Aceh Besar — Suasana penuh semangat dan keakraban mewarnai Balai Desa Gampong Pasi, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (11/7/2025), saat puluhan warga berkumpul menghadiri kegiatan sosialisasi yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat lintas disiplin yang dirancang untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran warga desa dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pertanian berkelanjutan, kesiapsiagaan bencana, hingga literasi politik generasi muda.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari tokoh masyarakat setempat yang mengapresiasi kehadiran para mahasiswa. Dalam suasana yang sederhana namun bermakna, kegiatan sosialisasi dimulai dengan paparan dari Mhd. Rizky Ramadhan, mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan.
Mengusung tema “Pelatihan Pembuatan Aquaponik Mini untuk Pemula”, Rizky memaparkan konsep pertanian terpadu yang memadukan budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem yang ramah lingkungan. Dengan bahasa yang mudah dipahami, ia menjelaskan bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan halaman rumah mereka menjadi sumber pangan mandiri yang produktif.
“Ini bukan hanya soal teknik pertanian, tapi tentang kemandirian dan ketahanan pangan skala rumah tangga,” ujar Rizky di hadapan peserta.
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Syahrial Abadi, mahasiswa Teknik Geofisika, yang menyampaikan materi bertajuk “Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat”. Syahrial mengajak warga untuk mengenali jenis-jenis bencana yang berpotensi terjadi di wilayah pesisir seperti Gampong Pasi—mulai dari gempa, tsunami, hingga banjir rob. Ia juga menekankan pentingnya langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan masyarakat secara kolektif.
“Masyarakat adalah garda terdepan dalam menghadapi bencana. Dengan pengetahuan yang cukup, kita bisa menyelamatkan lebih banyak jiwa,” ujar Syahrial dengan penuh semangat.
Sosialisasi ditutup dengan pemaparan dari M. Fikri Ramadhan, mahasiswa Ilmu Politik, yang mengangkat tema “Hak dan Kewajiban Pemilih Pemula”. Di tengah tahun politik yang semakin dinamis, Fikri mengingatkan pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam proses demokrasi. Ia mendorong para generasi muda untuk tidak apatis terhadap pemilu serta memahami peran penting mereka dalam menentukan arah kebijakan bangsa.
“Menjadi pemilih yang cerdas dimulai dari memahami hak dan tanggung jawab kita sebagai warga negara,” ucap Fikri.
Kegiatan ini pun disambut antusias oleh masyarakat. Seorang warga, Ayu, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran mahasiswa. “Kami sangat berterima kasih, karena materi yang dibawakan sangat berguna dan disampaikan dengan cara yang sederhana. Ini sangat membantu kami untuk lebih memahami banyak hal yang sebelumnya terasa jauh dari keseharian,” ujarnya.
Usai sesi paparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif yang berlangsung dalam suasana santai namun penuh semangat. Warga terlihat aktif bertanya dan berbagi pengalaman dengan para mahasiswa.
Kegiatan KKN ini tak hanya menjadi ruang belajar bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi jembatan antara dunia akademik dan kebutuhan riil masyarakat. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dikembangkan di berbagai desa lainnya sebagai bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam membangun bangsa dari akar rumput.