Seolah Menjadi Kebiasaan | BPBD GaLus Terkesan Tutup Mata Abai Terhadap Bencana Menimpa Masyarakat

J.PORANG

- Redaksi

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 08:48 WIB

501,489 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gayo Lues – Seperti sudah menjadi kebiasaan acuh, Badan penanggulangan bencana dinilai terkesan tutup mata, tingginya curah hujan beberapa Minggu terahir pemerintah pada badan penaggulangan bencana adem – adem saja, meski permukiman warga mulai menjadi sasaran banjir.

Tidak ada himbauan, tidak aktif melacak situasi bencana bahkan terkesan menghiraukan kondisi permukiman warga kian hari semakin memburuk, digerus sungai lokasi rumah masyarakatnya, meningkat debit sungai harusnya pihak Badan Penanggulangan Bancaan Daerah mengerti, kebiasaan ini sudah berlarut – larut dari tahun ke tahun seperti sudah biasa. Sabtu, (12-10-2024).

Sungai aih kurik Rikit Dekat

Munandar warga Desa Rema Baru sampaikan kekesalannya kepada media ini, pasalnya rumah tempat kediamannya sejak tahun lalu sudah melambai – lambai butuhnya bantuan BPBD hingga saat ini belum juga hadir bantuan perbaikan, sehingga sungai aih kurik yang berada di pinggir rumahnya berlahan mendekat, nyaris roboh.

“Bagaimana kita tidak kesal, curah hujan seperti ini sudah pasti meningkat debit air, sekarang sudah dipinggir rumah saya aih kurik ini, sudah menggerus pondasi jembatan, belum jembatan menjadi ketakutan kami akan roboh, lain lagi pondasi pada rumah saya sudah menjadi landasan debit air besar itu, dari tahun lalu saya sudah meminta perbaikan, seakan keselamatan kami bukan hal penting, lokasi yang bukan dampak bencana, diprioritaskan di benahi, lokasi yang tidak akan ada korban jiwanya lebih utama menjadi sasaran program perbaikan anggaran bencananya, apa itu adil terhadap masyarakat”, kesal Munandar.

Dampak lokasi bencana harusnya menjadi pusat perhatian pemerintah melalui BPBD, keselamatan warga harusnya lebih penting dari pada lahan, BPBD harusnya mengutamakan mana yang prioritas mana yang pasilitas.

Gayo Lues daerah perbukitan gampang terjadinya gerusan air, pada lahan dan permukiman warga, jika sungai atau perbaikan sepadan sungai dengan cara gali pasir dari dalam sungai untuk bak penampungan debit air, hal itu hanya membuat sungai semakin deras dan menyeret pasir di hulu ke lokasi pengerukan, apa itu tidak pernah menjadi rencana matang perbaikan sepadan sungai, jika hal tersebut terus dilakukan maka BPBD layak di sebut Badan Pencipta Bencana Daerah.

Pasalnya banyak terendus dari pembicaraan masyarakat pekerjaan galian perbaikan sungai hanya merusak lahannya.

“Ismail Aman. Samsul bernasib yang sama rumah kediamannya nyaris hanyut terbawa sungai, ia tampak kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, pada saat dia butuhkan pemerintah entah dimana, tingginya curah hujan membuat dirinya tampak pasrah dan berserah diri kepada yang maha kuasa”, bincangnya. (Red)

Berita Terkait

Bupati Gayo Lues Pimpin Rapat Persiapan Kontingen MTQ Menuju Tingkat Provinsi Aceh
Pemerintah Gayo Lues Audiensi dengan Bappenas, Bahas Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis
Kapolres Gayo Lues Ungkap 1,95 Ton Ganja, 2,7 Kg Sabu, dan Ladang 60 Hektare — Catat Sejarah Baru dalam Pemberantasan Narkoba
Irmawan Ajak Pesantren di Gayo Lues Jemput Anggaran Pusat, Dorong Kemenag dan Pemkab Terlibat Aktif
Bupati Gayo Lues Ajak Pesantren Kembangkan Kebun Kopi untuk Wujudkan Kemandirian
Irmawan Dorong Pesantren di Gayo Lues Miliki Kebun Kopi Sendiri untuk Dukung Kemandirian Ekonomi
Harimau Sumatera Terekam Warga Lesten, Kepanikan Melanda Permukiman
Polres Gayo Lues Gelar Donor Darah Dalam Rangka Hari Jadi Humas Polri Ke-74 Tahun 2025
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:29 WIB

CSIS, Sentralisasi, dan Bayang Separatisme

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 01:27 WIB

Ketika Kejujuran Dikorbankan, Loyalitas Dipertuhankan

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:51 WIB

ASWIN Nagan Raya Bantah Isu Ancaman terhadap Wartawan Nagan Raya: “Berita Tidak Berdasar dan Tidak Terverifikasi”

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Terkait Salah Satu Berita Media Online Ancaman Terhadap Wartawan Di Nagan Raya,Jangan Sebarkan Berita Hoaks.

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Kejati Aceh Launching Adhiyaksa Peduli Stunting Aceh Tahun 2025 Di Nagan Raya

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:07 WIB

Ketika Polri Jadi Parcok: Krisis Etika dan Bayang Kekuasaan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Raja Sayang Wabup Nagan Raya Terima Ribuan Paket Bantuan Untuk Penanggulangan Bencana

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:50 WIB

TRK Bupati Nagan Raya Tinjau Penemuan Batu Giok Raksasa di Beutong

Berita Terbaru

OPINI

CSIS, Sentralisasi, dan Bayang Separatisme

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:29 WIB

OPINI

Ketika Kejujuran Dikorbankan, Loyalitas Dipertuhankan

Sabtu, 25 Okt 2025 - 01:27 WIB