Banda Aceh – Sebagai mantan Walikota Banda Aceh 2017-2022, nama Aminullah Usman tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Kota Banda Aceh. Sebab, mantan Direktur Bank Aceh tersebut berhasil membangun Kota Banda Aceh dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kepemimpinannya.
Lihat saja, beberapa program pro rakyat yang dicetusnya berhasil menyentuh dan membantu masyarakat menengah kebawah. Sebut saja, program pemberdayaan dan pengembangan UMKM yang hingga saat ini masih dirasakan oleh masyarakat Kota Banda Aceh.
Begitupun, dengan program bantuan anak yatim, kaum duafa dan juga disabilitas yang ini dilakukan hingga saat meskipun dia tidak lagi menjabat sebagai wali kota Banda Aceh. Namun, aktivitas sosial dan pergaulan nya dengan masyarakat Kota Banda Aceh tetap menjadi rutinitas sehari-hari. Maka tak heran, jika hingga saat nama Aminullah Usman masih baik dikalangan masyarakat Kota Banda Aceh. Diperkirakan, Aminullah Usman akan memiliki peluang besar untuk kembali memenangkan Pilkada Kota Banda Aceh Tahun 2024.
Lalu bagaimana dengan, Isnaini Husda yang disebut-sebut akan menjadi calon wakil walikota mendampingi Aminullah Usman di Pilkada Banda Aceh 2024. Anggota DPRK Banda Aceh 3 periode ini diprediksi memiliki relasi dan jaringan yang mengakar ke bawah. Konon, Isnaini Husda memulai karir politik nya sebagai seorang kepala desa (Keucik) hingga menjadi anggota DPRK dan juga ketua Partai Demokrat Kota Banda Aceh. Ini tentu saja menjadi modal dasar bagi Isnaini untuk memenangkan Pilkada Banda Aceh bersama Aminullah Usman.
Jika merujuk kepada hasil pemilu 2024 di Kota Banda dimana Partai Amanat Nasional (PAN) meraih 5 (lima) kursi dengan perolehan suara 18.353 atau 24 persen lebih, sementara Partai Demokrat meraih 5 (lima) kursi dengan perolehan suara 13.315 atau 10 persen lebih. Jika digabung, maka ada modal dasar 31.668 atau 24 persen lebih bagi pasangan AMINI untuk ikut Pilkada Banda Aceh 2024 mendatang.
Begitupun, jika melihat hasil Pilkada 2017 lalu, dimana saat itu pasangan Aminullah -Zainal berhasil meraih 63.087 suara sah atau sekitar 66.5 persen mengalahkan pasangan Illiza -Farid yang hanya meraih 31.366 suara atau 33.5 persen. Sebab, mantan wakil walikota Zainal Arifin juga maju sebagai calon Wali Kota Banda Aceh 2024 dari jalur perseorangan.
Misalkan saja,ada masyarakat pendukung Aminullah yang berpindah dukungan memilih Zainal Arifin,hal itu tidak mempengaruhi, sebab Aminullah tetap mempunyai modal basis 35%-40% tersisa.Belum lagi, ada masyarakat yang sebelumnya tidak mendukung atau swing voters yang tersentuh katakan secara ekonomi dan sebagainya dengan program Aminullah selama menjabat tentu juga akan beralih dan istiqomah mendukung Aminullah sehingga juga tidak menutup kemungkinan persentase kekuatan suara pribadi Aminullah dan tidak menutup kemungkinan menjadi penambah suara.
Kolaborasi ini selain menggabungkan 2 partai yang memperoleh 5 dan 5 kursi di DPRK Banda Aceh yang dapat dijadikan mesin politik yang tangguh, juga secara personal juga memiliki modal basis yang patut dipertimbangkan.
Hal tersebut diatas baru dilihat dari aspek mesin politik partai dan personal calon belum lagi jika ditinjau lebih jauh dari dukungan komunitas, kelompok masyarakat maupun partai pendukung lainnya. Misalkan, Aminullah sebagai mantan manajer dan Pembina persiraja juga Baveti Aceh tentu juga didukung oleh para olahragawan, kemudian sebagai sosok yang kesehariannya dekat dengan anak muda, media dan ulama tentu pula mendapat dukungan dari kelompok tersebut, ataupun sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah dan juga mantan Direktur Bank Aceh, Aminullah pastinya akan menjadi modal dukungan yang tak kalah pentingnya.
Jika kita lihat lebih jauh maka pasangan Aminullah-Isnaini ini sangat potensial untuk memenangkan Pilkada Banda Aceh, apalagi jika paslon yang muncul lebih dari dua pasangan. Namun tentunya semua berpulang kepada masyarakat sebagai pelik suara dan takdir dari yang maha kuasa yang menentukannya.
Penulis : Hendra Saputra, S.Sos.I
(Pemerhati Sosial &Politik)