Tapaktuan – Selepas berpulangnya ke rahmatullah mantan Bupati Aceh Selatan Almarhum Azwir, secara otomatis wakilnya Tgk Amram naik tahta menjadi orang nomor satu di Aceh Selatan. Namun sungguh memilukan, selama lebih 3,5 tahun memimpin Tgk Amran memilih sendirian dan tidak didampingi oleh seorang Wakil Bupati. Padahal pengisian posisi Wakil Bupati dinilai sangat urgen dilakukan supaya roda pemerintahan Aceh Selatan dapat berjalan maksimal sebagaimana mestinya, tapi desakan DPRK hingga partai pengusung diabaikan oleh Tgk Amran begitu saja.
“Selama 3,5 tahun memimpin daerah saat itu tanpa ingin adanya wakil Bupati menandakan mantan Bupati Aceh Selatan Tgk Amran tidak paham birokrasi. Sehingga memilih untuk menjalankan pemerintahan sendiri dan membiarkan kekosongan posisi Wakil Bupati berlarut hingga berakhir masa jabatan, padahal posisi Wakil Bupati ini sudah diatur secara perundang-undangan hanya saja hal itu tidak dijalankan,” ujar koordinator Suara Independen Rakyat Aceh Selatan (SIRAS), Samsul rijal, Rabu 2 Oktober 2024.
Dia menambahkan, Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) H Irmawan S.Sos sebagai partai pengusung sudah pernah menyampaikan di media bahwa dalam memimpin Aceh Selatan Tgk Amran jangan jadi single parent, karena hal tersebut tidak bagus.
Tak heran jika Ketua PKB Pak Irmawan mengatakan saat itu bahwa dirinya sudah mendorong Bupati Aceh Selatan Tgk Amran mengisi kekosongan Wakil. Bahkan Irmawan menyebutkan Bupatinya terlihat arogan dan mengabaikan amanah undang-undang.
“Ini fakta yang tak mungkin dilupakan oleh Masyarakat Aceh Selatan bahwa di bawah kepemimpinannya, Tgk Amran membiarkan kekosongan Wakil Bupati Selatan selama 3,5 tahun hingga jabatannya berakhir. Ini membuktikan Tgk Amran tak Paham Birokrasi pemerintahan dan bahkan terkesan tidak membutuhkan sosok Wakil Bupati untuk membantu kerjanya, padahal ketika Bupati berhalangan atau Bupati sedang ada urusan penting lainnya maka Wakil Bupati bisa membantu dan menggantikannya,” jelasnya.
Samsul rijal juga mengatakan, keberadaan Wakil Bupati yang dianggap tak penting itu dikhawatirkan akan kembali terjadi jika terpilih kembali. “Jangan sampai calon wakil Bupati yang mendampingi Tgk Amran yakni Bapak Akmal AH hanya akan jadi pajangan jika terpilih menjadi Wakil Bupati, karena kita sudah lihat pengalaman yang sudah-sudah. Padahal antara Bupati dan wakil bupati seharusnya bisa saling mengisi dan melengkapi jika dipilih masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, sempat beredar opini di kalangan masyarakat bahwa Tgk Amran sengaja membiarkan kekosongan Wakil Bupati dikarenakan adanya dugaan dua matahari kepemimpinan disaat rezim AZAM berjalan.(RIL/KH).