Banda Aceh, kota dengan catatan kriminalitas rendah ini mengalami situasi mengkhawatirkan akibat insiden tragis yang terjadi baru-baru ini. Kejadian pembacokan di Beng Kupi pada minggu dini hari 21/01/2024, pukul 02:30 WIB, telah menimbulkan kekhawatiran serius di tengah-tengah masyarakat Banda Aceh. Namun, dalam kekacauan tersebut, Polisi Resort (Polres) Kota Banda Aceh memperlihatkan respons cepat yang mengesankan.
Kejadian tersebut cukup menggemparkan, langkah tegas yang langsung diambil oleh Polres Kota Banda Aceh dengan menangkap para pelaku dianggap sebagai upaya nyata untuk menjaga keamanan dan ketertiban di kota ini.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banda Aceh melalului Formateur Syifaul Huzni, memberi apresiasi terhadap Polresta Banda Aceh. Dalam pernyataannya, Syifaul mengatakan, “Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polresta Banda Aceh atas respons cepat dan tepat dalam menanggapi kasus pembacokan di Beng Kupi Lamgugob. Langkah tegas ini membuktikan keseriusan dan komitmen Polresta dalam menjaga keamanan warga Aceh.”
Sebagai organisasi yang anggotanya merupakan mahasiswa, HMI Cabang Banda Aceh berharap bahwa kader-kader dapat bersinergi untuk menjaga keamanan kota. “Kepada seluruh rekan-rekan kader HMI Komisariat se-Banda Aceh, mari kita bersatu dan bersama-sama menjaga keamanan kota. Berikan kontribusi positif, dan tunjukkan bahwa pemuda adalah agen perubahan untuk kebaikan bersama,” ujar Syifaul.
Selain itu, di tengah semangat untuk menjaga kondisi yang aman dan tentram, HMI Cabang Banda Aceh juga mengajak masyarakat dan Polres Kota Banda Aceh untuk bersinergi dalam menjaga keamanan kota. Ia menekankan pentingnya masyarakat untuk menaati peraturan dan norma yang berlaku guna menciptakan lingkungan yang aman dan damai. Dalam rangka menjaga ketertiban, Polri juga diharapkan konsisten dalam memberikan pelayanan yang optimal serta cepat tanggap seperti menanggapi kasus terakhir kepada masyarakat apabila diperlukan bantuan atau perlindungan kedepannya. Kerjasama yang erat antara masyarakat dan Polri dapat menciptakan sinergi yang kuat, menjadikan Banda Aceh sebagai kota yang aman dan nyaman. Dengan saling mendukung dan bekerja sama, masyarakat dan Polri dapat bersama-sama menghadapi berbagai tantangan dan menciptakan kota yang harmonis serta sejahtera bagi seluruh warganya.
HMI Cabang Banda Aceh yang di wakili oleh Syifaul sebagai formateur menutup pernyataannya dengan menekankan kembali agar para pemuda Banda Aceh, terutama pemuda yang sedang menimba ilmu di Kota Banda Aceh, untuk melakukan kegiatan positif. “Mari Bersatu-padu serta berlomba-lomba dalam mengembangkan diri, agar kelak apa yang menjadi tujuan utama dalam hidup, yakni menjadi orang yang bermanfaat untuk keluarga, bangsa dan negara. Harapan pemerintah untuk mencapai Indonesia Emas membutuhkan kontribusi besar dari pemuda. Mari bersama-sama berlomba dalam mengembangkan diri dan memberikan kontribusi positif untuk mewujudkan cita-cita tersebut,” tuturnya.