter di dusun tersebut juga baru sebagian kecil yang rampung, meski seharusnya selesai pada akhir 2024.

Geuchik Matang Bayu, Basyaruddin, merespons keluhan warga melalui pesan di Grup WhatsApp masyarakat desa. Ia meminta warga untuk bersabar hingga rapat pertanggungjawaban umum digelar. “Informasi rinci mengenai penggunaan dana desa sementara ini dapat dilihat di baliho di sebelah timur Meunasah. Nanti dalam rapat umum, semua pertanyaan masyarakat akan ditampung dan dijawab,” jelasnya.

Namun, desakan warga untuk transparansi dan percepatan pembangunan terus bergulir. Mereka menuntut agar pengelolaan dana desa dilakukan secara terbuka dan adil untuk memastikan pembangunan kampung berjalan sesuai rencana dan kebutuhan masyarakat.

“Kami harap ke depan semua dana digunakan dengan bijak dan proyek pembangunan bisa diselesaikan tepat waktu demi kemajuan kampung,” kata salah seorang warga dengan penuh harap.

Situasi ini mencerminkan pentingnya dialog terbuka antara pemerintah desa dan masyarakat untuk menjaga kepercayaan serta keharmonisan dalam pengelolaan dana desa.

Berita Terkait

Surat Pindah Anak Sekolah Ditahan, Warga Geram
Anak Yatim, Fakir Miskin, imam Bilal, Dan Muazzin tarawih, Dapat Santunan Pribadi Dari Kades Alue Keutapang
Pimpinan Redaksi Metroperiswa Sangat Menyesalkan Pernyataan Humas PT Eliazer Nohar Pratama, Terkait Wartawan Diminta Ikuti Ketentuan Perusahaan
Kemenangan Muallem – Dek Fadh Di Aceh Utara Hasil Kerja Keras Dan Dukungan Masyarakat
Himpunan Mahasiswa COT GIREK (HIMA-COT GIREK) menggelar Musyawarah Besar (Mubes Ke-II)
Kolaborasi Mahasiswa KKN PPM Kelompok 199 Bantu Warga : Panen Ikan di Tambak Gampong Lueng Baro
Mayat Pria Ditemukan Tergantung di Pohon Mangga, Polisi Amankan TKP
Kapolres Lhokseumawe dan Ketua Bhayangkari Kunjungi Pos Pelayanan dan Pengamanan Ops Lilin 2024
https://xml.qualiclicks.com/redirect?feed=0&auth=&url=https://baranewsaceh.co&subid=