Karimun Usman Desak Direksi AP 1 dan Kepala Bandara SIM Atasi Kemacetan di Jalan Keluar
BANDA ACEH – Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Provinsi Aceh, Karimun Usman, mengkritik pengelolaan lalu lintas di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang. Ia memperingatkan Direktur Utama dan Kepala Bandara untuk segera mengambil tindakan serius terkait kemacetan yang terjadi di pintu masuk dan keluar bandara, yang dikhawatirkan bisa berdampak negatif bagi pengunjung Aceh.
Karimun mengungkapkan bahwa setiap harinya, kendaraan yang keluar dari Bandara SIM harus mengantri hingga lebih dari 30 menit. Hal ini terjadi akibat jalan keluar dan masuk yang digunakan bersamaan, menyebabkan kepadatan, terutama pada jam-jam sibuk. “Situasi ini menyulitkan kendaraan yang keluar dan masuk bandara karena berpapasan di jalur yang sama,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa antrean bahkan bisa mencapai tiga jejer mobil, yang memperlambat arus keluar. Kondisi ini tidak hanya merugikan para penumpang yang ingin segera melanjutkan perjalanan, tetapi juga menciptakan pengalaman kurang menyenangkan bagi para tamu dan wisatawan yang datang ke Aceh.
Karimun khawatir jika masalah ini dibiarkan, hal ini bisa mempengaruhi persepsi para pengunjung yang ingin menikmati waktu terbatas mereka di Aceh. “Banyak tamu dari luar kota atau luar negeri yang datang ke Aceh untuk waktu singkat. Jika mereka dihadapkan pada kemacetan panjang di bandara, tentu akan mengecewakan,” ungkapnya.
Menurutnya, ada solusi praktis yang dapat diambil, yaitu memanfaatkan jalan masuk lama untuk difungsikan sebagai jalan keluar. Dengan cara ini, arus kendaraan masuk dan keluar dapat dipisahkan, sehingga kemacetan bisa diatasi dan waktu tunggu penumpang berkurang.
“Sudah saatnya kita memastikan jalur masuk dan keluar bandara tidak lagi menyatu. Pengelolaan arus lalu lintas yang lebih efektif akan memberikan kesan baik bagi para tamu yang datang ke Aceh,” lanjut Karimun.
Ia juga berharap Kepala Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda mempertimbangkan usulan ini sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelayanan publik. “Bandara adalah pintu gerbang utama, dan harus mencerminkan pelayanan terbaik bagi semua orang yang datang atau pergi dari Aceh.”
Mengakhiri pernyataannya, Karimun menekankan pentingnya penanganan segera agar para penumpang, baik warga Aceh maupun wisatawan, dapat merasa nyaman dan aman tanpa terjebak dalam antrean panjang di bandara.(H)