Kutacane — Dalam semangat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Agara menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjadi pelayan kebutuhan air bersih masyarakat, tetapi juga sebagai garda moral dan sosial dalam menghadapi ancaman nyata peredaran narkoba di wilayah Aceh Tenggara.
Di tengah perayaan usia emas lembaga pelayanan publik ini, Direktur PDAM Tirta Agara, Wahyu Irawan, ST, menyampaikan pernyataan dukungan tegas terhadap kebijakan Bupati Aceh Tenggara, Drs. H. Salim Fakhry, dalam upaya memberantas peredaran narkoba dari akar hingga ke permukaan.
Dukungan ini tidak datang begitu saja, melainkan lahir dari keprihatinan mendalam atas kondisi sosial yang mulai tergerus oleh dampak buruk narkotika. Wahyu Irawan menyampaikan bahwa narkoba bukan hanya sekadar pelanggaran hukum, tetapi merupakan ancaman sistemik terhadap keberlangsungan hidup generasi muda Aceh Tenggara.
“Kami memandang bahwa peredaran narkoba adalah sumber dari banyak bentuk kerusakan: kriminalitas, kekerasan, degradasi moral, dan kehancuran keluarga. Bila ini tidak diberantas secara menyeluruh, maka generasi masa depan Aceh Tenggara akan berada di ambang kehancuran,” ujar Wahyu kepada wartawan pada Selasa, 17 Juni 2025.
Menurut Wahyu, langkah Bupati Salim Fakhry dalam menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda, dan aparat keamanan untuk bersatu memerangi narkoba adalah langkah strategis yang harus diapresiasi dan diperkuat oleh semua kalangan.
“Kami di PDAM Tirta Agara dengan tegas dan sepenuh hati mendukung program tersebut. Ini bukan hanya program pemerintahan, tapi panggilan sejarah kita sebagai anak bangsa untuk menjaga tanah kelahiran ini dari racun yang mematikan,” katanya.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa PDAM Tirta Agara tidak sekadar menjadi penonton dari gerakan ini. Dalam lingkup internal institusinya, ia berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap perilaku pegawai dan melakukan edukasi berkala mengenai bahaya narkoba, baik melalui diskusi, pelatihan maupun kemitraan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) atau institusi terkait.
“Sebagai institusi milik daerah, kami merasa punya tanggung jawab moral. Jangan sampai pelayanan air bersih kami sampai ke rumah warga yang anaknya rusak oleh narkoba. Jangan sampai kami menyalurkan kehidupan, tapi membiarkan generasi muda kita kehilangan masa depan. Itu sebabnya kami berdiri mendukung langkah tegas Bupati dan seluruh aparat,” tegasnya.
Wahyu juga menegaskan bahwa dirinya percaya terhadap visi besar Bupati Salim Fakhry yang tidak hanya ingin menjadikan Aceh Tenggara sebagai wilayah maju dalam infrastruktur, ekonomi, dan pelayanan, tetapi juga ingin mewujudkan wilayah yang bersih dari narkoba sebagai dasar dari masyarakat yang sehat dan sejahtera. Menurutnya, slogan “Aceh Tenggara Hebat, Bebas Narkoba, Rakyat Sejahtera” bukan sekadar semboyan kampanye, melainkan arah perjuangan bersama.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak lagi bersikap masa bodoh terhadap peredaran narkoba di lingkungan sekitar mereka. “Kalau kita diam, kita ikut bersalah. Jika kita biarkan satu anak muda terjerumus, maka yang kita kubur bukan hanya masa depannya, tapi juga harga diri kampung kita. Mulai hari ini, mari kita rapatkan barisan. Kita jangan takut, kita harus lawan narkoba,” seru Wahyu.
Lebih jauh, ia juga mendorong pemerintah daerah agar terus meningkatkan sinergi lintas sektor dalam memerangi narkotika, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, sampai ekonomi dan keagamaan. Bahkan, ia menganjurkan agar setiap instansi pemerintahan dan lembaga publik diwajibkan memiliki program anti-narkoba internal, seperti deteksi dini, penyuluhan, dan rehabilitasi ringan bagi pegawai yang terindikasi.
Pada akhir pernyataannya, Wahyu mengingatkan bahwa perang melawan narkoba bukanlah proyek lima tahun, melainkan perjuangan lintas generasi. Dan keberhasilan Aceh Tenggara dalam mengusir bahaya ini akan menjadi warisan paling berharga yang bisa diberikan kepada anak-anak bangsa.
“PDAM Tirta Agara akan terus mengalirkan air kehidupan, tapi lebih dari itu, kami ingin ikut mengalirkan semangat perjuangan melawan narkoba ke setiap rumah di Aceh Tenggara. Mari kita wujudkan tanah kelahiran kita sebagai wilayah yang hebat, bersih dari narkoba, dan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya,” pungkas Wahyu Irawan menutup pernyataannya.(red)