LPS Nilai Penempatan Dana Pemerintah Rp200 T di Bank BUMN Perkuat Likuiditas

Redaksi Bara News

- Redaksi

Kamis, 25 September 2025 - 18:36 WIB

50186 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai langkah pemerintah menempatkan dana Rp200 triliun di bank-bank BUMN melalui Bank Indonesia (BI) bakal memperkuat likuiditas perbankan. Dana jumbo itu dialokasikan ke lima bank milik negara, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI.

Dari jumlah tersebut, Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing mendapat porsi terbesar senilai Rp55 triliun. Sementara BTN menerima Rp25 triliun dan BSI kebagian Rp10 triliun.

Plt Ketua Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono, mengatakan pihaknya mendukung penuh kebijakan tersebut. “Kami tentu saja mendukung langkah dari Kementerian Keuangan untuk menyalurkan atau menempatkan dananya pada perbankan untuk memperkuat likuiditas perbankan,” ucap Didik dalam konferensi pers Penetapan Tingkat Suku Bunga Penjaminan LPS di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Ia menambahkan, keberadaan dana pemerintah ini bisa menekan bargaining power pemilik dana besar yang kerap mendikte suku bunga simpanan kepada bank. Dengan begitu, persaingan antarbank untuk menawarkan bunga tinggi bisa lebih longgar.

Lebih jauh, Didik menyebut adanya efek positif terhadap sektor riil, karena perbankan perlu menyalurkan kembali dana tersebut lewat kredit. “Bagaimanapun pekerjaan bank adalah menemukan sektor-sektor mana yang layak dibiayai. Jadi dana ini harus didorong untuk penyaluran kredit,” katanya.

Menurut Didik, kebijakan ini juga berpotensi mempengaruhi pergerakan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP). “Persaingan bunga antar bank itu akan relatif lebih rendah lah, enggak seketat sebelumnya,” jelasnya.

Namun Didik mengingatkan agar bank tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Pasalnya, dana yang ditempatkan pemerintah itu tetap memiliki biaya sehingga harus disalurkan secara produktif. “Kami berharap penyaluran kredit tetap berdasarkan asas-asas sehat, supaya ke depan tidak menjadi NPL yang memberatkan kondisi keuangan bank,” tegasnya.

Berita Terkait

Menkeu Purbaya Muncul sebagai Idola Baru Politik, Gaya Koboi dan Sikap Tegasnya Dinilai Jadi Ancaman bagi Praktik Usang
Purbaya Tampil Bersahaja dan Tegas, Gibran dan Dedi Mulyadi Kian Redup di Panggung Politik Nasional
Menuju Era Baru Gemilang, Perisai SI Apresiasi Glenny Kairupan Jadi Dirut Garuda Indonesia
BNN dan PWI Perkuat Kolaborasi dalam Perang Melawan Narkoba
Puluhan Pabrik di Kawasan Industri Banten Tercemar Radiasi Cs-137, Pemerintah Telusuri Sumber Paparan Berbahaya
AMPG Konsultasi ke Polda Metro, Siapkan Laporan Terkait Dugaan Serangan terhadap Ketum Golkar Bahlil Lahadalia
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Lawan Korupsi dalam Penyerahan Rp13 Triliun Uang Pengganti Negara
Kejagung Serahkan Rp13 Triliun Uang Korupsi CPO ke Negara

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 12:19 WIB

Puluhan Karyawan Cleaning Service RSUD SIM Melaksanakan Kegiatan Rutinitas Untuk Menjaga Kebersihan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:20 WIB

Aceh di Persimpangan Tambang: Lepas dari Mulut Buaya, Diterkam Mulut Harimau

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:51 WIB

Bupati TRK: Doktrin Karya Kekaryaan Berkontribusi Nyata Bagi Kemajuan Indonesia

Senin, 20 Oktober 2025 - 23:47 WIB

Ampon Bang: TRK Kandidat Kita untuk Pimpin GOLKAR Aceh

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:51 WIB

Pengurus RAPI Nagan Raya Apresiasi RSUD SIM Nagan Raya Atas Pelayanan Kebersihan 24 Jam.

Senin, 20 Oktober 2025 - 12:01 WIB

Ketua MKGR Nagan Raya T. Jamalul Alamuddin Ingatkan Warga Waspadai Banjir

Minggu, 19 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Brimob Batalyon C Pelopor Gelar Khanduri Maulid Wadanyon Berikan Santunan Anak Yatim

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:32 WIB

Fenomena Purbaya: Kejujuran di Tengah Negara yang Tersesat Arah

Berita Terbaru