Pererat Ukhuwah dan Bertukar Pengalaman, Imam Masjid Kelantan Kunjungi Aceh

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 23 Oktober 2025 - 22:18 WIB

5072 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh — Sebanyak 32 orang perwakilan dari Ikatan Persatuan Imam Masjid (IPIM) Kelantan, Malaysia, melakukan kunjungan ke Provinsi Aceh dalam rangka mempererat hubungan keagamaan dan melakukan studi banding terkait penanganan bencana tsunami. Kunjungan ini disambut hangat oleh Pengurus Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PW IPIM) Aceh dalam sebuah acara silaturahmi yang berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman, Selasa (21/10/2025).

Turut hadir dalam penyambutan rombongan, Sekretaris Umum PW IPIM Aceh, Tgk. Rahmat Riski, M.Ag., mewakili Ketua PW IPIM Aceh, yang sedang bertugas di Jakarta. Dalam sambutannya, Rahmat Riski menjelaskan bahwa IPIM merupakan organisasi yang mewadahi para imam masjid dengan tujuan meningkatkan kapasitas keilmuan, kesejahteraan, serta memperkuat peran imam sebagai pemimpin spiritual dan sosial di tengah masyarakat.

“Silaturahim ini adalah wujud komitmen kami dalam memperkuat persaudaraan umat dan organisasi keagamaan serumpun. Selain bertukar pengalaman dalam pembinaan umat dan manajemen masjid, kami merasa penting untuk berbagi perspektif tentang peran imam dalam menghadapi bencana, seperti yang pernah kami alami saat tsunami melanda Aceh,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Jaksa Masuk Desa yang dikemas dengan pendekatan lintasnegara dan dihadiri langsung oleh pimpinan rombongan IPIM Kelantan, Tuan Imam Zainuddin bin Isma’il. Ia menyampaikan bahwa hubungan antara Aceh dan Kelantan, khususnya dalam bidang keagamaan, telah terjalin erat sejak lama. Kunjungan ini juga menjadi momen penting untuk mempelajari secara langsung teknik mitigasi dan penanggulangan bencana dari para tokoh masyarakat dan imam Aceh pasca tsunami 2004.

“Kami sangat menghormati perjuangan masyarakat Aceh dalam membangun kembali kehidupan pasca tsunami. Banyak yang bisa kami pelajari di sini. Ini bukan hanya studi banding, tapi juga silaturrahim yang mempererat hubungan antara dua wilayah yang serumpun,” tuturnya dengan logat Melayu.

Acara yang berlangsung secara hangat dan interaktif itu juga dirangkai dengan sesi diskusi yang menghadirkan narasumber kompeten. Salah satunya adalah Dr. Tgk. H. Yusrizal Zainal Abidin, M.Si., Dewan Penasehat PW IPIM Aceh sekaligus Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat (Isra) Pemerintah Aceh. Dalam paparannya, ia mengulas tentang pelajaran moral dan spiritual dari bencana tsunami, serta bagaimana imam masjid dapat mengambil peran signifikan dalam membina masyarakat saat masa krisis dan pemulihan.

Menurut Yusrizal, kegiatan ini diharapkan tidak hanya mempererat ikatan antara imam masjid Aceh dan Kelantan, tetapi juga menghasilkan gagasan-gagasan strategis yang bisa diwujudkan dalam program bersama. Pendekatan lintaswilayah seperti ini, katanya, penting untuk memperkuat jejaring umat dan meningkatkan peran keagamaan dalam menghadapi tantangan sosial dan kebencanaan.

Acara tersebut ditutup dengan pembacaan doa oleh Dr. Tgk. H. Sirajuddin Saman, M.A., dan dilanjutkan dengan jamuan sederhana serta sesi foto bersama. Dalam kesempatan itu, Tuan Imam Zainuddin bin Isma’il juga secara resmi mengundang Pengurus PW IPIM Aceh untuk melakukan kunjungan balasan ke Kelantan, Malaysia.

“Kami menunggu kunjungan balik dari Pengurus PW IPIM Aceh ke Kelantan Malaysia,” ucapnya dengan hangat.

Selama berada di Aceh, rombongan IPIM Kelantan dijadwalkan mengunjungi sejumlah situs tsunami seperti Museum Tsunami Banda Aceh, kuburan massal, serta destinasi wisata sejarah dan budaya lainnya. Mereka juga menikmati kuliner Aceh serta direncanakan akan melanjutkan perjalanan menuju Pulau Weh, Sabang.

Kehadiran para imam dari negeri jiran ini tidak hanya memperkuat diplomasi budaya dan keagamaan, tetapi juga membuka ruang kerja sama yang lebih luas antara lembaga keagamaan di Asia Tenggara, khususnya dalam memperkuat peran imam di tengah dinamika sosial dan tantangan kemanusiaan. (*)

Berita Terkait

TTI: Gubernur Aceh Jangan Asal Tunjuk Direktur RS Zainoel Abidin
Universitas Ubudiyah Indonesia Lahirkan Generasi Cerdas dan Berkarakter, Siap Bersaing Global
Bea Cukai Banda Aceh Bersama Satpol PP dan WH Aceh Besar Gencarkan Operasi Pasar untuk Tekan Peredaran Rokok Ilegal
Dirjen Bea Cukai Apresiasi Sinergi Forkopimda Aceh dalam Penindakan dan Pemusnahan Barang Ilegal
Bea Cukai Aceh Gagalkan 80 Kasus Narkotika, Sita 5,89 Ton Barang Bukti Sepanjang 2025
Satgas Bea Cukai Aceh Berhasil Gagalkan Penyelundupan Barang Ilegal Senilai Rp6,97 Miliar
Bea Cukai Aceh Catat 665 Penindakan Senilai Rp25,6 Miliar Sepanjang 2025
Dirjen Bea Cukai Djaka Budhi Utama Pimpin Konferensi Pers dan Pemusnahan Barang Ilegal Senilai Rp6,8 Miliar di Aceh

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:33 WIB

Sesuai Instruksi Gubernur, Bupati Aceh Selatan Didesak Evaluasi IUP KSU Tiega Manggis dan IUPK PT Pinang Sejati Utama

Rabu, 22 Oktober 2025 - 05:05 WIB

Keuchik Kuta Blang Samadua Cabut Rekomendasi untuk PT Empat Pilar Bumindo

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:18 WIB

Kisruh di MUQ Berakhir Damai, Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Selasa, 14 Oktober 2025 - 00:12 WIB

Kapolres Aceh Selatan Gelar Program “Sawaeu Kupi” Serap Aspirasi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 12 Oktober 2025 - 04:27 WIB

Hadi Surya Serap Aspirasi Masyarakat Aceh Selatan dalam Reses III Tahun 2025

Rabu, 8 Oktober 2025 - 19:08 WIB

Desak Evaluasi IUP Tak Produktif, GeMPA Ingatkan Bupati Aceh Selatan Taat Instruksi Gubernur

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:37 WIB

Bupati Aceh Selatan Dinilai Abaikan Dua Instruksi Gubernur Aceh, Potensi Konflik dan Masalah Tata Kelola SDA Mengemuka

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:32 WIB

Ketua PeTA: Cukup Rp 2 Triliun dari Lebih Rp100 T Dana Otsus Telah Dikucurkan Dijadikan Tabungan Abadi, Semua Mantan Kombatan GAM Bisa Hidup Layak

Berita Terbaru