Pengamat menilai China ingin memastikan Prabowo tidak mendekat ke Amerika Serikat dan negara Barat lainnya.
JAKARTA | Kementerian Pertahanan mengatakan pada Jumat (29/3) bahwa presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan tiga hari ke China mulai pekan depan atas undangan Presiden China Xi Jinping, yang dianggap para analis sebagai upaya Beijing ‘mencuri start’ dari Washington.
Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan kunjungan Prabowo bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bilateral dan pertahanan, sementara pengamat politik regional melihat kunjungan tersebut tidak terlepas dari konteks persaingan AS-China dalam berebut pengaruh di kawasan.
“Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kedua negara untuk memperkuat dialog dan kerja sama strategis, yang sangat penting bagi keamanan dan stabilitas kawasan,” kata Edwin kepada BenarNews pada Jumat (29/3), menambahkan bahwa Prabowo mengunjungi Beijing dalam kapasitasnya sebagai menteri pertahanan.
Analis pertahanan Universitas Al Azhar Indonesia Raden Mokhamad Luthfi mengatakan banyak pengamat hubungan internasional yang melihat hubungan Indonesia dan China semakin erat di era Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
“Salah satu contohnya adalah proyek Belt and Road Initiative berupa kereta cepat Jakarta-Bandung dan industri hilirisasi nikel,” kata Luthfi kepada BenarNews.
Luthfi menilai China berupaya memastikan bahwa Prabowo memiliki kebijakan luar negeri yang selaras dengan Jokowi, dan tidak mendekatkan diri ke Amerika Serikat dan negara Barat lainnya.
Selain itu, Luthfi menganggap kepemimpinan Prabowo adalah momen strategis bagi China untuk mengamankan kepentingannya di Indonesia dan ASEAN.
“Saya menyayangkan kunjungan Prabowo ke Tiongkok yang terlalu cepat. Sebaiknya (ia) menunggu dulu sampai dilantik, baru berkunjung ke luar negeri,” kata Luthfi.
Langgar tradisi
Direktur Studi China Indonesia Center of Economic and Law Studies (Celios) Zulfikar Rakhmat mengatakan kunjungan Prabowo ini adalah kali pertama seorang presiden terpilih, yang belum dilantik, menerima undangan dari pemerintah asing.
“Menurut saya, ada dua faktor dari kunjungan Prabowo. Yang pertama, tentu saja karena Prabowo memandang China sebagai mitra di bidang ekonomi. Kita tahu, dalam beberapa tahun terakhir, China menjadi mitra dagang nomor satu bagi Indonesia,” kata Zulfikar kepada BenarNews.
“Kedua, Prabowo ingin meneruskan warisan Jokowi yang dekat dengan China.”
Menurut Zulfikar, kebijakan Prabowo terhadap China tidak jauh berbeda dengan kebijakan Jokowi yang lebih mengedepankan aspek perekonomian.
“Kita bisa melihat apakah kebijakannya di Laut China Selatan dan Uighur di Xinjiang masih menjadi sumber ketegangan seperti beberapa tahun terakhir,” tegas Zulfikar. Namun, tambahnya, di era Jokowi isu ini sering dilupakan.
Menurut dia, perekonomian menjadi fokus utama kedua negara, sementara isu pekerja China dan dampak lingkungan dari investasi China telah diabaikan oleh Jakarta dan Beijing dalam kerja sama mereka.
Muradi, pakar politik dan keamanan Universitas Padjadjaran Bandung, mengatakan Prabowo berkepentingan melihat bagaimana China melakukan modernisasi pertahanannya yang akan rampung pada 2027.
“Karena China menghabiskan hampir 12% produk domestik bruto untuk anggaran pertahanannya. Jadi, China adalah salah satu negara di benua Asia yang memiliki kapal modern selain India,” kata Muradi kepada BenarNews.
China, kata dia, juga berkepentingan untuk mendekati Indonesia, karena di ASEAN hanya ada tiga negara yang memahami China, Myanmar, Laos, dan Kamboja. Ketiganya selama ini diiming-imingi Beijing dengan investasi ekonomi.
“Kenapa Prabowo langsung ke China, bukan ke negara-negara ASEAN dulu, karena lompatan Prabowo tidak lagi memperhitungkan ASEAN karena negara-negara Asia Tenggara dianggap tidak terlalu strategis oleh Prabowo. Jadi itulah intinya. Sebaliknya, Prabowo menganggap China adalah kekuatan strategis saat ini,” kata Muradi.
“Kenapa Prabowo tidak ke Amerika Serikat terlebih dahulu? Sebab hingga saat ini belum jelas siapa yang akan terpilih, Biden atau Trump, sebagai presiden pada pemilu Amerika Serikat mendatang. Prabowo tak mau datangi Biden, takutnya Biden kalah. Atau datang ke Trump, ternyata Trump kalah,” imbuhnya.
Sedangkan China, kata Muradi, merupakan negara yang politiknya stabil dan tidak terlalu bermasalah.
Muradi memperkirakan setelah China, Prabowo akan berangkat ke Rusia karena pemilu di negara itu telah selesai dan Presiden Vladimir Putin terpilih kembali.
“Mungkin Prabowo baru datang ke Amerika Serikat pada Januari atau Februari 2025,” kata Muradi.
Keterangan kementerian luar negeri China
Pada Oktober 2023, Presiden Jokowi, atas undangan Presiden Xi Jinping menghadiri 3rd Belt and Road Forum for International Cooperation dan melakukan kunjungan kenegaraan ke China, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri China.
Kedua negara menandatangani 10 perjanjian kesepahaman (MoU) yang mencakup penguatan investasi, ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan, kata keterangan tersebut.
China merupakan salah satu mitra dagang penting dan salah satu sumber investasi asing terbesar bagi Indonesia. Tahun lalu, Indonesia meresmikan kereta cepat pertama di kawasan yang menelan biaya Rp112 triliun dengan dukungan Beijing.
Selama periode 2018 hingga 2022, nilai investasi China di Indonesia mencapai $23,35 miliar (Rp370 triliun), yang diimplementasikan dalam lebih dari 12.200 proyek, menurut keterangan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.
Kompas melaporkan Presiden China Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Prabowo atas kemenangannya dalam pemilu melalui surat resmi yang diantarkan langsung oleh Dubes China untuk Indonesia Lu Kang kepada Prabowo di Kementerian Pertahanan pada Kamis (21/3) atau sehari setelah penetapan pemenang pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan Prabowo akan berkunjung ke China atas undangan Presiden Xi Jinping.
“Presiden Xi Jinping akan mengadakan pembicaraan dengannya. Dia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang. Mereka akan bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama,” ujar Lin dalam keterangannya.
Lin mengatakan China akan menjadi tujuan kunjungan luar negeri pertama Prabowo sebagai presiden terpilih. Hal ini sepenuhnya menunjukkan kuatnya hubungan China-Indonesia, kata dia.
“Kunjungan ini merupakan kesempatan besar untuk lebih meningkatkan persahabatan tradisional, memperdalam kerja sama strategis yang komprehensif, dan menyinergikan strategi pembangunan dengan lebih baik,” kata Lin